Menuju konten utama

5 Dalil tentang Sakit Bisa Jadi Penggugur Dosa dalam Hadis

Dalil tentang sakit bisa jadi penggugur dosa di antaranya terdapat dalam beberapa hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

5 Dalil tentang Sakit Bisa Jadi Penggugur Dosa dalam Hadis
Ilustrasi Anak Opname. foto/IStockphoto

tirto.id - Dalil tentang sakit bisa jadi penggugur dosa di antaranya terdapat dalam beberapa hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

Salah satu hal lumrah sebagai manusia biasa adalah merasakan sakit, baik ringan hingga berat. Dalam Islam, sakit merupakan salah bentuk ujian untuk memperkuat keimanan.

Allah Swt dalam Surah Al-Baqarah ayat 155-157 berfirman mengenai setiap muslim pasti mendapatkan ujian seperti sakit sebagai berikut:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ١٥٥ اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ١٥٦ اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ ١٥٧

Artinya:

Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah [wahai Nabi Muhammad], kabar gembira kepada orang-orang sabar, [yaitu] orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ‘Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn’ [sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali]. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,”(QS. Al-Baqarah [2]:155-157).

Di samping itu, sakit juga dapat menjadi pelebur dosa bagi seorang muslim. Oleh sebab itu, selain diusahakan untuk berobat dan berdoa memohon kesembuhan kepada Allah Swt. Seseorang yang sedang sakit juga seharusnya bersabar. Barangkali sakit yang sedang diderita menjadi pelebur dosa-dosanya.

Rasulullah Saw. dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majah bersabda mengenai pahala yang besar bagi seorang muslim nan tertimpa ujian berat seperti sakit sebagai berikut:

Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka,”(HR. Ibnu Majah no. 4031).

Sebenarnya, terdapat banyak hikmat dari sakit. Salah satunya adalah menyadari bahwa kesehatan begitu berarti, sehingga ketika sudah sembuh nanti dapat bersyukur dan menggunakan waktu sehatnya untuk beribadah serta berbuat baik kepada sesama.

Dalil Tentang Sakit Bisa Jadi Penggugur Dosa

Terdapat banyak hadis yang menjelaskan terkait keistimewaan sakit nan bisa menjadi penggugur dosa. Berikut ini beberapa dalil tentang sakit bisa jadi penggugur dosa:

Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Muslim

Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya,”(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).

Hadis Riwayat Imam Bukhari

Tidaklah seorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanaan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya,”(HR. Bukhari no. 5641).

Hadis Riwayat Muslim

Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya,”(HR. Muslim no. 2573).

Hadis Riwayat Imam Tirmidzi

Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya,”(HR. Tirmidzi no. 2399).

Hadis Riwayat Imam Hakim

Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya,”(HR. Al-Hakim).

Baca juga artikel terkait DALIL atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani