tirto.id - Namimah termasuk perbuatan adu domba. Perilaku ini negatif. Caranya dengan menyampaikan informasi tidak menyenangkan dan bertujuan menciptakan permusuhan.
Informasi yang disampaikan biasanya bernada negatif, buruk, atau tidak disukai oleh orang yang mendengar maupun orang yang menjadi objek pembicaraan.
Pelaku namimah biasanya mencari kesalahan atau rahasia seseorang. Informasi ini kemudian digunakan untuk memprovokasi orang lain sehingga terjadi permusuhan.
Namimah tidak hanya dilakukan melalui ucapan. Seiring dengan perkembangan zaman, namimah bisa dilakukan lewat berbagai cara.
Contohnya dengan menyebarkan kejelekan orang lain via media sosial. Perbuatan ini bisa menghancurkan nama baik sehingga dimusuhi banyak orang.
Contoh Perilaku Namimah
Meskipun tergolong perbuatan buruk dan tercela, ironisnya namimah masih sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, Adi dan Budi adalah dua anak yang berteman baik. Di sisi lain, Wawan merasa iri dan tidak suka melihat itu.
Wawan ingin menghancurkan hubungan mereka dengan cara menceritakan keburukan Adi pada Budi atau sebaliknya. Perilaku Wawan inilah yang disebut namimah, karena perbuatannya bisa membuat hubungan pertemanan Adi dan Budi menjadi pecah.
Contoh lainnya adalah adu domba suku, agama, atau politik. Misalnya seseorang dengan identitas anonim sengaja menyebarkan rahasia pribadi orang yang dikenal lewat media sosial. Tujuannya agar dibenci publik.
Dampak Negatif Namimah
Namimah digolongkan dalam perbuatan yang buruk karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak baik.
Adapun dampak negatif namimah adalah sebagai berikut:
- Tercipta kebencian yang bisa menyulut permusuhan.
- Memutus ikatan pertemanan/persaudaraan.
- Merusak kedamaian dan ketentraman karena akan timbul ketegangan sosial.
- Dapat menghancurkan reputasi atau nama baik seseorang.
Akibat Sikap Namimah
Namimah tidak hanya merugikan orang lain, tapi juga diri sendiri. Sikap namimah bisa mengakibatkan seseorang mengalami beberapa hal berikut ini:
- Kepercayaan menjadi hilang. Pelaku namimah dianggap senang membocorkan rahasia atau membicarakan kejelekan kepada orang lain.
- Pelaku namimah akan dijauhi orang lain sehingga tidak memiliki teman.
- Mendapat dosa besar. Namimah termasuk perbuatan haram. Sang pelaku terancam mengalami siksa kubur dan masuk neraka.
- Pelaku namimah tidak akan pernah tenang atau bahagia karena selalu diliputi penyakit hati
Cara Menghindari Perilaku Namimah
Namimah bisa terjadi pada siapa saja. Berikut adalah kumpulan tips menghindari perilaku tersebut:
1. Meningkatkan iman dan takwa
Perbuatan namimah dipicu penyakit hati, seperti iri dan dengki. Setiap umat sebaiknya menjaga hati dengan cara meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT atau Tuhan Yang Maha Esa.
Seseorang yang dekat dengan Allah biasanya mampu mengendalikan emosi. Akibatnya, mereka tidak mudah terpancing berita-berita yang beredar.
2. Tidak langsung mempercayai informasi
Tidak semua informasi pasti benar. Alih-alih mempercayai berita buruk tentang seseorang, sebaiknya mengecek atau mengonfirmasi kebenaran dari sumber yang terpercaya.
3. Bersikap bijak saat menerima berita
Bagaimana bila berita yang disampaikan pelaku namimah ternyata benar alias bukan fitnah? Cara mengatasinya yaitu harus tetap bijak dan jangan terbawa emosi.
Jika berita tersebut berhubungan dengan kejelekan atau rahasia pribadi seseorang, sebaiknya diabaikan selama tidak merugikan atau membahayakan orang lain.
4. Menegur orang yang membawa berita buruk
Saat menerima berita negatif dari pelaku namimah, beranikan diri untuk menegur atau menasihati. Harapannya agar pelaku namimah sadar dan tidak mengulangi perbuatannya.
5. Menjauhi orang yang suka mengadu domba
Apabila pelaku namimah tidak berubah, tidak ada salahnya menjauh. Bergaul dengan orang-orang yang berperilaku buruk bisa merugikan diri sendiri.
Perbedaan Ghibah dan Namimah
Ghibah adalah membicarakan keburukan atau aib orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut. Ghibah biasa disebut dengan istilah menggunjing atau bergosip. Sekilas, ghibah mirip dengan namimah, tapi ada perbedaan yang mendasar.
Berikut daftar perbedaan ghibah dan namimah:
1. Redaksi ucapan
- Ghibah: Pembicaraan atau kalimat datang dari orang yang menggunjing.
- Namimah: Topik yang dibicarakan bisa mengutip ucapan orang yang sedang dibicarakan. Contohnya adalah memotong video tokoh yang membicarakan sesuatu dan menyebarkan. Ucapan yang terpotong itu nantinya mampu menimbulkan persepsi negatif dan menciptakan permusuhan.
- Ghibah: Ghibah tidak selalu bertujuan merusak hubungan seseorang atau tidak berniat mengadu domba.
- Namimah: Namimah termasuk perbuatan adu domba yang hampir selalu disertai dengan ghibah.
- Ghibah: Hukum ghibah adalah haram. Namun, ghibah bisa diperbolehkan dalam kondisi terdesak dengan tujuan yang baik. Misalnya saat mendapat perlakuan zalim dan harus menceritakan keburukan pelaku pada pihak berwenang agar menghentikan kezaliman.
- Namimah: Hukum namimah adalah haram dan tidak ada celah untuk membenarkan.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani