tirto.id - Kalimat efektif dibutuhkan dalam berkomunikasi maupun membuat karya tulis. Penggunaan kalimat efektif dapat menjamin kejelasan informasi yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Hal ini karena informasi yang disampaikan oleh pembicara atau penulis menjadi lebih mudah dipahami.
Menurut Sry Satriya Tjatur Wisnu Sasangka dalam "Kalimat" kalimat efektif merupakan kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang diharapkan oleh si penulis atau si pembicara. Tujuan utamanya adalah menyampaikan pesan secara lugas dan bisa dipahami dengan makna yang sama oleh si penerima pesan.
Syarat Kalimat Efektif
Syarat kalimat efektif paling utama bukan dari jumlah kata, melainkan kejelasan, ketepatan, dan kesamaan informasi. Menurut Sasangka, kalimat efektif tidak selalu berwujud pendek-pendek.
"Bisa jadi kalimatnya pendek, tetapi membingungkan orang dan bisa jadi kalimatnya panjang, tetapi informasinya mudah dipahami," tegas dia.
Maka dari itu, ada sejumlah syarat yang sebaiknya ada ketika membuat kalimat efektif. Menurut Nani Darmayanti dalam "Bahasa Indonesia" sebuah kalimat bisa dikatakan efektif apabila memenuhi ciri-ciri kesepadanan struktur, ketegasan makna, kecermatan penalaran hingga kehematan kata.
Kesepadanan Struktur Kalimat
Kalimat efektif harus memiliki struktur bahasa yang sepadan dengan gagasan yang ingin disampaikan. Artinya, kalimat harus jelas subjek dan predikatnya. Selain itu, penggunaan kata hubung juga harus digunakan secara tepat.
Kesepadanan kalimat bisa dibuat dengan syarat-syarat berikut:
1. Hindari pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tetang, mengenai, menurut, dan sebagainya.
- Contoh kalimat salah: Bagi semua siswa SMP Negeri 2 Yogyakarta harus mengikuti upacara.
- Contoh kalimat benar: Semua siswa SMP Negeri 2 Yogyakarta harus mengikuti upacara.
2. Jangan menuliskan subjek ganda
- Contoh kalimat salah: Soal itu saya kurang jelas.
- Contoh kalimat benar: Soal itu bagi saya kurang jelas.
3. Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat pada kalimat tunggal
- Contoh kalimat salah: Kami ketinggalan kereta. Sehingga kami datang agak terlambat.
- Contoh kalimat benar: Kami ketinggalan kereta. Oleh karena itu, kami datang agak terlambat.
4. Tidak menggunakan kata "yang" untuk mendahului predikat
- Contoh kalimat salah: Kantor pemadam kebakaran yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi.
- Contoh kalimat benar: Kantor pemadam kebakaran yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi.
Kecermatan penalaran
Kecermatan penalaran suatu kalimat penting agar tidak menimbulkan tafsiran ganda.
- Contoh kalimat salah: Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri
- Contoh kalimat benar: Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.
Ketegasan Makna Kalimat
Ketegasan makna kalimat dibuat dengan cara menonjolkan atau menekankan pada gagasan yang ingin disampaikan. Ketegasan makna kalimat bisa dibentuk dengan cara berikut:
1. Meletakkan kaya yang ingin ditonjolkan di awal kalimat
Contohnya:
- Tujuan seminar ini adalah mengedukasi audiens mengenai isu kekerasan seksual. Kalimat tersebut penekanannya adalah tujuan seminar.
- Presiden mengharapkan agar ekonomi dapat segera pulih setelah pandemi. Kalimat tersebut penekanannya adaah presiden mengharapkan.
2. Membuat urutan kata secara bertahap
- Contoh kalimat salah: Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah telah digelontorkan untuk membangun waduk irigasi.
- Contoh kalimat benar: Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah digelontorkan untuk membangun waduk irigasi.
Kehematan Kata
Maksud dari kehematan kata dalam kalimat efektif adalah tidak menggunakan kata, frasa, atau bentuk lainnya yang dianggap tidak perlu. Kalimat efektif yang hemat kata bisa dibuat dengan cara berikut:
1. Menghilangkan pengulangan subjek.
- Contoh kalimat salah: Anggota dewan serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang.
- Contoh kalimat benar: Anggota dewan berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.
2. Menghindari pemakaian superordinat pada hiponimi kata
- Contoh kalimat salah: Peserta tes CPNS wajib memakai kemeja warna putih.
- Contoh kalimat benar: Peserta tes CPNS wajib memakai kemeja putih.
3. Menghindari pengulangan kata jamak
- Contoh kalimat salah : Para tamu-tamu.
- Contoh kalimat benar : Para tamu.
4. Menghindari kesinoniman dalam satu kalimat
- Contoh kalimat salah : Di hanya menuliskan namanya saja.
- Contoh kalimat benar : Dia hanya menuliskan namanya.
Editor: Yantina Debora