tirto.id - Perang antara Iran vs Israel yang masih terjadi hingga hari ini, Selasa, 24 Juni 2025 turut berdampak pada penerbangan internasional. Beberapa maskapai memutuskan untuk membatalkan jadwal terbang menuju Timur Tengah guna menghindari konflik.
Meskipun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump membuat pernyataan mengejutkan yang mengatakan jika dua negara berkonflik, Iran dan Israel telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata, nyatanya ketegangan global masih berlanjut.
Beberapa maskapai internasional yang menyediakan rute penerbangan menuju negara-negara di Timur Tengah memilih untuk membatalkan atau mengalihkan rute penerbangan mereka.
Sejumlah Maskapai Lakukan Pembatalan dan Pengalihan Rute Penerbangan
Air India melalui akun X resmi mereka, @AirIndia, menyampaikan pengumuman yang mengatakan jika penerbangan internasional menuju negara-negara Timur Tengah sementara dibatalkan.
“Di tengah situasi yang berkembang di Timur Tengah, Air India telah menghentikan semua operasi ke wilayah tersebut serta ke dan dari Pantai Timur Amerika Utara dan Eropa dengan segera, hingga pemberitahuan lebih lanjut.” jelas Air India.
Singapore Airlines (SIA) juga memilih untuk membatalkan penerbangan mereka ke Dubai, UEA setelah konflik Iran-Israel semakin memanas. Mereka membatalkan penerbangan ke Dubai mulai Senin hingga Rabu besok.
“SIA akan menghubungi semua pelanggan yang terdampak untuk memberi tahu mereka tentang pembatalan penerbangan. Pelanggan yang terdampak pembatalan penerbangan akan diakomodasi kembali pada penerbangan alternatif atau dapat mengajukan pengembalian dana penuh atas bagian tiket yang tidak terpakai.” jelas SIA dikutip CNA.
Keputusan beberapa maskapai untuk membatalkan atau mengalihkan penerbangan menuju Timur Tengah ini adalah sebagai jawaban atas imbauan dari Badan keselamatan penerbangan global, termasuk Safe Airspace, yang telah mengeluarkan peringatan atas meningkatnya risiko setelah serangan.
Peluncuran rudal dan pengoperasian pesawat nirawak menjadi ancaman bagi penerbangan komersial. Hal ini membuat mereka memilih untuk membatalkan atau mengalihkan rute penerbangan.
Otoritas Qatar sebelumnya memutuskan untuk menutup jalur lalu lintas udara di negaranya pada Senin, 23 Juni kemarin. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan serangan balasan Iran pada AS yang disinyalir akan menargetkan pangkalan udara militer AS di Doha, Al Udeid.
Prediksi tersebut ternyata benar terjadi. Iran mengirim rudal ke pangkalan Udara AS di Qatar dan berhasil ditangkis. Presiden Donald Trump pun telah mengumumkan jika Iran dan Israel telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata lewat unggahan di akun Truth Social nya.
Karena hal itulah, Qatar kemudian memutuskan untuk kembali membuka jalur udara di negaranya hari ini. Namun, beberapa maskapai terlihat masih bersikap wait and see. Mereka akan mempertimbangkan lebih lanjut setelah melihat perkembangan konflik di Timur Tengah. Apalagi belum ada pernyataan resmi baik dari Iran maupun Israel yang membenarkan adanya ceasefire setelah 12 hari mereka berperang.
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Elisabet Murni P
Masuk tirto.id


































