tirto.id - Zohran Mamdani disebut sebagai calon terkuat untuk menjadi Wali Kota New York dari Partai Demokrat. Zohran tak hanya menarik karena masih muda, melainkan ia juga seorang muslim yang lantang menentang Israel dan membela Palestina.
Zohran Mamdani telah memenangi pemilu primari Partai Demokrat pada 24 Juni 2025. Meskipun belum mencapai 50%, Zohran tetap dianggap menjadi calon terkuat untuk maju dalam pemilihan Wali Kota NYC pada November mendatang.
Profil Zohran Mamdani
Zohran Kwame Mamdani atau yang lebih dikenal dengan nama Zohran Mamdani lahir di Kampala, Uganda, 18 Oktober 1991. Ayah Zohran Mamdani yang seorang muslim syiah adalah profesor di Columbia University yang berdarah India-Uganda. Sedangkan ibu Zohran adalah seorang pembuat film yang mempunyai darah India-Amerika.
Di usia lima tahun, Zohran dan keluarganya pindah ke Afrika Selatan. Ayahnya diterima bekerja di University of Cape Town. Zohran pun mendapatkan pendidikan dasar di St. George's Grammar School, Cape Town, Afrika Selatan.
Zohran pindah ke kota New York saat usianya menginjak tujuh tahun. Ia melanjutkan pendidikannya di Bank Street School for Children. Lulus dari Bank Street School for Children, Zohran melanjutkan pendidikan di Bronx High School of Science.
Zohran Mamdani lalu berkuliah di Bowdoin College di Maine mempelajari bidang studi Afrika. Di kampusnya, Zohran mendirikan cabang Students for Justice in Palestine, sebuah organisasi mahasiswa yang bertujuan untuk mendukung hak-hak rakyat Palestina. Organisasi ini juga mengkritik kebijakan Israel yang dianggap melanggar hak asasi manusia.
Darah seni dari ibunya membuat Zohran Mamdani pernah menekuni bidang musik. Ia diketahui sempat membuat single berjudul "Nani" dengan nama panggung, Mr. Cardamom di tahun 2019.
Lulus dari kuliah, Zohran Mamdani pernah menggeluti profesi sebagai seorang konselor pencegahan penyitaan rumah dan perumahan. Mamdani membantu para pemilik rumah nonkulit putih dan berpenghasilan rendah di Queens yang diminta untuk meninggalkan kediaman mereka.
Profesi tersebut membuatnya memiliki banyak pengetahuan tentang pelanggaran HAM. Berbekal hal tersebut, Mamdani membulatkan tekad untuk terjun di bidang politik. Menurutnya, dengan menjadi seorang pejabat, maka ia akan lebih mudah untuk membantu mereka yang lemah.
Pada tahun 2017, Mamdani bergabung dengan Democratic Socialists of America (DSA) dan aktif dalam membantu kampanye kandidat Dewan Kota New York Khader El-Yateem. Ia terpilih sebagai anggota Majelis New York pada tahun 2020.
Zohran Mamdani secara resmi mengumumkan pencalonannya untuk Wali Kota New York pada 23 Oktober 2024 dengan merilis video kampanye di akun X, @ZohranKMamdani. Ia juga telah mendaftar ke Dewan Keuangan Kampanye Kota sebagai lanjutan dari pencalonannya itu.
Dikutip AP News, dalam pemilu primari di Partai Demokrat yang digelar Selasa, 24 Juni kemarin, Zohran secara mengejutkan mengalahkan Andrew Cuomo, lawan terkuatnya dengan perolehan 43,5% suara.
Karena belum mencapai 50%, pemilu primari Demokrat masih akan dilanjutkan kembali pada 1 Juli mendatang. Jika Zohran kembali menang, ia akan ditetapkan sebagai calon Wali Kota New York dari Partai Demokrat.
Pemilihan Wali Kota New York baru akan dilaksanakan pada 4 November 2025. Dan jika Zohran Mamdani terpilih maka ia akan menjadi Wali Kota New York pertama yang berasal dari keturunan India-Amerika dan seorang muslim.
Zohran Mamdani Tak Didukung Donald Trump
Lewat unggahan di akun Truth Social, Presiden AS, Donald Trump menyebut Zohran Mamdani sebagai komunis gila.
“Akhirnya terjadi, Demokrat telah melewati batas. Zohran Mamdani, seorang Komunis Gila 100%, baru saja memenangkan Pemilu Pendahuluan Demokrat, dan sedang dalam perjalanan untuk menjadi Wali Kota.” tulisnya.
“Kita pernah memiliki Kaum Kiri Radikal sebelumnya, tetapi ini menjadi sedikit konyol. Dia tampak BURUK, suaranya melengking, dia tidak terlalu pintar, dia mendapat AOC+3, SEMUANYA orang bodoh, mendukungnya, dan bahkan Senator Palestina kita yang Hebat, Chuck Schumer yang Menangis, merendahkan dirinya. Ya, ini adalah momen besar dalam Sejarah Negara kita!” ucap Trump lagi.
Mamdani menanggapi ucapan Trump dengan tenang.
"Anda tahu, ini bukan pertama kalinya Presiden Trump mengomentari saya, dan saya mendorongnya, seperti saya mendorong setiap warga New York untuk mempelajari kebijakan saya yang sebenarnya untuk membuat kota ini terjangkau," ujar Mamdani dikutip ABC News.
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Elisabet Murni P
Masuk tirto.id


































