Menuju konten utama

10 Contoh Pertanyaan tentang Belajar Efektif dan Jawabannya

Contoh pertanyaan tentang belajar efektif dan jawabannya dapat digunakan sebagai referensi gambaran kegiatan MPLS saat diskusi materi belajar efektif.

10 Contoh Pertanyaan tentang Belajar Efektif dan Jawabannya
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di SDN 11 Grogol, Jakarta, Kamis (12/10/2023). ANTARA FOTO/Walda Marsion/sgd/foc.

tirto.id - Sejumlah contoh pertanyaan tentang belajar efektif bisa jadi bahan diskusi tentang tema pembelajaran di sekolah. Diskusi seputar materi belajar efektif dapat dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar atau MPLS.

Belajar efektif merupakan proses belajar yang berhasil guna dan mampu memberi pemahaman, kecerdasan, ketekunan, kesempatan, dan kualitas yang lebih baik.

Capaian belajar efektif harus dilakukan dengan baik dan benar supaya terwujud dengan baik pula. Salah satu indikator belajar efektif ialah mampu memberi perubahan perilaku dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menghasilkan SDM unggul.

Pembahasan terkait cara belajar efektif biasanya disampaikan dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiatan MPLS atau sebelumnya dikenal Masa Orientasi Siswa (MOS) materi cara belajar efektif bisa dikemas dengan pertanyaan tentang belajar efektif dan efisien.

Penyampaian tentang cara belajar efektif selaras dengan salah satu tujuan MPLS, yakni supaya siswa didik baru memahami cara belajar yang efektif. Siswa yang menerapkan cara belajar efektif diharapkan bisa berperilaku lebih baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi pribadi unggul.

Rangkuman Materi Belajar Efektif

HARAPAN SEKTOR PENDIDIKAN DI KIPP IKN

Pelajar mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (11/10/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

Materi belajar efektif akan disampaikan dalam salah satu kegiatan MPLS. Rangkuman materi tentang belajar efektif dapat dipelajari untuk memudahkan dalam memahami keseluruhan materi belajar efektif.

Guna mencapai pembelajaran efektif, proses pembelajaran juga perlu dilaksanakan secara baik dan benar. Jadi tak heran jika ada berbagai tips-tips untuk mencapai cara belajar efektif.

Ada berbagai tips cara belajar efektif dan efisien yang dapat diterapkan. Beberapa di antaranya, seperti melakukan belajar kelompok, membuat catatan pelajaran, disiplin dalam belajar, dan sebagainya.

Selain berfokus pada proses pembelajaran, cara belajar efektif juga didukung dengan kondisi tubuh yang prima dan sehat. Siswa perlu mendapatkan istirahat yang cukup, makan dengan baik, dan tetap mendapatkan waktu untuk bermain.

Kumpulan Contoh Pertanyaan tentang Belajar Efektif dan Jawabannya

Contoh pertanyaan tentang belajar efektif dan jawabannya dapat digunakan sebagai referensi gambaran kegiatan MPLS terutama saat diskusi materi belajar efektif.

Berikut kumpulan contoh pertanyaan tentang belajar efektif dan jawabannya.

1. Bagaimana cara membuat aktivitas pembelajaran menjadi efektif di kelas sehingga mencapai keberhasilan pembelajaran?

Jawaban:

Aktivitas pembelajaran di kelas bisa diefektifkan dengan berbagai cara berikut:

a. membuat partisipasi siswa menjadi lebih aktif dalam kelas

b. memelihara keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar

c. menjadi motivator bagi siswa

d. membuat pembelajaran menarik minat dan perhatian siswa

e. menyiapkan dan menggunakan berbagai media yang relevan dalam pembelajaran.

2. Bagaimana cara mengatasi salah satu masalah dalam pengelolaan kelas yaitu kurangnya kesatuan antar-siswa karena adanya kelompok-kelompok dalam siswa dalam kelas?

Jawaban:

Kelompok-kelompok (grouping) merupakan fenomena yang lumrah karena kecenderungan seseorang akan berinteraksi dengan orang yang memiliki hobi, minat, dan karakteristik yang sama.

Namun, upaya yang dapat dilakukan guru untuk menjalin hubungan harmonis bisa dilakukan dengan metode sosiodrama. Selain itu, pihak sekolah juga bisa mengadakan lomba-lomba antar-kelas, sehingga dapat membantu tumbuhnya rasa kebersamaan siswa di dalam kelas.

3. Pengulangan merupakan salah satu prinsip belajar. Bagaimana perlunya pengulangan dalam pembelajaran? Apakah pengulangan dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien?

Jawaban:

Pengulangan bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, guru menyampaikan hal yang sama dengan cara yang sama pada waktu yang berbeda. Kedua, guru menyampaikan hal yang sama dengan teknik yang berbeda dalam satu waktu.

Kedua cara tersebut bisa diterapkan tanpa mengubah substansi dari materi pembelajaran yang sebenarnya. Melalui pengulangan, siswa akan memiliki pemahaman yang baik dan mendalam. Diharapkan siswa tidak lagi mudah lupa terhadap apa yang telah mereka pelajari. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan nilai uji kompetensi yang melampaui KKM. Pengulangan mempunyai kekuatan yang luar biasa. Walaupun tergolong sebagai metode konvensional, tetapi pengulangan tidak seharusnya dilecehkan atau bahkan ditinggalkan.

4. Bagaimana membangun lingkungan kelas agar siswa termotivasi belajar?

Jawaban:

a) Pertama, buat peraturan kelas yang disepakati dan dilaksanakan oleh seluruh siswa serta guru. Peraturan kelas membuat siswa tertib serta tidak mengganggu teman yang lain. Kenyamanan kelas tidak hanya kenyamanan secara fisik (tempat yang bersih, tidak berbahaya, fasilitas kelas), tetapi juga mencakup kenyamanan secara emosi (tidak terjadi bullying, tidak takut, tidak dalam ancaman, mendapat perhatian).

b) Kedua, siswa yang sukses mencapai prestasi akan berusaha untuk mendapatkan prestasi lebih dari yang sudah di dapatnya. Kesuksesan siswa dapat menambah kepercayaan dirinya. Guru dapat memulai kelas dengan memberikan pertanyaan yang bersifat terbuka untuk mengetahui kemampuan prestasi siswa. Jadi guru bisa meningkatkan semangat siswa untuk dapat terlibat dalam pembelajaran.

Selain itu, guru juga dapat memberikan contoh kepada siswa agar siswa dapat membentuk pemahamannya sendiri. Kemampuan atau prestasi siswa dapat ditingkatkan dengan memberikan bantuan terlebih dahulu untuk selanjutnya dilepas agar belajar mampu belajar mandiri (scaffolding). Feedback dari guru juga akan mempengaruhi motivasi siswa untuk meningkatkan prestasinya.

c) Ketiga, siswa juga membutuhkan tantangan dalam belajar, sebab bagi sebagian siswa mengulang pekerjaan merupakan hal yang membosankan. Ketika siswa telah berhasil melalui satu kesulitan, kepercayaan diri mereka akan meningkat dan mendorongnya untuk mendapatkan tantangan lebih. Namun, saat siswa komplain dengan kesulitan atau tantangan yang diberikan, guru sebaiknya tidak menurunkan tingkat kesulitannya, melainkan membantu siswa menyelesaikan tantangan tersebut.

d) Keempat, pemahaman siswa tentang pentingnya belajar berpengaruh terhadap usahanya untuk terus belajar dan berusaha mandiri. Siswa telah mengerti alasan mereka belajar serta manfaatnya bagi mereka. Dengan begitu, maka siswa dapat menjalankan tugasnya untuk selalu meningkatkan kapasitas dirinya.

5. Salah satu jenis belajar ialah belajar abstrak. Mengapa bisa dikatakan abstrak dan bagaimana cara pengajarannya?

Jawaban:

Belajar abstrak pada dasarnya adalah belajar dengan menggunakan suatu cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya untuk memperoleh suatu pemahaman serta pemecahan yang tidak nyata. Dalam mempelajari suatu hal yang abstrak, peranan akal atau rasio sangat penting. Begitu pula dengan penguasaan atas suatu prinsip-prinsip dan konsep-konsep. Termasuk dalam jenis ini, contohnya belajar tauhid, astronomi, kosmografi, kimia, dan matematika.

6. Jelaskan strategi yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan keterlibatan langsung peserta didik dalam suatu proses pembelajaran!

Jawaban:

Strategi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan keterlibatan langsung peserta didik dalam suatu proses pembelajaran.

1. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan. Proses berpikir ini biasa dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.

2. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)
Strategi ini berusaha menekankan pada kemampuan berpikir siswa. Pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, tetapi siswa dibimbing untuk menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa.

Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran
yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan.

3. Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

4. Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)
Strategi pembelajaran kontekstual/Contextual teaching and learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

7. Mengapa tanggung jawab dan kepercayaan penuh terhadap siswa dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar?

Jawaban:

Karena supaya siswa memiliki gambaran tentang diri siswa yang lebih positif. Saat siswa diberikan kepercayaan oleh guru, siswa tentu merasa dirinya mampu dan ia akan bisa lebih percaya diri. Rasa tanggung jawab pada diri siswa akan muncul sehingga cenderung menilai diri mereka sebagai seorang yang mampu berprestasi dalam belajar.

8. Saat manajemen kelas diterapkan, terkadang ada peserta didik yang hiperaktif. Solusi apa yang dilakukan ketika menghadapi peserta didik yang hiperaktif di dalam kelas?

Jawaban:

a) Menempatkan anak di bangku dekat guru, di antara anak yang tenang dan amat memperhatikan pelajaran.

b) Menghindari menempatkan anak di dekat jendela, pintu terbuka atau gambar atau lukisan yang warnanya cerah karena akan merusak konsentrasinya.

c) Bimbingan terarah anak hiperaktif memiliki sifat yang tidak bisa tinggal diam. Ia selalu bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Melihat aktivitas anak seperti itu, maka

perlu diberikan bimbingan yang terarah. Maksud dari bimbingan terarah, yaitu memberikan bimbingan kepada anak secara terfokus dan mengarah kepada satu kegiatan

d) Melibatkan dalam kegiatan kelompok. Kegiatan kelompok merupakan kegiatan kerja sama antar-anak dalam satu kelas. Dengan melibatkan anak hiperaktif dalam kegiatan kelompok, maka ia akan memiliki kebiasaan atau tanggung jawab untuk bekerja sama dengan temannya

e) Menyingkirkan perlengkapan yang tidak diperlukan di meja belajar anak, supaya perhatiannya tidak pecah.

f) Sesekali menggunakan kontak fisik, seperti memegang bahu atau menepuk punggung anak untuk memfokuskan perhatiannya.

g) Memberikan pujian bila anak tenang.

h) Anak hiperaktif cenderung susah berkomunikasi dan bersosialisasi, sibuk dengan dirinya sendiri. Karena itu, bantulah anak dalam bersosialisasi agar ia mempelajari nilai-nilai apa saja yang dapat diterima kelompoknya

9. Pembelajaran sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir, salah satu komponen tersebut adalah belajar mengajar. Bagaimana proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan optimal?

Jawaban:

Kegiatan belajar mengajar atau yang dewasa ini disebut dengan proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas peserta didik baik dalam

ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Guna mencapai proses pembelajaran yang baik dan bisa mencapai hasil optimal, maka perlu dilakukan langkah strategis sebagai berikut:

  • 1. Awali proses pembelajaran dengan membangun komitmen bersama (kontrak belajar).
  • 2. Kembangkan persepsi yang benar mengenai materi yang dikaji (concept map).
  • 3. Lakukan on the spot assessment, yang mencakup pelajari perilaku, sikap, pengetahuan, dan pengalaman perserta didik.
  • 4. Lakukan immediate learning involvement: menciptakan perhatian dan minat awal pada mata pelajaran, pokok bahasan, atau materi yang dikaji.
  • 5. Lakukan team building untuk membantu para peserta didik menjadi lebih terbiasa satu sama lain sekaligus menciptakan semangat kerjasama dan interdependensi (reciprocity). Reciprocity merupakan suatu kebutuhan manusia yang dalam untuk merespons orang lain dan secara bersama-sama dengan mereka terlibat dalam mencapai tujuan. Reciprocity juga merupakan sumber motivasi yang memperlancar mengalirnya stimulasi untuk belajar.
  • 6. Kembangkan situasi pembangkit motivasi seperti tidak melulu siswa mendengarkan materi. Namun, siswa diajak refresh dengan menyanyi atau tebak-tebakan.

10. Salah satu tips belajar efektif ialah membentuk disiplin belajar siswa. Bagaimana cara membentuk disiplin belajar? Berikan penjelasannya!

Jawaban:

Apabila sudah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi.

Melanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

Baca juga artikel terkait MPLS 2024 atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Edusains
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani