Menuju konten utama

Asal-Usul Zohran Mamdani Wali Kota New York, Keturunan Mana?

Simak sosok Zohran Mamdani, yang memenangkan pemilihan Wali Kota New York. Ia merupakan politikus kelahiran Afrika dan naturalisasi AS.

Asal-Usul Zohran Mamdani Wali Kota New York, Keturunan Mana?
⁠Zohran Mamdani. wikimedia/Dmitryshein

tirto.id - Politikus Amerika Serikat, Zohran Mamdani, memenangkan pemilu Wali Kota New York yang diadakan pada Selasa (4/11/2025). Lahir di Afrika, Mamdani punya darah keturunan Asia, bagaimana asal usulnya?

Kemenangan Zohran Mamdani dalam pemilu Wali Kota New York menandai sejarah baru bagi kota terbesar di Amerika Serikat itu. Untuk kali pertama, jabatan wali kota diemban oleh seorang Muslim.

Ide untuk mengubah New York jadi lebih terjangkau bagi penghuninya ternyata membuat perolehan suara Mamdani berada di depan kandidat lainnya, yakni Andrew Cuomo dan Curtis Sliwa.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan AP, Mamdani memperoleh 50,4 persen suara per Rabu (5/11) siang, unggul dari Andrew Cuomo dengan 41,6 persen suara dan Curtis Sliwa dengan 7,1 persen suara.

Berdasarkan asal-usulnya, Mamdani merupakan anomali di antara para pejabat Wali Kota New York sebelum-sebelumnya.

Tidak hanya karena ia merupakan seorang Muslim, Mamdani juga jadi Wali Kota New York pertama yang punya darah keturunan Asia Selatan dan lahir di Afrika.

Sosok Zohran Mamdani Wali Kota New York Kelahiran Uganda

Bernama lengkap Zohran Kwame Mamdani, politikus AS itu lahir di Afrika, tepatnya di negara Uganda, pada 1991. Negara Afrika Timur itu merupakan tempat Mamdani menghabiskan masa kecilnya.

Ayah Zohran Mamdani adalah seorang antropolog di Uganda bernama Mahmood Mamdani yang rajin membuat penelitian dengan tema politik dan budaya di sana. Meskipun hidup di Uganda dan jadi warga negara di sana, Ayah Zohran itu merupakan kelahiran India.

Sementara ibu Zohran adalah Mira Nair adalah seorang sineas Amerika berdarah India. Ia merupakan sineas di balik sejumlah film, seperti Mississippi Masala (1991) dan Monsoon Wedding (2001).

Dari kedua orang tuanya itulah Zohran memiliki darah keturunan India yang mengalir dalam dirinya.

Menukil laman resmi Majelis Kota New York, Zohran Mamdani tumbuh besar di Uganda hingga usia tujuh tahun. Pada usia ketujuh itu, Zohran dan keluarganya pindah ke New York.

Ayahnya, Mahmood Mamdani, kemudian bekerja sebagai profesor di Columbia University. Sementara ibunya menjadi sineas di Hollywood.

Sejak itu, Zohran tumbuh besar di "kota yang tak pernah tidur" itu. Ia mengenyam pendidikan dasar-menengah di sana. Sementara pendidikan tingginya ia dapatkan dari Bowdoin College di Negara Bagian Maine.

Datang ke Amerika Serikat sebagai imigran, Zohran Mamdani baru mendapat kewarganegaraan AS pada 2018 lalu. Sejumlah media menyebut, Mamdani merupakan seorang Muslim penganut Syiah Dua Belas Imam.

Sebelum maju dalam pemilihan Wali Kota New York, Zohran merupakan anggota Majelis Kota yang mewakili distrik ke-36.

Namun, karier politik Zohran tidak berasal dari gedung-gedung pemerintahan, melainkan dari akar rumput di Kota New York.

Sebelum turun gelanggang dalam politik elektoral, Zohran dikenal sebagai konselor perumahan warga untuk mencegah penyitaan di Queens.

Di sana, Zohran membantu warga kulit berwarna AS dengan penghasilan rendah untuk melawan penggusuran demi tetap tinggal di rumah mereka.

Krisis perumahan yang terjadi di New York tersebut kemudian menjadi salah satu fokus isu bagi Zohran.

"Setelah menghabiskan setiap hari bernegosiasi dengan bank-bank yang lebih mementingkan keuntungan daripada manusia, ia berhadapan langsung dengan kenyataan bahwa krisis perumahan ini—yang terjadi sebelum pandemi—bukanlah sesuatu yang alami dalam hidup kita, melainkan sebuah pilihan," tulis laman resmi Majelis Kota New York.

Dalam pemilu Wali Kota New York 2025, isu terkait perumahan terjangkau juga jadi salah satu janji politik utamanya, seperti pembekuan kenaikan harga sewa perumahan dan pembangunan perumahan murah berbasis serikat pekerja.

Selama masa kampanye pemilu Wali Kota New York, asal usul Zohran Mamdani menjadi salah satu faktor yang terus diserang oleh lawan politiknya.

Selain itu, Zohran Mamdani juga kerap diserang secara politik karena dukungannya terhadap Palestina. Selama ini ia dikenal cukup vokal menentang Israel dan menyebut apa yang dilakukan Israel di Gaza sebagai genosida.

Dalam wawancaranya untuk Politico pada 17 April 2025 lalu, Zohran Mamdani mengkritik Donald Trump terkait kebijakan luar negerinya atas Israel.

"Saya pikir apa yang wajib dilakukan adalah [AS] berhenti mensubsidi genosida. Itu yang kita lihat selama lebih dari setahun dan makin intensif saat ini dengan Donald Trump," katanya.

Sebagai seorang sosialis demokrat, Zohran Mamdani tak memiliki hubungan yang akur dengan Donald Trump. Dalam banyak kesempatan, keduanya saling melontarkan kritikan.

Bahkan, Donald Trump, yang mendukung Andrew Cuomo dalam pemilu New York tahun ini, menyebut Zohran sebagai pembenci Yahudi.

"Setiap orang Yahudi yang memberikan suara untuk Zohran Mamdani, yang mengaku dan terbukti sebagai pembenci Yahudi, adalah orang yang bodoh!" tulis Trump melalui media sosial Truth pada Selasa lalu.

Namun, dukungan Trump terhadap Cuomo tak membendung perolehan suara Zohran Mamdani. Dengan asal-usulnya sebagai orang Uganda berdarah India, Mamdani menang pemilu dan jadi Wali Kota New York pertama dari kalangan Muslim.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan