Menuju konten utama

Apa Itu Inklusi Keuangan? Ini Contoh, Tujuan, dan Manfaatnya

Inklusi keuangan penting untuk mendorong pemerataan ekonomi. Untuk lebih memahami konsep ini, simak ulasan lengkap tentang inklusi keuangan berikut.

Apa Itu Inklusi Keuangan? Ini Contoh, Tujuan, dan Manfaatnya
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyampaikan paparannya saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin (22/1/2024). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/aww.

tirto.id - Inklusi keuangan termasuk isu ekonomi penting dewasa ini. Implementasinya bertujuan memastikan seluruh lapisan masyarakat memiliki akses terhadap layanan keuangan yang memadai.

Dengan inklusi keuangan, setiap individu, termasuk orang-orang miskin sekalipun, dapat berpartisipasi dalam sistem keuangan secara lebih luas. Sayangnya, belum banyak yang memahami secara benar konsep inklusi keuangan.

Pengertian Inklusi Keuangan dan Contohnya

Inklusi keuangan adalah upaya menghilangkan berbagai hambatan bersifat biaya maupun non-biaya yang membatasi akses masyarakat terhadap layanan keuangan. Secara lebih ringkas, inklusi keuangan merupakan langkah memperluas akses terhadap produk-produk layanan keuangan.

Yolanda Masnita, dkk., dalam Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya: Tinjauan Manajemen Inklusi Keuangan (2019) menjelaskan definisi itu dengan mengutip dokumen "National Strategy for Financial Inclusion Fostering Economic Growth and Accelerating Poverty Reduction” (2012) yang dirilis Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia. Pengertian inklusi keuangan dalam dokumen ini selaras dengan pendapat World Bank (2008).

Di dokumen tadi, inklusi keuangan disebut bagian dari strategi nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan, serta stabilitas sistem keuangan.

Strategi mendorong inklusi keuangan sudah diatur di Peraturan Otoritas Jasa keuangan Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan Bagi Konsumen dan/atau Masyarakat.

Untuk konteks Indonesia, contoh inklusi keuangan adalah program tabungan pelajar Simpanan Pelajar (SimPel) yang bertujuan mengenalkan konsep menabung sejak dini.

Selain itu, Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk usaha, kecil, dan menengah (UMKM) serta Laku Pandai juga termasuk contoh inklusi keuangan.

Sejumlah contoh program inklusi keuangan lainnya adalah:

  • Pelatihan keuangan untuk pelaku UMKM
  • Pengenalan produk keuangan bank pada pelajar
  • Penyediaan layanan keuangan digital bebas biaya
  • Sosialisasi kemanan traksaksi perbankan ke masyarakat
  • Pembukaan rekening gratis untuk masyarakat miskin

Apa Tujuan Inklusi Keuangan?

Selaras dengan penjelasan di atas, inklusi keuangan bertujuan untuk memastikan bahwa semua masyarakat, termasuk mereka yang berada di kelompok ekonomi lemah, memiliki akses yang mudah dan merata terhadap layanan dan produk keuangan formal.

Adapun sejumlah tujuan inklusi keuangan adalah sebagai berikut:

1. Mendukung strategi pembangunan ekonomi

Inklusi keuangan menjadi bagian dari strategi untuk mendukung pembangunan ekonomi, mengurangi kemiskinan, menciptakan pemerataan pendapatan, hingga menjaga stabilitas sistem keuangan.

2. Menyediakan produk dan layanan keuangan yang sesuai

Inklusi keuangan bertujuan menyediakan berbagai produk dan layanan keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan beragam kelompok masyarakat. Maka itu, inklusi keuangan harus diterapkan dengan pendekatan yang menyeluruh dan holistik.

3. Meningkatkan literasi keuangan

Literasi keuangan adalah kemampuan seseorang dalam memahami dan menggunakan berbagai kemampuan keuangan secara efektif.

Selaras dengan hal itu, salah satu tujuan penting inklusi keuangan adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang produk layanan keuangan. Literasi keuangan yang baik membuat masyarakat lebih percaya terhadap layanan keuangan formal.

4. Memperluas akses ke layanan keuangan

Inklusi keuangan berfokus pada penghapusan hambatan yang menghalangi kelompok miskin dalam mengakses layanan keuangan. Masalah ini di antaranya seperti kendala geografis dan administrasi.

Menghapuskan hambatan tersebut bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan. Dalam hal ini, inklusi keuangan juga mendorong penggunaan teknologi untuk memperluas layanan keuangan.

5. Memperkuat sinergi antar lembaga keuangan

Tujuan inklusi keuangan untuk memperkuat kerja sama antar-bank, lembaga keuangan mikro, dan lembaga keuangan non-bank. Sinergi tersebut diharapkan dapat memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan.

Faktor Apa Saja yang Menjadi Penentu Inklusi Keuangan?

Faktor-faktor yang menjadi penentu inklusi keuangan meliputi berbagai aspek yang saling berinteraksi. Beberapa faktor penentu inklusi keuangan antara lain:

1. Literasi keuangan

Tingkat literasi keuangan yang tinggi berperan meningkatkan inklusi keuangan. Individu yang memiliki pengetahuan lebih baik tentang produk dan layanan keuangan cenderung lebih mampu mengakses dan memanfaatkan layanan tersebut.

2. Faktor sosial ekonomi

Pendapatan, pendidikan, dan status pekerjaan merupakan faktor sosio-ekonomi penting yang memengaruhi inklusi keuangan. Masyarakat dengan pendapatan lebih tinggi dan tingkat pendidikan yang baik cenderung memiliki akses lebih besar terhadap layanan keuangan.

3. Akses terhadap teknologi

Akses terhadap teknologi termasuk faktor penting yang menentukan inklusi keuangan. Ketersediaan infrastruktur teknologi, seperti mobile banking, platform digital, dan inovasi fintech, akan makin mempermudah akses masyarakat terhadap produk keuangan.

4. Kebijakan pemerintah

Kebijakan dan regulasi dapat mendukung inklusi keuangan. Pemerintah bisa menciptakan lingkungan yang mendukung inklusi keuangan lewat banyak program pendidikan finansial, perlindungan konsumen, serta dukungan pada lembaga-lembaga mikrofinansial.

Apa Saja Manfaat Inklusi Keuangan?

Inklusi keuangan memiliki sejumlah manfaat bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan. Selaras dengan tujuannya, salah satu manfaat inklusi keuangan adalah untuk meningkatkan akses masyarakat ekonomi lemah terhadap layanan keuangan.

Akses ini dapat membantu masyarakat dari kelompok berpendapatan rendah memenuhi kebutuhan mereka, seperti pinjaman untuk kepemilikan kendaraan atau modal usaha.

Dengan meningkatnya akses ke modal melalui pinjaman dan layanan keuangan lainnya, inklusi keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Pelaku usaha mikro dan kecil yang dapat mengembangkan bisnisnya jika lebih mudah mengakses kredit perbankan.

Selain itu, inklusi keuangan juga dapat membantu masyarakat mengelola risiko finansial dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan memiliki produk seperti asuransi, masyarakat dapat melindungi diri dari risiko yang tidak terduga.

Berbagai manfaat inklusi keuangan yang lainnya adalah sebagai berikut:

  • Makin banyak orang miskin dan pelaku usaha kecil mengakses layanan perbankan.
  • Penyaluran kredit kepada pelaku usaha kecil dapat meningkat.
  • Mendukung stabilitas ekonomi karena lebih banyak orang mengakses layanan keuangan formal.
  • Meningkatkan pertumbuhan sektor UMKM karena terdapat dukungan permodalan yang lebih kuat.
  • Meningkatkan Literasi Keuangan karena makin banyak masyarakat yang memahami manajemen keuangan modern.
  • Distribusi bansos bisa lebih efisien karena warga dapat menerima bantuan langsung lewat rekening bank.

Baca juga artikel terkait INKLUSI KEUANGAN atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Edusains
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Addi M Idhom