tirto.id - Presiden RI, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato kenegaraan terkait nota keuangan-Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, Jumat (15/8/2025) sore. Prabowo menyebut ada delapan prioritas anggaran untuk tahun 2026 mendatang, termasuk anggaran pendidikan. Apakah gaji PNS termasuk di dalamnya?
Pidato kenegaraan tersebut disampaikan Prabowo dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ke-1 Tahun Sidang 2025–2026 di Kompleks Parlemen, Senayan.
Dalam pidatonya ini, Prabowo menjelaskan Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RAPBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya. Sesuai rangkaian acara, Prabowo berbicara sekira pukul 14.57 WIB, setelah Ketua DPR RI Puan Maharani terlebih dahulu menyampaikan pidato pembuka Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026.
Apakah Gaji PNS Naik Dibahas Prabowo dalam Pidato Nota Keuangan-RAPBN 2026?
Dalam pidatonya, Prabowo Subianto tidak memberikan keterangan mengenai kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN), terutama Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, Prabowo mengungkapkan kenaikan alokasi anggaran untuk upah serta peningkatan kompetensi guru dan dosen.
Alokasi kesejahteraan dan peningkatan kompetensi guru dan dosen itu disampaikan Prabowo ketika menjelaskan rancangan anggaran pendidikan pada RAPBN 2026.
Menurut Prabowo, pemerintahannya telah mencanangkan alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun pada 2026. Meskipun porsi anggaran pendidikan dalam RAPBN 2026 tetap sebesar 20 persen sebagaimana APBN 2025, namun nilai anggaran pendidikan naik sekitar Rp33,5 triliun.
"Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mencetak SDM unggul yang berdaya-saing global, instrumen untuk memberantas kemiskinan," jelas Prabowo.

Dari total Rp757,8 triliun tersebut, porsi anggaran untuk gaji, penguatan kompetensi, serta kesejahteraan guru dan dosen dialokasikan Rp178,7 triliun.
Akan tetapi, Prabowo tidak merinci berapa jumlah anggaran yang diperuntukkan untuk gaji guru ASN dan non-ASN dalam APBN 2026. Sehingga belum dapat dipastikan apakah kenaikan anggaran akan digunakan untuk gaji guru dan dosen atau untuk program peningkatan kompetensi.
Dalam pidatonya, Presiden RI ke-8 itu hanya menyebut bahwa tunjangan profesi guru akan disiapkan secara memadai.
Sementara itu, di sektor selain pendidikan, Prabowo tidak menyinggung upah para ASN. Ia menjelaskan prioritas pemerintah terkait anggaran.
Prioritas anggaran pada RAPBN 2026 tersebut meliputi ketahanan pangan yang mendapat alokasi sebesar Rp164,4 triliun. Alokasi tersebut digunakan untuk sejumlah hal, termasuk lumbung pangan, subsidi pupuk, dan Bulog. Menurut Prabowo, hal ini diperlukan untuk mencapai swasembada pangan produk beras dan jagung.
Kemudian, prioritas selanjutnya adalah ketahanan energi untuk kedaulatan bangsa. Pemerintahan Prabowo telah mencanangkan alokasi anggaran sebesar Rp402,4 triliun untuk sektor ini.
Alokasi tersebut, jelas Prabowo, akan digunakan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas, menjaga harga energi, dan menunjang proses peralihan ke energi baru-terbarukan.
"Indonesia harus jadi pelopor energi bersih dunia," katanya.
Kemudian, Prabowo juga menyatakan akan berfokus pada penyuksesan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dicanangkan akan memakan APBN sebesar Rp335 triliun.
Lalu, fokus anggaran dalam APBN 2026 juga dicanangkan pemerintah untuk menghadirkan kesehatan berkualitas yang adil dan merata. Untuk tujuan ini, pemerintahan Prabowo menganggarkan alokasi dana sebesar Rp244 triliun.
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan
Masuk tirto.id


































