Menuju konten utama

Apa Saja Jenis-Jenis Vape dan Mengapa Begitu Populer?

Rokok elektrik kian populer karena diklaim lebih aman dibanding rokok konvensional. Namun, itu masih menjadi polemik.

Apa Saja Jenis-Jenis Vape dan Mengapa Begitu Populer?
Ilsutrasi Vape. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Rokok elektrik jenis vape kerap menjadi pilihan bagi orang yang ingin menghindari resiko terkena kandungan tar pembakaran rokok biasa. Pengganti produk tembakau bakar ini bisa memberikan banyak varian rasa.

Varian rasa tersebut bersumber dari cairan yang disebut vaporizer. Alat yang dipakai untuk mengubah cairan menjadi uap terdiri dari beberapa jenis. Hal inilah yang menjadi salah satu pembeda antara beberapa jenis vape.

Masing-masing jenis vape memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda. Setiap bentuk vape memunyai fungsi dan performa yang berbeda.

Sistem kerja vape ini bukan membakar tembakau alternatif yang sudah dicairkan. Rokok elektrik lebih mengandalkan pemanas untuk mengatur rata-rata suhu tertentu agar air menjadi uap dengan kuantitas bervariasi.

5 Jenis Vape

Dinukil dari Pure-Eliquids, jutaan masyarakat Inggris saat ini memakai vape karena mengklaim produk tersebut lebih aman dari segi kesehatan. Terdapat macam-macam vape yang beredar di toko rokok elektrik.

Beberapa jenis vape yang saat ini dipasarkan mencakup MOD, POD, Pen atau Pena, AIO, dan Disposable (sekali pakai). Berikut penjelasan mengenai macam-macam vape tersebut, lengkap dengan bentuk serta harga belinya.

1. Vape MOD

Jenis vape satu ini terbilang lebih besar dibandingkan variasi bentuk lainnya. Pengguna jenis tersebut biasanya sudah expert, bisa mengatur suhu sesuai watt agar menghasilkan asap berskala tertentu.

Kadar asap bisa diatur lebih tebal dari berbagai jenis lain. Namun, jenis vape MOD memerlukan perawatan yang cukup rumit untuk komponennya. Dengan baterai berkapasitas besar, vape MOD dapat dibeli mulai Rp500 ribuan.

2. Vape POD

Berbeda dari MOD yang koilnya dipasang secara manual, jenis vape POD berbentuk kecil serta menggunakan catridge akrilik yang langsung dihubungkan ke pemanas. Ada produk vape yang menyediakan koil pengganti atau langsung satu paket dengan catridge-nya.

Lantaran penggunaannya tidak terlalu rumit, para pemula dapat mencoba menggunakan jenis vape ini. Harga jualnya pun terbilang cukup terjangkau, mulai Rp200-500 ribuan, sesuai merek dan kualitasnya.

3. Vape AIO

Dinukil dari Vape Boss, jenis vape AIO dibuat berdasarkan kombinasi POD dan MOD. Secara kasat mata, bentuk vape jenis ini tidak terlalu bisa dibedakan dengan MOD.

Penggunaannya hampir mirip dengan POD sedangkan asapnya lebih menyerupai jenis vape MOD. Harganya bervariasi sesuai merek dan kualitas vape AIO, dibanderol kisaran Rp300 ribu hingga jutaan rupiah.

4. Pen Vape (Pena Vape)

Seperti nama yang digunakan untuk produk ini, pen vape berbentuk layaknya sebuah pena. Pen vape juga terdiri atas beberapa jenis: ramping, kecil, dan ringan.

Pemula dapat memilih opsi pena vape karena pemakaiannya terbilang sederhana. Anda bisa memperoleh jenis vape tersebut dengan harga kisaran Rp150 ribu sampai jutaan rupiah, tergantung merek.

5. Disposable Vape (Vape Sekali Pakai)

Jenis vape ini sesuai dengan penyebutannya, yakni berbentuk sederhana dan hanya sekali pakai. Kendati terbilang efektif, pembelian yang dilakukan terus-menerus bisa membuat kantong jebol.

Penggunaannya dilakukan dengan membuka kemasan disposable vape, kemudian dapat langsung diisap. Harganya bervariasi, tergantung kualitas serta mereknya. Ada yang lebih murah dibanding pen vape. Ada pula yang lebih mahal.

Kenapa Vape Populer?

Bentuk vape sangat berbeda dengan produk tembakau lama yang masih memanfaatkan pembakaran api. Beberapa orang yang berusaha menghindari hasil pembakaran rokok menjadikan vape sebagai alternatifnya.

Perbedaan vape dan rokok kovensional utamanya terletak pada proses pembakaran. Vape tidak menghasilkan kotoran abu dari hasil pemanasan, dapat menunjukkan kebersihan meskipun berasap. Hal ini merupakan alasan kenapa vape populer, melambangkan modern, bersih, dan tampak kekinian.

Sementara itu, pembakaran rokok konvensional yang mengandung tar bisa dihindari dengan penggunaan vape. Situasi ini belum sepenuhnya mendeskripsikan bahwa vape aman. Teteap ada resiko pemakaian vape meskipun dianggap lebih kecil.

Mengutip American Heart Association (AHA), beberapa orang menganggap bahwa vape lebih aman dibanding rokok. Situasi ini tetap mempunyai potensi merusak yang sama. Namun, hasil negatifnya saja yang berbeda.

Buktinya ada kematian 68 orang dari 2.800 peserta rawat inap pada awal 2020 silam, seperti dikutip dari Sumber Terpercaya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Ada pula penelitian yang mengatakan bahwa vape bisa menyebabkan penyakit paru.

Dengan begitu, pemilihan vape sebagai pengganti rokok bakar bukanlah sebuah pilihan. Anda seharusnya meninggalkan semua produk yang berkaitan dengan asap, jika serius ingin berhenti merokok.

Baca juga artikel terkait ROKOK ELEKTRIK atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Byte
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Fadli Nasrudin