Menuju konten utama

Contoh Perilaku Hemat Energi dalam Kehidupan Sehari-hari

Artikel di bawah ini akan menjelaskan tentang contoh perilaku hemat energi, termasuk menghemat energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Perilaku Hemat Energi dalam Kehidupan Sehari-hari
Ilustrasi Hemat Listrik. foto/IStockphoto

tirto.id - Menerapkan perilaku menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting karena perilaku tersebut memiliki dampak positif pada berbagai aspek kehidupan.

Pada dasarnya, menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu untuk menghemat pengeluaran, menjaga kesehatan dan lingkungan.

Dalam konteks umum, energi biasanya diperoleh dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, seperti minyak, gas, dan batu bara.

Oleh karena itu, upaya untuk menghemat energi memiliki manfaat dalam mengurangi penggunaan sumber daya alam yang terbatas dan telah dimanfaatkan secara berlebihan oleh manusia

Selain itu, proses produksi dan konsumsi energi seringkali berdampak negatif pada lingkungan. Dengan mengurangi konsumsi energi, kita dapat membantu keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan.

Berkaitan dengan hal tersebut, perilaku menghemat energi, termasuk bagaimana cara menghemat energi listrik dalam kehidupan sehari-hari, dapat diterapkan baik di rumah maupun di sekolah.

Untuk mengetahui apa saja contoh perilaku hemat energi, termasuk cara menghemat energi listrik di rumah dan cara menghemat energi listrik di sekolah, simak penjelasan berikut.

Contoh Perilaku Hemat Energi dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebelum membahas tentang apa saja contoh perilaku hemat energi dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dahulu kita pahami apa yang dimaksud dengan perilaku hemat energi dalam keseharian.

Dikutip dari Jurnal Widyaiswara Indonesia Vol. 3, No. 2 (2022) perilaku hemat energi dalam keseharian adalah tindakan untuk mengurangi penggunaan energi secara berlebihan.

Perilaku hemat energi artinya menggunakan energi secara efektif dan efisien. Lantas, apa saja yang dapat dilakukan untuk menghemat energi listrik?

Beberapa contoh perilaku hemat energi dalam keseharian antara lain mematikan lampu dan alat elektronik ketika tidak digunakan, menggunakan air secukupnya, mematikan lampu di siang hari dan sebagainya.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini contoh perilaku hemat hemat energi dalam keseharian.

1. Mematikan lampu saat tidak digunakan

Biasakan untuk mematikan lampu, terutama pada pagi dan siang hari ketika cahaya matahari mencukupi. Selain itu, pastikan untuk mematikan lampu saat tidak digunakan, sekalipun saat malam hari.

Kegiatan sederhana semacam ini dapat diterapkan saat di rumah maupun di sekolah. Perilaku ini dapat membantu untuk mengurangi konsumsi energi, terutama energi listrik.

2. Mematikan alat elektronik yang tidak digunakan

Tindakan sederhana seperti melepas charger handphone dan mematikan alat elektronik yang tidak digunakan dapat mengurangi konsumsi daya listrik dengan efektif. Selain charger handphone, perhatikan peralatan elektronik lainnya di rumah yang dapat diperlakukan demikian.

3. Penggunaan pompa air listrik dan pengaturan keran air

Gunakan pompa air listrik secara bijak dan mengatur keran air dengan efisien. Hal tersebut adalah langkah yang berkontribusi untuk mengurangi penggunaan air dan energi secara keseluruhan.

4. Mematikan keran saat bak air penuh

Melakukan tindakan sederhana seperti mematikan keran air ketika bak sudah penuh dapat mencegah pemborosan air. Jangan sampai, kita menyia-nyiakan air karena tidak disiplin mematikan keran saat bak air penuh.

5. Pemanfaatan tangki penampung air

Menggunakan tangki penampung air dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan air bersih yang memerlukan energi untuk pengolahan dan distribusinya.

Penggunaan tangki penampung air juga dapat menghemat energi dengan mengurangi penggunaan pompa air listrik, yang biasanya digunakan untuk mengalirkan air dari pasokan utama ke rumah.

6. Membuka jendela untuk penerangan alami

Mengurangi penggunaan lampu dengan membuka jendela di siang hari untuk memberikan penerangan alami pada ruangan.

Dengan memanfaatkan cahaya matahari yang ada, kita dapat mengurangi konsumsi listrik yang seharusnya digunakan untuk menerangi ruangan pada siang hari.

Selain itu, membuka jendela dan membiarkan energi matahari masuk juga dapat meningkatkan kenyamanan ruangan.

7. Menggunakan alat elektronik hemat energi

Menggunakan perangkat elektronik dengan fitur hemat energi, seperti lampu LED, dapat mengurangi konsumsi daya listrik secara efisien.

Dalam hal ini lampu LED dapat menghasilkan cahaya dengan efisiensi tinggi karena kemampuannya mengubah energi listrik menjadi cahaya tanpa banyak disipasi energi dalam bentuk panas. Sebaliknya, lampu pijar tradisional seringkali menghasilkan lebih banyak panas daripada cahaya.

8. Mengeringkan pakaian dengan sinar matahari

Mengurangi penggunaan mesin pengering dengan mengeringkan pakaian menggunakan sinar matahari membantu menghemat energi.

Di sisi lain, sinar matahari merupakan sumber energi terbarukan dan alami. Dengan memanfaatkannya untuk mengeringkan pakaian, kita tidak hanya menghemat energi listrik, tetapi juga menggunakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan.

9. Menjaga penggunaan air di kamar mandi

Menghindari pemborosan air di kamar mandi dengan tidak membuang air secara cuma-cuma merupakan cara efektif untuk menghemat air dan energi. Pengurangan ini dapat memberikan dampak positif pada ketersediaan air dan mengurangi tekanan pada sumber daya air.

10. Pengembangan program pendidikan kesadaran energi

Program tentang kesadaran energi merupakan strategi yang terbilang efektif sebagai cara untuk menghemat energi di sekolah.

Program pendidikan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran warga di sekolah mulai dari siswa hingga guru tentang pentingnya konservasi energi.

Dengan pemahaman yang lebih baik, individu-individu tersebut akan lebih cenderung mengadopsi praktik-praktik hemat energi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga artikel terkait HEMAT ENERGI atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno