tirto.id - Kalimat persuasif banyak digunakan ketika seseorang hendak menyarankan atau mengajak melakukan suatu hal atau berbuat sesuatu.
Kalimat seperti ini kerap digunakan di dalam dunia periklanan, untuk mengajak konsumen memilih dan membeli serta memakai produk yang diiklankan.
Definisi kalimat persuasif
Dilansir dari e-modul Kemdikbud, dalam pelajaran Bahasa Indonesia, kalimat persuasif adalah kalimat yang tujuannya ingin meyakinkan, mengajak, membujuk, menyarankan dan merayu pembaca agar mau melakukan hal yang diarahkan dalam kalimat tersebut.
Biasanya ada kata-kata ajakan yang digunakan dalam kalimat tersebut seperti misalnya, marilah, harus, ayo, hendaknya, hindari, usahakanlah, sebaiknya, janganlah, alangkah baiknya, dan kata sejenis yang dapat dipakai untuk mengajak.
Struktur teks persuasif
Ada cara terstruktur untuk membuat teks persuasif yang baik sehingga mudah dipahami dan diikuti oleh pembaca. Berikut ini struktur kalimat persuasif tersebut:
1. Kenalkan isu yang dibicarakan
Apa tema atau isu atau masalah yang akan dibicarakan dalam kalimat tersebut. Misalnya tentang kebersihan lingkungan. Tulis tentang pentingnya kebersihan di awal kalimat.
2. Rangkum argumen atau alasan yang bisa menguatkan pendapat penulis
Alasan yang mendukung isu yang diangkat tersebut harus ditulis secara jelas dan runut. Misalnya: bahwa kebersihan lingkungan sangat penting bagi seluruh warga, bisa mencegah bencana banjir, membuat lingkungan lebih sehat, mencegah penyakit, memperindah pemandangan, dan lainnya.
3. Ajakan
Ajak pembaca untuk mendukung pendapat penulis, sertakan kata-kata ajakan atau kata-kata larangan. Misalnya: hindari membuang sampah demi kebersihan, ayo buang sampah di tempatnya, usahakan tidak membuang sampah di got, dan lainnya.
4. Penegasan kembali
Di kalimat penegasan kembali ini, penulis harus kembali mengangkat ajakan yang ditulis di awal kalimat, yakni tentang pentingnya kebersihan.
Ciri kalimat persuasif
1. Sifatnya mengajak, memerintah, meminta, membujuk, dan sejenisnya
2. Memakai tanda baca tanda seru, namun tidak semua kalimat persuasif memakai tanda seru.
3. Hampir semua bentuk promosi atau iklan menggunakan kalimat persuasif.
4. Untuk kalimat persuasi dalam iklan disebut juga dengan istilah persuasif-provokatif dalam teks iklan.
5. Alasan yang dipakai cenderung subjektif.
6. Umumnya mudah dimengerti karena memakai kalimat sederhana dan menarik.
7. Sering disertai dengan fakta atau bukti untuk menambah kepercayaan pembaca.
Langkah menyusun teks persuasi
Langkah-langkah menyusun teks persuasi sebagai berikut, mengutip modul PJJ Bahasa Indonesia:
1. Menentukan tema, dengan membuat bujukan utama.
2. Susunan perincian. Perincian disesuaikan dengan struktur teks persuasi yaitu pengenalan isu, rangkaian argumen, pernyataan ajakan, dan penegasan kembali.
3. Pengumpulan bahan, bahan tersebut berupa fakta dan pendapat berkaitan dengan tema.
4. Pengembangan teks dilakukan dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan.
Contoh kalimat persuasif
1. Untuk menambah kepercayaan diri, ayo hilangkan bau ketiak dengan memakai produk terbaru dari Ninaninu (contoh nama merk) ini yang mengandung tawas, bermanfaat mengurangi produksi keringat dan membunuh bakteri penyebab bau.
2. Olahraga dapat meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga sebaiknya dilakukan rutin sepekan 3 kali agar penyakit seperti jantung, stroke dan kolesterol menjauh dari tubuh.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari