tirto.id - Kata sandang 'si' dan 'sang' merupakan jenis kata yang banyak digunakan dalam teks naratif, eksposisi, teks lain dalam bidang sastra Indonesia. Kedua kata sandang ini memiliki kaidah penulisan khusus, terkait spasi hingga penggunaan huruf kapital.
Kaidah penulisan kata 'si' dan 'sang' dapat mengikuti acuan terbaru yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi V.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbud secara resmi meluncurkan pedoman EYD Edisi V sejak 16 Agustus 2022 melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 0424/I/BS.00.01/2022.
EYD sendiri merupakan aturan dasar ejaan yang digunakan sebagai pedoman resmi bagi instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
“Ini merupakan wujud komitmen Badan Bahasa dalam memberikan layanan kebahasaan dan kesastraan yang makin berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman,” ujar Kepala Badan Bahasa E Aminudin Aziz seperti dikutip Antara.
EYD Edisi V merupakan versi terbaru dari pedoman ejaan bahasa Indonesia yang sebelumnya bernama Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Peluncuran EYD Edisi V bertepatan dengan 50 tahun penetapan EYD.
Secara keseluruhan, ada lebih dari 50 persen perubahan yang ada, baik berupa penambahan kaidah kebahasaan baru maupun perubahan pada kaidah yang telah ada. EYD versi terbaru ini memuat banyak sekali aturan penulisan dalam Bahasa Indonesia, salah satunya cara penulisan kata sandang si dan sang.
Cara Penulisan Kata Sandang 'Si' dan 'Sang' dalam EYD Edisi V
Kata sandang merupakan kata penentu yang letaknya ada di depan kata benda atau kata sifat. Kata sandang tidak memiliki makna tersendiri, sehingga harus bergabung dengan kata yang akan mengikutinya. Kata sandang yang sering dipakai adalah 'si' dan 'sang'.
Saat ini, acuan terbaru untuk penulisan kata dalam bahasa Indonesia adalah EYD Edisi V, termasuk untuk penulisan kata sandang 'si' dan 'sang'. Bila dilihat dari cara penulisannya, kata sandang 'si' dan 'sang' pada EYD Edisi V tidak memiliki perbedaan dengan cara penulisan sesuai PUEBI.
Berdasarkan panduan yang tercantum di laman Ejaan Kemendikbud berikut cara penulisan kata sandang 'si' dan 'sang' beserta contohnya sesuai dengan yang tercantum pada EYD Edisi V:
1. Kata 'si' dan 'sang' ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
- Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik.
- Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.
- Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.
- Dalam cerita itu si Pitung berhasil menolong penduduk.
- Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli.
- Sang adik mematuhi nasihat sang kakak.
2. Kata 'sang' ditulis dengan huruf awal kapital jika merupakan unsur nama Tuhan.
Contoh:
- Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.
- Pura dibangun oleh umat Hindu untuk memuja Sang Hyang Widhi Wasa.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Yonada Nancy