tirto.id - Dalam bahasa Indonesia, kalimat bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, salah satunya kalimat simpleks. Kalimat simpleks biasa disebut dengan kalimat tunggal.
Dilansir dari Buku Penyuluhan Kalimat, kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa atau satu struktur predikat. Sementara itu, istilah kalimat kompleks juga sering digunakan dalam teks laporan.
Pasalnya, teks laporan merupakan runtutan yang berkaitan satu sama lain sehingga untuk menghubungkan kalimat antarparagraf dibutuhkan konjungsi yang menunjukkan keterangan waktu.
Konjungsi adalah kata yang menghubungkan antarkata, antarklausa, dan antarkalimat. Konjungsi juga seringkali disebut dengan kata penghubung.
Konjungsi dapat membantu agar kalimat menjadi lebih kompleks dan lebih luas. Salah satu jenis konjungsi itu adalah kalimat simpleks.
Pengertian kalimat simpleks
Seperti yang dikutip dari Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan, kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama atau kalimat yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat.
Dalam kalimat simpleks, terdapat semua unsur wajib (utama) yang diperlukan. Unsur wajib itu seperti subjek dan predikat serta objek, pelengkap, dan keterangan.
Sementara unsur mana suka merupakan unsur yang tidak wajib, seperti keterangan tempat, keterangan waktu, dan/atau keterangan alat dapat muncul dalam kalimat simpleks.
Ciri struktur kalimat simpleks
Di dalam satu struktur predikat kalimat simpleks dapat berupa;
(a) Subjek dan Predikat (S-P);
(b) Subjek, Predikat, dan Objek (S-P-O);
(c) Subjek, Predikat, dan Pelengkap (S-PPel);
(d) Subjek, Predikat, Objek, dan Pelengkap (S-P-O-Pel); atau
(e) Subjek, predikat, dan Keterangan (S-P-K);
(f) Predikat (P).
Contoh kalimat simpleks
Berikut contoh kalimat simpleks menurut lamanBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa beserta unsur-unsurnya.
1. Andika (S) melihat (P) pemandangan alam (O)
2. Orang itu (S) guru kami (P)
3. Kartini (S) sedang membuat (P) surat jawaban (O)
4. Kepakaran Teguh (S) diakui (P)banyak orang (Pel)
5. Sulaeman (S) mengajari (P) anaknya (O) melukis (Pel)
6. Kami (S) berangkat (P) pukul 07.30 (K)
7. Minggir! (P)
8. Mereka (S) menemukan (P) motor itu (O) di pinggir hutan (K)
9. Pak Embo (S) menandatangani (P) perjanjian itu (O) kemarin siang (K)
10. Dia (S) mendaki (P) menara itu (O) tanpa peralatan apa pun (Pel).
11. Adikku (S) telah tertidur (Pel)
12. Paman (S) mempunyai anak (P) tiga orang (Pel)
13. Ibu (S) membelikan putrinya (P) buku cerita (O)
14. Pambudi (S) menggambarkan (P) adiknya (O) pemandangan alam (Pel)
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yandri Daniel Damaledo