tirto.id - Elipsis adalah pelesapan kata atau kalimat yang penggunaannya telah diatur dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Edisi V atau EDY V. Dilansir dari buku Seri Penyuluhan Bahasa IndonesiaEjaan oleh Sriyanto (2014), tanda elipsis digunakan untuk menandai kalimat yang terputus-putus atau bagian kalimat yang dihilangkan.
Namun, pemakaian tanda baca elipsis masih sering keliru, terutama pada penggunaan jumlah tanda titiknya. Sebagian pemakai bahasa tidak mengetahui hal tersebut sehingga penulisannya tidak sesuai EYD V.
Namun, selain mewakili tanda baca, elipsis juga dapat mewakili majas. Berikut ini pembahasan elipsis adalah dan contohnya.
Apa Itu Elipsis?
Apa itu elipsis dan contohnya dapat dibagi berdasarkan elipsis yang dimaksud, apakah tanda baca atau majas. Simak pengertian masing-masingnya.
Pengertian Tanda Baca Elipsis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, elipsis adalah tanda berupa tiga titik yang diapit spasi (...). Tanda ini digunakan untuk menggambarkan kalimat yang terputus-putus atau untuk menunjukkan bahwa ada bagian tertentu dari sebuah kutipan yang sengaja dihilangkan.Penghilangan ini biasanya dilakukan agar kalimat menjadi lebih ringkas atau untuk menyampaikan makna secara tersirat tanpa menyebutkan seluruh bagian kalimat secara lengkap.
Berdasarkan pengertian tersebut, kalimat elipsis adalah kalimat yang secara sengaja dipotong atau tidak dilengkapi unsur-unsurnya. Hal tersebut baik karena dianggap sudah dapat dipahami dari konteks sebelumnya maupun karena ingin menekankan kesan tertentu, seperti ketidakselesaian, keraguan, atau ketegangan.
Pengertian Majas Elipsis
Tanda baca elipsis berbeda dengan majas elipsis. Dikutip dari karya ilmiah milik Silfia Nurajizah, majas elipsis adalah gaya bahasa yang menghilangkan sebagian atau seluruh unsur gramatikal dalam sebuah kalimat, atau bahkan menghilangkan unsur yang seharusnya bisa dipahami dari konteks di luar bahasa.Menurut Tarigan (2009:136), elipsis merupakan majas yang di dalamnya terjadi penghilangan kata atau kelompok kata yang seharusnya ada untuk memenuhi struktur kalimat secara tata bahasa.
Dengan kata lain, elipsis adalah majas yang sengaja menghilangkan elemen-elemen penting dalam kalimat, baik itu subjek, predikat, objek, atau bahkan seluruh struktur kalimat. Meskipun ada bagian yang dihilangkan, pembaca atau pendengar masih bisa memahami maknanya karena konteksnya sudah cukup jelas.
Fungsi Tanda Elipsis
Dijelaskan dalam laman resmi Ejaan Kemdikbud, tanda elipsis (...) dalam EYD V digunakan untuk beberapa keperluan dalam penulisan, di antaranya:
1. Menunjukkan bagian kalimat atau kutipan yang dihilangkan. Contoh tanda elipsis dalam kasus ini yaitu:
- Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
- Dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa bahasa negara ialah ...
- ..., lain lubuk lain ikannya.
- "Menurut saya, ..., seperti .... Bagaimana, Bu?"
- "Jadi, simpulannya .... Oh, sudah saatnya kita beristirahat!"
- Maju ... jalan!
- Kamera ... siap!
Kumpulan Contoh Kalimat Elipsis
Sejumlah contoh kalimat elipsis baik dalam bentuk tanda baca maupun majas yakni sebagai berikut.
Contoh Kalimat Tanda Elipsis
Sebelum membahas mengenai contoh, berikut hal-hal penting yang perlu diperhatikan saat menggunakan tanda elipsis:- Tanda elipsis terdiri dari tiga titik (...);
- Harus ada spasi sebelum dan sesudah tanda elipsis, kecuali jika berada di awal atau akhir kalimat;
- Dalam kasus tanda elipsis di akhir kalimat, maka harus diikuti tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru. Jika diakhiri dengan tanda titik, maka ditambah satu titik sehingga total menjadi empat titik (....).
- Dalam UUD Tahun 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah ....
- "Jadi, mengapa selama ini dia bekerja sebagai ...?"
- "Pergi dari sini jika kamu ...!"
- Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
- "Satu, dua, ... tiga!"
Contoh Kalimat Majas Elipsis
Adapun sejumlah contoh majas elipsis terlihat pada kalimat berikut ini.- Aku lebih sering ke pasar daripada ke mall. (Penghilangan predikat pergi atau berangkat).
- Lari! (Penghilangan subjekkamu, kalian).
- Kamu mau lontong opor? (Penghilangan predikat makan).
Kesalahan Penggunaan Tanda Elipsis
Penggunaan tanda elipsis sering kali keliru, terutama dalam hal jumlah titik. Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi.
1. Jumlah Titik Melebihi Tiga
Banyak orang menulis tanda elipsis dengan lima, enam, bahkan tujuh titik. Padahal, aturan yang benar hanya tiga titik saja.Simak penulisan yang salah dan benar di bawah ini.
Salah:Satu ……, dua ……., tiga!
Benar:Satu …, dua …, tiga!
2. Tidak Menggunakan Spasi Sebelum dan Sesudah Tanda Elipsis
Tanda elipsis yang berada di tengah kalimat harus diapit dengan spasi. Misalnya sebagai berikut.Salah: Kita harus…mengantre untuk mendapatkan tiket.
Benar: Kita harus … mengantre untuk mendapatkan tiket.
3. Tidak Menambahkan Tanda Baca di Akhir Kalimat
Jika tanda elipsis berada di akhir kalimat, harus diikuti tanda baca akhir (titik, tanda tanya, atau tanda seru), tergantung konteks kalimat. Simak contohnya berikut ini.Salah: EYD V mulai berlaku pada tahun ...
Benar: EYD V mulai berlaku pada tahun ….
Salah:Lantas, kenapa dari tadi kau hanya diam? Apa karena kau ....
Benar:Lantas, kenapa dari tadi kau hanya diam? Apa karena kau ...?
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Alexander Haryanto
Penyelaras: Ibnu Azis