tirto.id - Salah satu hal yang paling ditunggu masyarakat dalam Pidato Kenegaraan Presiden di Sidang Tahunan MPR adalah pengumuman terkait kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS.
Isu ini selalu menjadi sorotan karena menyangkut kesejahteraan jutaan abdi negara. Tak heran, publik menaruh perhatian pada pidato Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan pada 15 Agustus 2025 untuk mengetahui apakah ada kebijakan baru mengenai gaji PNS tahun 2026.
Dalam pidato berdurasi sekitar 75 menit tersebut, Prabowo sama sekali tidak menyinggung persoalan gaji PNS. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan bahwa isu yang tidak disebutkan dalam pidato berarti memang tidak termasuk dalam agenda kebijakan.
Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan keputusan terkait gaji PNS akan bergantung pada ruang fiskal dalam APBN 2026 serta pembahasan bersama Kementerian PAN-RB. Dengan kata lain, kepastian mengenai kenaikan gaji PNS tahun depan masih menunggu proses lanjutan.
Apakah Gaji PNS 2026 akan Naik?
Dalam Pidato Kenegaraan di Gedung MPR, Prabowo tidak menyinggung soal kenaikan gaji ASN. Soal kenaikan gaji tidak ada dalam pidato kenegaraan maupun Nota Keuangan RAPBN 2026.
Mensesneg Prasetyo Hadi menegaskan bahwa ketiadaan topik tersebut menandakan tidak ada kebijakan kenaikan gaji yang sudah diputuskan untuk tahun depan.
Meski begitu, Sri Mulyani menyebut kemungkinan masih terbuka. Pemerintah akan menimbang ruang fiskal 2026 serta kebutuhan kementerian dan pemerintah daerah sebelum mengambil keputusan.
Dengan demikian, peluang kenaikan gaji PNS tetap ada, tetapi bukan prioritas utama dalam RAPBN yang dipaparkan Presiden.
Sebaliknya, Prabowo menitikberatkan RAPBN 2026 pada sektor pendidikan dengan alokasi terbesar sepanjang sejarah, yakni Rp757,8 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp178,7 triliun diarahkan untuk gaji guru, peningkatan kompetensi tenaga pendidik, serta tunjangan profesi guru baik PNS maupun non-PNS.
Hal ini menunjukkan fokus pemerintah pada penguatan kualitas pendidikan, sementara keputusan mengenai gaji PNS secara umum masih menunggu hasil koordinasi lebih lanjut.
Poin yang Dibahas dalam Pidato Kenegaraan
Dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI 15 Agustus 2025 menyampaikan sejumlah capaian pemerintahan dan arah kebijakan nasional ke depan. Pidato sepanjang 75 menit itu menyinggung refleksi sejarah, kondisi ekonomi, program prioritas, hingga politik luar negeri. Berikut poin-poin penting yang disampaikan:
- Refleksi 80 tahun kemerdekaan Indonesia, dari perjuangan proklamasi hingga mempertahankan kedaulatan.
- Ucapan terima kasih kepada para presiden terdahulu atas pencapaian besar dalam masa kepemimpinan mereka.
- Bersyukur atas transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo yang berlangsung mulus pasca Pemilu 2024.
- Pengakuan dunia internasional terhadap demokrasi khas Indonesia.
- Tantangan besar pemerintahan masih terkait pemberantasan korupsi.
- Efisiensi anggaran perjalanan dinas berhasil menghemat Rp300 triliun yang dialihkan untuk kepentingan rakyat.
- Sorotan terhadap kebocoran kekayaan nasional (net outflow of national wealth) dan langkah penyelesaiannya.
- Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 mencapai 5,12%, investasi semester I sebesar Rp942 triliun (naik 13,6%), dengan penyerapan tenaga kerja 1,2 juta orang.
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan baik, mendukung gizi anak dan ibu sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
- Indonesia mampu mengekspor beras dan jagung, dengan cadangan beras nasional lebih dari 4 juta ton.
- Komitmen melindungi rakyat dari praktik ekonomi serakah (serakahnomics).
- Peluncuran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai acuan penyaluran bansos.
- Pembangunan 100 Sekolah Rakyat dengan target tambahan 200 sekolah.
- Program subsidi rumah telah dimanfaatkan lebih dari 200 keluarga.
- Dukungan bagi sektor pendidikan melalui tunjangan guru dan renovasi sekolah.
- Pembentukan Danantara yang berkontribusi pada penurunan angka pengangguran.
- Politik luar negeri: Indonesia resmi bergabung dengan BRICS dan menegaskan dukungan bagi Palestina.
- Seruan membangun Indonesia Incorporated sebagai semangat kolektif bangsa.
Penulis: Astam Mulyana
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Masuk tirto.id


































