Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Apa Itu Kalimat Langsung & Tidak Langsung: Pengertian, Ciri-cirinya

Berikut adalah pengertian kalimat langsung dan tidak langsung beserta contohnya.

Apa Itu Kalimat Langsung & Tidak Langsung: Pengertian, Ciri-cirinya
Ilustrasi Buku. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Sebuah tulisan atau teks biasanya mengandung kalimat langsung dan kalimat tak langsung. Berdasarkan pengertiannya secara umum, kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan apa yang disampaikan secara cermat. Sementara kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan apa yang diujarkan orang lain.

Seperti dikutip dari buku Bahasa Indonesia tulisan Yohanni Johns, kalimat langsung biasanya disertai dengan tanda kutip berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah. Sementara bagian kutipan dalam kalimat tidak langsung semuanya berupa kalimat berita.

Ciri-ciri Kalimat Langsung

  • Dalam bahasa tulis atau sebuah teks, kalimat langsung menggunakan tanda petik ("...").
  • Bagian kutipan dapat berupa kalimat berita, kalimat perintah dan kalimat tanya.
  • Kata ganti orang dalam bagian kalimat yang dikutip tetap.
  • Intonasi bagian yang dikutip lebih tinggi daripada bagian lainnya.

Ciri-ciri Kalimat Tidak Langsung

  • Tidak menggunakan tanda petik dalam bahasa tulis.
  • Bagian kutipan berupa kalimat berita.
  • Menggunakan kata tugas.
  • Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip mengalami perubahan.
  • Intonasi mendatar dan menurun pada bagian akhir kalimat.

Sementara itu, seperti dikutip buku Think Smart Bahasa Indonesia, kalimat langsung adalah kalimat berita yang memuat peristiwa dari sumber lain dengan langsung menirukan, mengutip atau mengulang kembali ujaran dari sumber lain.

Contoh:

  • Ayah berkata, "Antarkan surat ini ke kantor pos!"
  • "Ayo anak-anak, berbaris dengan rapi, ya," ucap Bu Guru.
  • "Kak, dipanggil Ibu," kata Heni, "disuruh beli makanan."

Sementara kalimat tidak langsung adalah ragam kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain yang diubah susunannya oleh penutur. Ia tidak menirukan langsung dari sumber tersebut.

Contoh:

  • Ayah menyuruhku untuk mengantarkan surat ini ke kantor pos.
  • Bu Guru menyuruh anak-anak untuk berbaris dengan rapi.
  • Heni mengatakan bahwa kakak dipanggil ibu untuk menyuruhnya membeli makanan.

Baca juga artikel terkait KALIMAT LANGSUNG atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya

Artikel Terkait