Menuju konten utama

Apakah Malam Takbiran Masih Tarawih & Idul Fitri Mulai Kapan?

Apakah malam takbiran 2024 masih tarawih dan malam Idul Fitri 2024 mulai kapan? Apakah Selasa 9 April 2024 sudah masuk malam lebaran?

Apakah Malam Takbiran Masih Tarawih & Idul Fitri Mulai Kapan?
Sejumlah anak-anak mengikuti takbir keliling dengan membawa obor bambu di Minggir, Sleman, D.I Yogyakarta, Kamis (20/4/2023). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/YU

tirto.id - Apakah malam takbiran masih ada tarawih? Kapan malam Idul Fitri 2024 dimulai? Dengan mempertimbangkan hasil hisab terhadap hilal pada saat matahari terbenam hari ini Selasa, 9 April 2024, malam takbiran jatuh pada malam ini. Dengan demikian, tidak ada shalat tarawih.

Kapan Idul Fitri 2024 masih bakal ditentukan dalam sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) Ri pada hari ini Selasa (9/4/2024). Dalam sidang tersebut, Kemenag akan memutuskan apakah Ramadhan 1445 H akan berjumlah 29 hari, ataukah dibulatkan jadi 30 hari.

Jika Ramadhan 2024 berjumlah 29 hari, maka kebanyakan umat Islam akan merayakan malam takbiran pada malam ini. Artinya, esok hari, Rabu (10/4/2024) kaum muslimin akan berbondong-bondong ke masjid atau lapangan untuk menunaikan shalat Idul Fitri pada 1 Syawal 1445 H.

Namun, jika Ramadhan 2024 dibulatkan jadi 30 hari, umat Islam masih akan mengerjakan shalat tarawih pada malam hari ini. Keesokan hari, kaum muslimin masih berpuasa, lalu Idul Fitri jatuh pada Kamis, 11 April 2024.

Dari 2 kemungkinan tersebut, manakah yang akan ditetapkan Kemenag Ri dalam sidang isbat hari ini?

Apakah Malam Takbiran 2024 Masih Ada Tarawih?

Dalam sistem kalender kamariah yang dianut Kalender Hijriah, sebuah hari dimulai sejak terbenamnya matahari hari sebelumnya. Ini berbeda dengan sistem kalender syamsiah yang diacu Kalender Masehi. Hari dimulai pada pukul 00.00 tengah malam.

Sebagai contoh, usai sidang isbat penentuan Ramadhan 2024 yang berlangsung pada Minggu (10/3). Dalam sidang tersebut, Kemenag RI menyatakan bahwa hilal awal Ramadhan belum terlihat. Tinggi hilal dan sudut elongasi belum mencapai kriteria yang ditetapkan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) sebesar minimal 3-6,4.

Usai putusan sidang isbat tersebut, umat Islam yang berpedoman pada Kemenag RI membulatkan bulan Syaban menjadi 30 hari. Dengan demikian, puasa Ramadhan 1445 H bagi sebagian kalangan di Indonesia yang berpedoman pada kriteria MABIMS, dimulai pada Selasa, 12 Maret 2024. Shalat tarawih pertama digelar pada Senin, 11 Maret 2024 malam hari.

Model yang sama akan berlaku pada malam ini. Selasa, 9 April 2024 bertepatan dengan 29 Ramadhan 1445 H versi Kemenag RI dan Nahdlatul Ulama (NU). Ada kemungkinan bulan puasa hanya berlangsung 29 hari. Ada pula kemungkinan puasa dibulatkan jadi 30 hari.

Namun, jika berkaca pada hasil hisab berbagai lembaga terkait hilal pada saat matahari terbenam Selasa (9/4) ini, kemungkinan Ramadhan hanya 29 hari cukup besar.

Misalnya, data yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Disebutkan, tinggi hilal saat matahari terbenam Selasa (9/4) berkisar antara 4,88 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 7,63 derajat di Sabang, Aceh. Sementara itu, sudut elongasi ada di rentang 8,39 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 10,22 derajat di Sabang, Aceh.

Tim Hisab Rukyat Kemenag RI juga mencatat angka yang serupa. Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71' hingga 7° 37.84'. dengan sudut elongasi antara 8° 23.68' sampai 10° 12.94'.

Data-data di atas menunjukkan bahwa hilal pada saat matahari terbenam petang ini sudah memenuhi syarat untuk terpantau. Kemenag sendiri menyiapkan 120 titik pemantauan di seluruh Indonesia untuk rukyatul hilal.

Jika pengamatan hilal pada Selasa (9/4) petang ini menunjukkan bahwa bulan baru sudah dapat dilihat, baik dengan mata telanjang maupun dengan alat bantu penglihatan, dipastikan Ramadhan tahun ini hanya 29 hari. Artinya, esok hari adalah hari raya Idul Fitri, malam ini adalah malam takbiran, dan tidak ada shalat tarawih.

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah muakkadah yang khusus dilakukan sepanjang Ramadhan. Shalat ini dimulai pada malam pertama bulan puasa, hingga malam terakhir sebelum puasa pemungkas.

Karena hari ini, 29 Ramadhan 1445 H merupakan hari pemungkas bulan puasa, shalat tarawih terakhir untuk Ramadhan ini sudah berlangsung pada Senin, 8 April 2024 lalu.

Jika pada akhirnya Kemenag RI menetapkan bahwa Idul Fitri akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024, umat Islam pada malam hari ini dapat menyambut hari kemenangan dengan mengucapkan takbir lebaran.

Sebelum itu, umat Islam dapat membaca doa akhir Ramadhan yang berbunyi sebagai berikut.

اللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعلْنِيْ مَرْحُوْمًا وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ مَحْرُوْمًا

Arab Latinnya:

Allahumma laa taj'alhu aakhiral 'ahdi min shiyaminaa iyyahu, fain jatahu faj'alni marhuuman, walaa taj'alnii mahruuman.

Artinya:

“Ya Allah, janganlah Kau jadikan bulan Ramadhan ini sebagai Ramadhan terakhir dalam hidupku. Jika Engkau menjadikannya sebagai Ramadhan terakhirku, maka jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi.”

Bacaan Takbiran Idul Fitri Teks Arab dan Latin

Terdapat pendapat tentang jumlah takbir Idul Fitri sebanyak 2 atau 3. Di Indonesia, ucapan "Allahu Akbar" biasanya sejumlah 3 kali. Ini diikuti dengan bacaan berikut.

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Arab Latinnya:

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

Artinya:

“Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.”

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya