tirto.id - Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat jumlah penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 5.228.529 orang hingga Juni 2025. Staf Khusus Kepala BGN Bidang Komunikasi, Redy Hendra Gunawan, menyatakan kelompok penerima manfaat MBG mencakup peserta didik tingkat PAUD, SD, SMP, SMA, hingga sekolah keagamaan. Selain itu, terdapat ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Jumlah penerima manfaat per tanggal hari ini, 22 Juni (2025) berhasil dijangkau sejumlah 5.208.939 penerima manfaat, terdiri dari beberapa kategori penerima manfaat,” ucap Redy dalam konferensi pers yang disiarkan di Youtube Badan Gizi Nasional Republik Indonesia, Minggu (22/6/2025).
Redy memaparkan, untuk kelompok usia dini, jumlah balita yang sudah terjangkau program MBG per 22 Juni 2025 sebanyak 35.523 orang. Kemudian, terdapat 79.090 siswa PAUD, 31.999 anak dari Raudhatul Athfal, dan siswa TK sebanyak 197.391 anak.
Selanjutnya, siswa SD kelas 1 hingga 3 telah terjangkau program MBG sebanyak 985.204 anak, dan sebanyak 1.102.327 anak dari siswa kelas 4 hingga 6. Lalu, sebanyak 100.037 anak dari siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) kelas 1 hingga 3 yang telah terjangkau program MBG. Sebanyak 96.909 anak juga telah merasakan MBG dari siswa MI kelas 4 hingga 6.
Redy juga menyebut program MBG juga telah menjangkau siswa di jenjang pendidikan menengah pertama.
“Kemudian untuk tingkat SMP jumlahnya 1.251.158 orang, kemudian siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) totalnya 204.746 orang, kemudian untuk siswa SMA hari ini sudah 591.174 orang,” kata Redy.
Untuk pendidikan menengah atas, Redy menuturkan sebanyak 591.174 siswa SMA telah merasakan MBG, 392.486 siswa SMK, 108.060 siswa Madrasah Aliyah, dan 211 siswa Madrasah Aliyah Kejuruan.
Program MBG juga sudah menyasar siswa di Sekolah Luar Biasa (SLB), yakni sebanyak 8.287 anak. Lalu, program ini juga menyasar santri di pondok pesantren dengan jumlah 21.468 penerima manfaat.
“Kemudian peserta PKBM ada 1.546,” jelasnya.
Dalam kelompok ibu dan anak, adapun jumlah ibu hamil yang menjadi penerima manfaat program MBG mencapai 8.012 orang, dan ibu menyusui sebanyak 12.599 orang, dan penerima manfaat dari lingkungan seminari sebanyak 302 orang.
“Jadi totalnya per tanggal 22 Juni sudah 5.228.529 orang,” ungkapnya.
Maka dari itu, Redy menyatakan pemerintah ingin menambah 32 ribu unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga November 2025.
Saat ini, terdapat 1.837 unit SPPG yang beroperasi di hampir seluruh provinsi di Indonesia selama hampir enam bulan program ini berjalan. Kemudian, pemerintah juga menargetkan pertambahan SPPG pada Agustus 2025 hingga 7.000 SPPG.
“Jumlah SPPG ini akan bertambah di bulan Juli dan di bulan Agustus. Di bulan Agustus kami menargetkan pertambahan jumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi sejumlah 7.000 SPPG, dan secara eksponensial akan bertambah sampai bulan November dengan target total 32.000 unit satuan pelayanan pemenuhan gizi di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto