tirto.id - Qatar resmi kembali membuka wilayah udaranya pada Selasa (24/6/2025) setelah sempat menutupnya pada Senin (23/6/2025), imbas adanya serangan balasan oleh Iran terhadap pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di dekat Doha.
Melansir BBC, Selasa (24/6/2025), Iran meluncurkan rudal ke pangkalan udara Al-Udeid pada Senin malam. Baik pejabat Qatar maupun AS mengatakan hampir semuanya berhasil dicegat dan tidak ada korban atau cedera.
Situs web pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat dialihkan ke bandara lain setelah penutupan wilayah udara Qatar, termasuk perjalanan dari London menuju Doha yang dialihkan kembali ke Bandara Heathrow.
Bandara Internasional Hamad adalah salah satu dari 10 bandara tersibuk di dunia untuk lalu lintas internasional dengan sekitar 140.000 penumpang yang lewat setiap hari.
Sebelum serangan Iran, Kedutaan AS di Qatar telah mendesak warga negara AS untuk berlindung di tempat aman sebagai bentuk kewaspadaan. Perintah tersebut pun telah dicabut, dan kedutaan mengatakan operasional akan kembali normal pada hari Selasa.
Serangan Teheran pada hari Senin terjadi dua hari setelah AS melancarkan serangan besar-besaran terhadap tiga fasilitas nuklir di Iran.
Tak lama setelah tengah malam pada hari Selasa waktu setempat, pejabat Qatar mengumumkan bahwa perjalanan udara di negara tersebut dapat kembali normal.
Sebelumnya pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan akan menutup wilayah udaranya untuk memastikan keselamatan penduduk dan pengunjung, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sekitar waktu yang sama, kedutaan AS di Qatar menyarankan dalam pemberitahuan daring bahwa warga AS harus berlindung di tempat ‘sampai pemberitahuan lebih lanjut’. Pemerintah Inggris mengeluarkan peringatan serupa kepada warganya di Qatar, dengan mengatakan bahwa hal itu dilakukan sebagai tanggapan atas peringatan AS.
Peringatan itu dikeluarkan menjelang serangan rudal oleh Iran di Pangkalan Udara Al-Udeid, yang berfungsi sebagai markas besar operasi udara Komando Pusat AS di Timur Tengah dan menampung hampir 8.000 tentara AS, menurut Departemen Luar Negeri.
Iran mengatakan serangan itu dimaksudkan untuk mengirim pesan yang "jelas dan eksplisit" kepada AS bahwa tidak akan membiarkan serangan apa pun terhadap integritas teritorial, kedaulatan, dan keamanan nasionalnya tidak terjawab.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto
Masuk tirto.id


































