tirto.id - Apakah boleh shalat Isya setelah Tarawih? Umat Islam harus tahu hukum pelaksanaan ini. Jangan sampai dibolak-balik, mendahulukan yang sunah daripada perkara wajib dalam Islam.
Di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan berbagai amal saleh. Contoh amalan yang dianjurkan karena hukum asalnya sunnah muakadah adalah shalat Tarawih atau qiamulramadan.
Ada banyak keutamaan yang dapat diperoleh umat Islam dari pelaksanaan salat Tarawih, salah satunya magfirah (ampunan) dosa dari Allah Swt. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis riwayat sebagai berikut:
“Barangsiapa ibadah [tarawih] pada Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bolehkah Shalat Isya Setelah Shalat Tarawih?
Shalat Tarawih bukan sekedar salat sunah di malam hari bulan Ramadan, melainkan salah satu jenis salat malam. Oleh sebab itu, shalat Tarawih baru bisa dilaksanakan setelah seseorang menunaikan salat Isya.
Imam Nawawi dalam Al Majmu Syarah Al Muhadzdzab mengatakan, “Waktu shalat tarawih berawal setelah selesai shalat Isya, seperti disebutkan oleh (Syekh Imam Abu Muhammad) Al-Baghawi dan lainnya, dan waktunya berlanjut hingga terbit fajar.”
Apakah shalat Tarawih harus setelah shalat Isya? Apakah boleh Tarawih dulu baru shalat Isya? Shalat Isya dulu atau Tarawih?
Jawabannya sudah jelas, tidak boleh shalat Tarawih dulu baru Isya. Orang yang melakukan salat Tarawih sebelum Isya hukumnya dilarang.
Dalam kaidah fikih, dilarang mendahulukan yang sunah (salat Tarawih) daripada ibadah wajib (salat Isya). Dalam kitab Syarah Al Hikam, digambar perangai orang yang mendahulukan ibadah sunah dari wajib sebagai berikut:
“Jika kau lebih semangat mengerjakan yang sunnah daripada yang wajib, maka itu adalah pertanda bahwa yang kau cari adalah kepuasan nafsumu [ingin dipuji], bukan keridaan Tuhanmu.”
Jika seseorang ngotot tetap menjalankan salat tarawih sebelum dirinya menunaikan salat isya, maka orang tersebut dinilai hanya menjalankan salat sunnah mutlak di antara salat maghrib dan isya, bukan shalat tarawih.
Syekh Bin Baz dalam Fatawa Nurun Alad Darb (2/903) menanggapi tentang hal ini:
"Akan tetapi, yang lebih utama adalah dia memulai shalat Fardu dahulu, kemudian salat tarawih bersama mereka. Inilah yang seharusnya dilakukan agar dia dapat menunaikan sunah dalam pelaksanaan shalat Fardu."
Hukum Makmum Sholat Isya ke Shalat Tarawih
Tidak ada masalah jika dalam menjalankan salat Isya, seseorang ikut masuk dalam barisan jamaah salat tarawih. Misalnya pada salat tarawih yang dilakukan dengan pola dua rakaat satu salam, maka orang tersebut tinggal menambah dua rakaat lagi untuk menggenapi kekurangan rakaat salat Isya.
Menanggapi permasalahan salat isya bersama jamaah salat tarawih, Syekh bin Baz menyampaikan pendapatnya, "Tidak mengapa Anda shalat bersama mereka dengan niat shalat Isya menurut pendapat terkuat di antara pendapat para ulama. Ketika imam salam, hendaknya dia berdiri menyempurnakan shalatnya.
Sebagaimana telah ada ketetapan dalam Ash-Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim) dari Mu'adz bin Jabal saw. bahwa beliau shalat bersama Nabi saw. shalat Isya kemudian beliau pulang ke kaumnya, dan shalat (menjadi imam) bagi mereka, dan Nabi saw. tidak mengingkarinya. Hal itu menunjukkan dibolehkannya (orang yang shalat) wajib di belakang orang yang shalat sunnah."
Sementara itu, Imam Nawawi turut berpendapat yang sama. Beliau mengatakan dalam Al Majmu Syarah Al Muhadzdzab, “Kalau seseorang shalat isya’ di belakang shalat tarawih, boleh. Jika imam telah mengucapkan salam maka dia berdiri lagi melanjutkan dua rakaat sisanya”.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Ibnu Azis