Menuju konten utama
Ramadhan 2023

Daftar Shalat Sunnah Setelah Isya Selama Ramadhan Selain Tarawih

Daftar shalat sunnah setelah Isya selama Ramadhan selain Tarawih. Simak hukum menunaikan sholat sunah setelah Tarawih.

Daftar Shalat Sunnah Setelah Isya Selama Ramadhan Selain Tarawih
Umat Islam melaksanakan Shalat Tarawih saat permukimannya terdampak pemadaman listrik di Cinunuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.

tirto.id - Tarawih merupakan shalat sunnah yang hanya ada di bulan Ramadhan. Ibadah tersebut dapat ditunaikan secara berjemaah di masjid maupun sendirian (munfarid). Selain itu, umat muslim bisa melaksanakan sholat sunah lainnya selama Ramadan seperti salat hajat, taubat, tasbih, tahajud, dan witir.

Ramadan adalah bulan suci yang penuh berkah, bahkan dijuluki sebagai syahrulquran atau Bulan Al-Qur'an. Sebab, kitab umat Islam yakni Al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. pada waktu tersebut, berupa Al Alaq ayat 1-5.

Pada siang hari bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa sebagai bentuk bertakwa kepada Allah Swt. Kemudian di malam harinya, kaum muslim berbondong-bondong datang ke masjid atau musala untuk mendirikan Salat Tarawih.

Namun, keutamaan bulan Ramadan tidak hanya menjalankan puasa Ramadan atau mendirikan Salat Tarawih. Segala perbuatan baik, yang dikerjakan umat Islam di bulan Ramadan, pahalanya akan dilipatgandakan. Hal itu sesuai dengan hadis riwayat Imam Bukhari sebagai berikut:

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ta’ala berfirman [yang artinya]: Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya,” (HR. Muslim).

Daftar Shalat Sunnah Setelah Isya Selama Ramadhan Selain Tarawih

Oleh sebab itu, kaum muslim sebaiknya memperbanyak ibadah di bulan Ramadan, baik dalam bentuk salat sunah, tadarus, maupun sedekah. Berikut ini daftar salat sunah setelah Isya selama Ramadan selain Salat Tarawih:

1. Shalat Tahajud

Salat tahajud merupakan salat sunah malam yang dapat didirikan dengan syarat telah tidur kendati hanya sebentar. Waktu pelaksanaan salat tahajud adalah bakda Isya hingga sebelum terbitnya fajar shadiq (waktu subuh).

Akan tetapi, waktu pengerjaan salat tahajud paling utama berada di sepertiga malam (mulai pukul 01.00 dini hari hingga sebelum subuh). Salat Tahajud paling sedikit didirikan 2 rakaat 1 salam, dengan jumlah maksimal tidak terbatas selama memenuhi syarat pelaksanaan.

Salah satu keutamaan Salat Tahajud disebutkan dalam firman Allah Swt. Surah Al-Isra ayat 79 sebagai berikut:

Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud [sebagai suatu ibadah] tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji,” (QS. Al-Isra [17]: 79).

Lantas, apakah boleh menunaikan tahajud setelah Tarawih? Dalam hadis riwayat dari Jabir, Rasulullah saw. pernah bersabda:

"Siapa di antara kamu khawatir tak akan dapat bangun pada akhir malam, maka hendaklah ia shalat witir lalu tidur. Dan barang siapa percaya akan dapat bangun pada akhir malam, hendaklah ia shalat witir pada akhir malam itu, sebab akhir malam itu disaksikan malaikat dan hal itu lebih utama." (H.R. Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Artinya, umat muslim disunahkan menunaikan tahajud setelah tarawih, lalu ditutup dengan witir. Namun demikian, menunaikan tahajud setelah witir juga tidak apa-apa, sesuai pandangan ulama mazhab Syafi'i seperti dikutip dari artikel NU Online "Shalat Tahajud Setelah Shalat Witir, Bolehkah?".

2. Shalat Hajat

Salat Hajat merupakan salat sunah yang dapat dikerjakan setelah Isya, terutama bagi kaum muslim yang tengah memiliki hajat. Salat Hajat dapat dilakukan kapan saja kecuali pada waktu yang dilarang.

Waktu paling mustajab mendirikan Salat Hajat adalah sepertiga malam. Salat Hajat juga bisa dikerjakan umat Islam ketika Ramadan, karena waktu-waktu tersebut Allah mengabulkan doa-doa hamba-Nya sebagaimana riwayat berikut:

Dalam setiap malam bulan Ramadhan Allah ‘azza wa jalla berseru sebanyak tiga kali: Adakah orang yang meminta maka aku penuhi permintaannya? Adakah orang yang bertobat maka aku terima tobatnya? Dan adakah orang yang memohon ampunan maka aku ampuni dia?” (HR. Al-Thabrani dan Al-Baihaqi).

3. Shalat Taubat

Salat Taubat menjadi salah satu salat sunah lain yang dapat dikerjakan setelah Isya, terutama bagi yang mengharap pengampunan Allah Swt. Salat Taubat dapat dijalankan 2 rakaat 1 salam, kemudian bertaubat dan meminta pengampunan.

Salat Taubat cocok dilaksanakan di bulan Ramadan karena dalam waktu-waktu tersebut Allah Swt. membuka pintu taubat selebar-lebarnya. Hal itu sesuai riwayat hadis Imam Bukhari dan Muslim sebagai berikut:

Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala [dari Allah SWT] maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Salat Tasbih

Salat Tasbih merupakan salat yang dianjurkan untuk dikerjakan minimal sekali seumur hidup. Salat Tasbih dapat didirikan di siang atau malam hari. Meski begitu, ibadah sunah ini tidak boleh dikerjakan di waktu yang haram untuk mendirikan salat.

Namun, ada beberapa perbedaan pendapat terkait anjuran salat tasbih ini. Ada beberapa hadis yang menjelaskan terkait salat tasbih dan keutamaannya. Namun, dalam kitab Al Majmu Syarah Al Muhadzdzab Jilid 4 dijelaskan, Al Uqaili berkata "Tidak ada hadis kuat tentang salat tasbih."

Hal serupa diungkapkan oleh Abu Bakr bin Al Arabi dan lainnya: "Tidak ada hadis shahih dan hasan tentang salat tasbih."

Disebutkan dalam Al-La'ali, dikutip dari Ibnu Hajar bahwasannya: "Yang benar, semua sanad hadisnya lemah. Hadis Ibnu Abbas mendekati syarat hadis hasan hanya hadisnya syadz karena sangat berbeda dan tersendiri, tidak ada yang menyetujui, tidak ada saksi dari jalur sanad lain yang mempuni, di samping bentuk salat tasbih berbeda dengan bentuk salat pada umumnya. Sebagian ulama menyusun banyak kitab yang menegaskan bahwa salat tasbih adalah baik."

5. Shalat Witir

Salat Witir merupakan salah satu salat sunah yang jarang ditinggalkan Rasulullah saw. semasa hidup. Salat Witir paling sedikit dikerjakan 1 rakaat. Namun, minimal jumlah yang afdol dilaksanakan adalah 3 rakaat.

Waktu pelaksanaan salat witir dimulai bakda (setelah) Isya hingga menjelang waktu subuh. Salat witir adalah amalan wasiat dari Rasulullah saw. sebagaimana riwayat hadis dari Abu Hurairah Ra. sebagai berikut:

Telah berwasiat kepadaku, kekasihku [Rasulullah SAW] untuk melakukan tiga hal yang tak akan aku tinggalkan hingga meninggal dunia, yaitu: puasa tiga hari setiap bulan [puasa Ayyamul Bidh], salat Duha, dan tidur dalam keadaan telah melakukan salat witir,” (HR. Bukhari).

Diriwayatkan dari Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda: "Jadikanlah witir sebagai shalat terakhirmu di malam hari." (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Artinya, witir disunahkan dikerjakan setelah salat sunah lainnya selesai ditunaikan dan dijadikan sebagai penutup malam.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2023 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin