Menuju konten utama

5 Contoh Perubahan Iklim dan Dampaknya yang Paling Nyata

Perubahan iklim adalah fenomena berubahnya suhu dan pola cuaca. Berikut beberapa contoh perubahan iklim dan dampaknya yang paling nyata bagi manusia.

5 Contoh Perubahan Iklim dan Dampaknya yang Paling Nyata
ilustrasi hujan dan perubahan iklim. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ada banyak contoh perubahan iklim yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Perubahan iklim bisa menimbulkan dampak negatif pada kehidupan manusia di muka bumi. Lantas, apa itu perubahan iklim dan apa saja contohnya?

Perubahan iklim telah menjadi isu global sejak puluhan tahun lalu seiring dengan berkembangnya peradaban umat manusia. Beragam aktivitas manusia, seperti industri dan transportasi, menyebabkan pemanasan global yang akhirnya berujung pada perubahan iklim.

Isu dan gambar perubahan iklim sangat penting untuk dibicarakan dan dicari solusinya karena memiliki dampak yang menyentuh hampir semua aspek kehidupan, mulai dari lingkungan, ekonomi, hingga kesehatan, hingga keamanan.

Apa yang Dimaksud dengan Perubahan Iklim?

Ilustrasi Perubahan Iklim

Ilustrasi Perubahan Iklim, foto/Istockphoto

Sebelum mengetahui contoh perubahan iklim, mari pahami dulu arti fenomena alam yang satu ini. Perubahan iklim adalah perubahan suhu dan cuaca dalam jangka panjang, baik secara regional maupun secara global.

Perubahan ini sebenarnya dapat terjadi secara alami, misalnya akibat variasi siklus matahari. Namun, aktivitas manusia dalam beberapa dekade terakhir rupanya telah mempercepat proses perubahan ini secara signifikan.

Salah satu penyebab utama perubahan iklim adalah terjadinya pemanasan global. Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Penyebab utamanya adalah peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.

Gas-gas ini bekerja layaknya lapisan kaca pada rumah kaca, memungkinkan sinar matahari masuk ke bumi, lalu memerangkap sebagian panas yang dipancarkan kembali oleh permukaan bumi. Panas yang terperangkap inilah yang kemudian membuat suhu permukaan bumi meningkat.

Penyebab fenomena ini sebagian besarnya diakibatkan oleh ulah manusia. Contohnya penggunaan bahan bakar fosil yang melepaskan sejumlah besar karbon dioksida (CO2) ke atmosfer. Penyebab lainnya adalah deforestasi, industri yang menambah emisi karbon, hingga penumpukan sampah dan limbah yang menghasilkan metana.

Secara keseluruhan, aktivitas manusia telah meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer secara signifikan. Ketika bumi semakin panas, maka dampaknya adalah perubahan iklim yang sekarang mulai dirasakan oleh umat manusia.

Ciri-Ciri Perubahan Iklim di Dunia

Ilustrasi Perubahan Iklim

Ilustrasi Perubahan Iklim. FOTO/iStockphoto

Perubahan iklim bukan lagi sekadar isu masa depan, melainkan kenyataan yang sudah dirasakan di berbagai belahan dunia. Dampaknya terlihat melalui sejumlah ciri yang semakin jelas dan konsisten dari waktu ke waktu. Berikut ciri ciri perubahan iklim yang terjadi secara global:

1. Peningkatan Suhu Global

Salah satu ciri paling mencolok dari perubahan iklim adalah peningkatan suhu rata-rata global. Data ilmiah menunjukkan bahwa suhu bumi telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah gas rumah kaca akibat aktivitas manusia.

2. Perubahan Musim dan Cuaca Ekstrem

Perubahan iklim menyebabkan pergeseran pola musim yang tidak menentu. Musim hujan bisa datang lebih awal atau lebih lambat dari biasanya, sedangkan musim kemarau bisa berlangsung lebih panjang dari yang diperkirakan.

Contoh perubahan iklim untuk poin ini sudah terjadi di Indonesia. Beberapa wilayah di Tanah Air dilaporkan pernah mengalami peningkatan curah hujan ekstrem hingga mengakibatkan bencana banjir.

3. Penyusutan Es dan Gletser

Salah satu tanda nyata dari pemanasan global adalah mencairnya es di Kutub Utara, Kutub Selatan, dan wilayah pegunungan tinggi. Gletser yang sebelumnya stabil kini menyusut dengan cepat. Fenomena ini menjadi bukti visual dan ilmiah yang tidak bisa disangkal bahwa suhu bumi terus meningkat.

4. Kenaikan Permukaan Air Laut

Kenaikan permukaan air laut merupakan dampak langsung dari mencairnya es di kutub dan gletser. Dalam beberapa dekade terakhir, permukaan laut global telah meningkat secara bertahap dan konsisten.

Wilayah pesisir pun menjadi semakin rentan terhadap banjir rob yang bisa menimbulkan dampak berkelanjutan. Dalam skenario terburuk, beberapa wilayah bahkan diprediksi bisa tenggelam sepenuhnya jika kenaikan ini tidak dikendalikan.

5. Peningkatan Suhu Laut

Lautan menyerap sebagian besar panas berlebih dari atmosfer akibat efek rumah kaca. Akibatnya, suhu air laut pun meningkat. Kenaikan ini berdampak serius pada ekosistem laut, seperti terumbu karang yang mengalami pemutihan (bleaching) dan kematian massal spesies laut tertentu.

Contoh Perubahan Iklim yang Paling Nyata Terjadi

Ilustrasi perubahan Iklim

Ilustrasi perubahan Iklim. FOTO/iStockphoto

Perubahan iklim sudah mulai dirasakan oleh umat manusia di muka bumi, salah satunya peningkatan suhu udara yang terasa semakin panas. Berikut beberapa contoh perubahan iklim yang sudah nyata terjadi, baik di Indonesia maupun dunia:

1. Kenaikan Suhu Global dan Tahun Terpanas

Contoh perubahan iklim yang nyata dirasakan oleh masyarakat dunia adalah meningkatkan suhu udara. Beberapa tahun terakhir, kita pasti sudah merasakan cuaca panas yang tak biasa di bulan-bulan tertentu.

Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa tahun 2024 adalah tahun terpanas. Suhu rata-rata global telah mencapai 1,55 °C di atas suhu era pra-industri (antara tahun 1850-1900).

Sementara di Indonesia, tahun 2024 juga dinobatkan sebagai tahun terpanas sejak pengamatan yang dilakukan dari tahun 1981. Menurut data dari 117 stasiun pengamatan BMKG, suhu rata-rata mencapai 27,5 °C.

Padahal, suhu udara rata-rata periode tahun 1991-2020 adalah sebesar 26,7 °C. Artinya, terjadi anomali suhu udara rata-rata sebesar 0,8 °C pada tahun 2024.

Ironisnya, tren perubahan suhu ini cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Jadi, bukan tidak mungkin jika suhu di tahun-tahun berikutnya akan naik.

2. Perubahan Pola Hujan di Indonesia

Dilansir dari laman BMKG, Indonesia mengalami peningkatan curah hujan yang lebih tinggi dalam periode tahun 1981-2023. Curah hujan tinggi menyebabkan bencana banjir di berbagai wilayah di Indonesia, bahkan ada pula daerah yang mengalami banjir bandang.

Hal ini merupakan salah satu contoh perubahan iklim yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Di sisi lain, curah hujan di Indonesia juga dipengaruhi oleh fenomena El Nino yang semakin kuat akibat adanya perubahan iklim, khususnya akibat suhu air laut yang meningkat.

3. Musim Kemarau Berkepanjangan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ciri perubahan iklim adalah terjadinya cuaca ekstrem. Tak hanya curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir, contoh perubahan iklim yang juga nyata terjadi di Indonesia adalah musim kemarau panjang di beberapa wilayah.

BMKG mencatat bahwa Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, menjadi wilayah yang mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) terpanjang di tahun 2024 dengan durasi 214 hari, sementara Pasuruan di Jawa Timur diketahui mengalami HTH berdurasi 206 hari.

4. Kenaikan Suhu Permukaan Laut

Data BMKG di tahun 2024 menunjukkan bahwa suhu permukaan laut Indonesia cenderung naik. Dari Januari hingga Februari 2024, permukaan Laut Jawa, Laut Banda, hingga Samudra Hindia di wilayah Indonesia terpantau lebih hangat.

Maret hingga Mei 2024, suhu muka laut masih cenderung lebih tinggi. Juni hingga Juli di tahun yang sama, terjadi peningkatan suhu di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah barat Sumatera. Sementara pada Agustus hingga November 2024, suhu di sebagian besar perairan terus meningkat secara bertahap.

5. Cairnya Es di Kutub Utara

Contoh perubahan iklim lainnya yang juga sudah terjadi adalah mencairnya es di Kutub Utara. Pencairan es ini disebabkan oleh pemanasan global atau meningkatnya suhu permukaan bumi.

Dilansir dari laman Climate Portal, pemerintah Amerika Serikat telah melakukan pengukuran luas es di Kutub Utara sejak tahun 1979. Hasilnya, es di wilayah tersebut telah berkurang hingga lebih dari 2 juta kilometer persegi.

Sementara laman National Snow and Ice Data Center (NSIDC) melaporkan bahwa luas es di Kutub Utara di Maret 2025 mencapai 14,14 juta km². Ini adalah angka terendah dalam catatan data satelit selama 47 tahun terakhir.

Dampak Perubahan Iklim yang Paling Nyata Terjadi

global warming

global warming. foto/istockphoto

Setelah mengetahui contoh perubahan iklim, kita pun perlu memahami dampak yang ditimbulkan oleh fenomena ini. Berikut dampak perubahan cuaca dan iklim yang terjadi, baik di di Indonesia maupun mancanegara:

1. Gelombang Panas Ekstrem

Salah satu dampak perubahan iklim yang paling nyata adalah terjadinya gelombang panas ekstrem yang mengancam kehidupan manusia. Pada Maret 2023, India pernah mengalami gelombang panas ekstrem yang mematikan.

Suhu di India saat itu tercatat mencapai 40 °C. Cuaca panas di India bahkan semakin buruk di bulan berikutnya, suhunya bahkan mencapai 51 °C. Gelombang panas ini disebabkan rendahnya curah hujan akibat perubahan iklim sehingga mayoritas wilayah India menjadi sangat gersang.

2. Banjir Rob dan Risiko Tenggelamnya Daerah Pesisir

Banjir rob adalah banjir yang terjadi akibat naiknya permukaan air laut sehingga dapat merendam wilayah pesisir. Banjir ini bisa terjadi saat pasang tinggi, tapi perubahan iklim memperburuk kondisi ini karena es kutub yang mencair dan meningkatkan permukaan laut secara global.

Hal ini membuat banjir rob menjadi lebih sering dan luas jangkauannya. Selain itu, perubahan iklim juga meningkatkan risiko tenggelamnya wilayah pesisir. Jakarta misalnya, isu tentang Jakarta tenggelam sudah jadi perbincangan di Indonesia dan hal ini turut disebabkan perubahan iklim global.

3. Kebakaran Hutan

Kenaikan suhu global dan musim kemarau yang lebih panjang menciptakan kondisi ideal bagi terjadinya kebakaran hutan. Udara yang lebih panas dan kering mempercepat penyebaran api sehingga membuat kebakaran lebih sulit dikendalikan.

Kebakaran hutan tidak hanya menghancurkan ekosistem dan habitat satwa, tapi juga membahayakan kesehatan manusia melalui asap tebal yang dihasilkan, salah satunya menyebabkan gangguan pernapasan.

4. Krisis Pangan dan Penurunan Hasil Panen

Perubahan iklim juga bisa berdampak langsung pada pertanian. Perubahan pola curah hujan, musim yang tidak menentu, dan suhu ekstrem menyebabkan gagal panen dan berkurangnya hasil produksi pangan.

Di Indonesia, kasus gagal panen akibat perubahan iklim sudah cukup sering terjadi. Perubahan iklim membuat curah hujan terlalu tinggi atau bahkan terlalu rendah. Banjir dan kekeringan dapat mengganggu proses produksi pertanian sehingga berpengaruh pada ekonomi maupun kesehatan masyarakat.

5. Pemutihan Terumbu Karang

Terumbu karang sangat sensitif terhadap suhu laut. Saat suhu air laut naik, karang mengalami stres dan kehilangan alga yang memberikan warna serta makanan bagi karang. Hal ini menyebabkan karang menjadi putih (coral bleaching).

Karang yang memutih memang tidak mati, tapi jika suhu tinggi berlangsung terlalu lama dan stres karang tidak mereda, maka kematian karang tetap bisa terjadi. Saat ini, pemutihan terumbu karang sudah terjadi di banyak wilayah, termasuk di Indonesia, salah satunya di Raja Ampat.

Itulah beberapa contoh perubahan iklim serta dampaknya yang paling nyata yang sudah dirasakan oleh masyarakat Indonesia dan dunia. Perubahan iklim tak hanya mengancam lingkungan, tapi juga kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, kesadaran dan aksi nyata dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk memperlambat laju perubahan iklim dan melindungi bumi sebagai satu-satunya tempat tinggal kita.

Baca juga artikel terkait PERUBAHAN IKLIM atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - TirtoEco
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani