Menuju konten utama

Contoh Penulisan Kata Berimbuhan yang Baku Berdasarkan PUEBI

Kata berimbuhan sering digunakan di Bahasa Indonesia. Bagaimana cara penulisan kata berimbuhan yang benar berdasarkan PUEBI?

Contoh Penulisan Kata Berimbuhan yang Baku Berdasarkan PUEBI
Ilustrasi Bahasa Indonesia. foto/IStockphoto

tirto.id - Dalam Bahasa Indonesia, kata dasar yang telah mendapatkan imbuhan disebut dengan istilah kata berimbuhan. Adapun dari segi terminologi, pengertian kata berimbuhan adalah kata yang terdiri atas awalan, sisipan, akhiran, gabungan awalan, dan akhiran yang ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

Secara umum, dalam Bahasa Indonesia, bentuk kata terdiri atas dua macam, yaitu kata Dasar dan kata bentukan. Mengutip buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Bentuk dan Pilihan Kata (2014), kata dasar adalah suatu kata yang utuh dan belum mendapatkan imbuhan apa pun. Dalam proses pembentukan kata, kata dasar merupakan kata yang menjadi dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas. Lazimnya, kata dasar juga disebut sebagai bentuk dasar, kata asal, dan ada pula yang menyebutnya dasar kata.

Sementara kata bentukan adalah kata yang sudah dibentuk dari kata dasar dengan menambahkan imbuhan tertentu. Sebagaimana kata dasar, kata bentukan juga memiliki banyak sebutan. Salah satunya ialah kata berimbuhan.

Meski sudah umum digunakan dalam bahasa tulis maupun lisan, penulisan kata berimbuhan masih sering keliru. Contoh penulisan kata berimbuhan yang keliru terlihat pada kata merubah, merobah, mengetrapkan, mentrapkan, menterapkan, perobahan, pengetrapan, pentrapan, penglepasan, dan pengrusakan.

Penggunaan imbuhan di kata-kata tersebut bisa dikatakan keliru karena proses pengimbuhannya tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata robah dan rubah tidak akan ditemukan, kecuali rubah yang berarti ‘binatang sejenis anjing’ (Canis vulpes).

Kata dasar yang bisa dijumpai dalam kamus adalah ubah, bukan rubah atau robah. Kata dasar ubah jika ditambah dengan awalan meng- maka bentukannya menjadi mengubah.

Dengan demikian, imbuhan kata yang baku adalah mengubah, bukan merubah atau merobah. Atas dasar itu, jika kata dasar ubah mendapatkan imbuhan per--an, bentukannya menjadi perubahan, bukan perobahan. Kemudian, jika kata dasar ubah memperoleh imbuhan awalan di-, bentukannya menjadi diubah, bukan dirubah atau dirobah.

Perincian contoh pemberian imbuhan untuk kata dasar ubah, yang baku dan tidak baku adalah:

  • Mengubah (baku). Bentuk tidak bakunya, yaitu merubah dan merobah.
  • Diubah (baku). Bentuk tidak bakunya, yaitu dirubah dan dirobah.
  • Perubahan (baku). Bentuk tidak bakunya, yaitu perobahan.

Merujuk kepada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), berikut contoh cara penulisan sejumlah jenis kata berimbuhan yang baku.

1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, gabungan awalan, dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

Contohnya adalah:

  • berjalan;
  • berkelanjutan;
  • mempermudah;
  • gemetar;
  • lukisan;
  • kemauan;
  • perbaikan.

2. Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

Contohnya adalah:

  • sukuisme;
  • seniman;
  • kamerawan;
  • gerejawi.

3. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya

Contohnya adalah:

  • adibusana;
  • infrastruktur;
  • proaktif;
  • aerodinamika.

4. Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).

Contohnya adalah:

  • non-Indonesia;
  • pan-Afrikanisme;
  • pro-Barat;
  • non-ASEAN;
  • anti-PKI.

Kemudian, bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital.

Contohnya adalah:

  • Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
  • Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun

Beda halnya dengan, bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.

Contohnya adalah:

  • Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
  • Mudah-mudahan Tuhan Yang Mahaesa melindungi kita.

Baca juga artikel terkait CONTOH PENULISAN KATA BAKU atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Addi M Idhom