Menuju konten utama

Cara Menulis Partikel 'Pun' yang Benar Beserta Contohnya

Penulisan pun yang benar diterangkan secara lebih jelas dalam EYD V. Lalu, bagaimana penggunaan kata pun yang benar?

Cara Menulis Partikel 'Pun' yang Benar Beserta Contohnya
Ilustrasi. Kamus Besar Bahasa Indonesia berada dimeja perpustakaan. Foto/istimewa

tirto.id - Penulisan partikel pun kadang kala membingungkan. Apakah ia ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya atau tidak? Untuk menjawabnya rujukan yang perlu diperhatikan adalah Ejaan Yang Disempurnakan versi 5 atau biasa disingkat EYD V.

Sejak Agustus 2022, pedoman yang menjadi dasar rujukan penulisan tata kalimat adalah EYD V. Pedoman tersebut berlaku sekaligus menggantikan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang resmi dicabut pemberlakuannya.

EYD V digunakan sebagai rujukan bila penulis atau penutur bahasa hendak menggunakan struktur bahasa baku.

Makna Partikel 'Pun' Sesuai Pedoman Bahasa Indonesia

Dalam bahasa Indonesia, partikel pun termasuk dalam kelas kata partikel, yaitu kata yang tidak memiliki arti leksikal tetapi memiliki makna gramatikal.

Maksudnya, kata yang termasuk dalam kelas kata partikel ini tidak memiliki makna kata bila tidak masuk dalam sebuah kalimat.

Tidak seperti kata rumah, misalnya, yang jika berdiri sendiri memiliki makna 'bangunan untuk tempat tinggal', partikel tidak memiliki makna bila berdiri sendiri.

Partikel pun, misalnya, punya makna sebagai penekanan arti hanya jika berada dalam sebuah kalimat.

Kata selain pun yang termasuk dalam kelas kata partikel adalah -kah, -lah, per, dan -tah.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Keenam mengartikan partikel pun dengan lima makna berbeda, yaitu:

  1. Juga atau demikian juga. Contohnya, “Jika Anda pergi, saya pun akan pergi.”
  2. Meski; biar; kendati. Contohnya, “Berapa pun harganya, akan saya beli!”
  3. Saja .... Contohnya, “Bersuara pun tak boleh, lalu apa yang kau perbolehkan?”
  4. Untuk menyatakan aspek bahwa perbuatan mulai terjadi. Contohnya, “Matahari telah tenggelam, hari pun malamlah.”
  5. Untuk menguatkan dan menyatakan pokok kalimat. Contohnya, “Idayu pun mengungkapkan kekesalannya.”
Kelima makna yang ada di KBBI edisi VI tersebut menunjukkan makna partikel pun apabila ada pada sebuah kalimat, bukan makna ketika berdiri sendiri.

Cara Penulisan Pun yang Benar Beserta Contohnya

Setelah mengetahui maknanya, lalu bagaimana cara penulisan pun yang benar sesuai pedoman yang berlaku? Yang benar, penulisan kata pun dipisah atau digabung?

EYD V menjelaskan bahwa penulisan partikel pun ada dua macam cara, yakni digabung dengan kata yang mendahului dan dipisah. Berikut penjelasan rincinya.

A. Penggunaan kata pun serangkai dengan kata yang mendahuluinya

Hal yang perlu diperhatikan dalam menuliskan partikel pun adalah kata yang mendahuluinya. Partikel pun ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya bila kata itu adalah kata hubung dalam sebuah kalimat. Dalam hal tersebut, partikel pun disebut sebagai unsur pembentuk kata hubung.

EYD V memberikan 14 kata penghubung yang ditulis serangkai dengan partikel pun. Berikut penulisan pun yang benar beserta contohnya pada masing-masing kata tersebut.

1. Adapun

Dalam kata adapun, penulisan pun yang benar adalah digabung. Berikut contoh kalimatnya: "Adapun dia telah dipersunting oleh kawan saya."

2. Andaipun

Dalam kata andaipun, penulisan pun yang benar adalah digabung. Berikut contoh kalimatnya: "Andaipun saat itu dokter datang tepat waktu, mungkin saudara saya bisa selamat dari maut."

3. Ataupun

Yang kerap membingungkan adalah bagian ini. Lalu, yang benar ataupun atau atau pun? Penulisan ataupun yang benar adalah digabung. Berikut contoh kalimatnya: "Kita harus bersama, dalam keadaan susah ataupun senang."

4. Bagaimanapun

Kata bagaimanapun sesuai pedoman harus digabung. Berikut contoh penggunaan kata pun dalam sebuah kalimat: "Bagaimanapun aku mencari, anak durjana itu tidak akan ketemu karena telah lenyap ditelan murka alam."

5. Jikapun

Berikut contoh penulisan pun yang benar dengan kata jikapun. "Jikapun benar adanya, aku akan menurutimu."

6. Kalaupun

Penggunaan kata pun yang benar dapat dilihat pada kalimat berikut: "Kalaupun itu benar, toh, semuanya sudah selesai sehingga tak bisa diubah."

7. Kendatipun

Berikut contoh penulisan pun yang benar. "Kendatipun dia salah, aku yakin tak bakal dia minta maaf."

8. Maupun

Penulisan pun yang benar dalam kata maupun harus ditulis serangkai sesuai ejaan. Berikut contoh kalimatnya: "Tak ada yang bakal selamat dari bencana ini, baik aku maupun kamu."

9. Meskipun

Penggunaan kata pun juga digabung dalam kata hubung di atas. Berikut contohnya: "Meskipun kamu salah, bos tetap memihakmu."

10. Sekalipun

Berikut contoh penulisan pun yang benar dalam sebuah kalimat: "Aku tidak akan memaafkanmu sekalipun kau bersujud di hadapanku!"

11. Sementangpun

Berikut contoh penulisan pun yang benar terkait dengan kata sementangpun. "Sementangpun aku bukan temanmu, aku akan tetap membantumu kalau kesusahan."

12. Sungguhpun

Berikut contoh penggunaan kata pun dalam sebuah kalimat: "Sungguhpun harganya selangit, aku akan tetap membelinya saking sukanya aku pada benda itu."

13. Biarpun

Berikut contoh kalimat yang menerapkan penulisan pun yang benar: "Biarpun tua dan sakit-sakitan, rakyat miskin kota tetap harus bekerja untuk menyambung hidup."

14. Walaupun

Penulisan walaupun yang benar adalah digabung dengan kata yang mendahuluinya. Berikut contoh kalimat yang menerapkan penulisan pun yang benar: "Walaupun basah kuyup sampai menggigil, Budi tetap menjajakan koran di perempatan jalan."

B. Penggunaan kata pun dipisah dengan kata yang mendahuluinya

Partikel pun ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya apabila penggunaannya tidak dimaksudkan sebagai unsur pembentuk kata hubung.

Sebagaimana dijelaskan di atas, partikel pun juga memiliki makna berupa sinonim beberapa kata, seperti juga, meski, biar, kendati, dan saja.

Jika partikel digunakan sebagai sinonim kata tersebut, penulisan pun yang benar adalah dipisah. Berikut contoh penggunaan partikel pun bukan sebagai unsur pembentuk kata hubung:

  1. - Kalau kamu tidak mau, saya juga tak berhak memaksamu.

    - Kalau kamu tidak mau, saya pun tak berhak memaksamu.

  2. - Meski hujan, makanan akan tetap diantarkan sesuai pesanan.

    - Hujan pun, makanan akan tetap diantarkan sesuai pesanan.

Dalam poin contoh 2 bagian kedua, partikel pun berfungsi sebagai pengganti kata meski. Karenanya, penulisan pun yang benar adalah terpisah dengan kata yang mendahului.

Namun, penulisan partikel pun pada contoh kalimat kedua akan disambung apabila partikel pun digunakan sebagai unsur pembentuk kata hubung meski. Apabila demikian, kalimat tersebut akan ditulis, “Meskipun hujan, makanan akan tetap diantarkan sesuai pesanan.”

Baca juga artikel terkait BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Edusains
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Penyelaras: Fadli Nasrudin