tirto.id -
"Ini tidak bisa terus berlanjut. Akan ada perdamaian atau tragedi bagi Iran, jauh lebih besar daripada yang telah kita saksikan selama delapan hari terakhir," kata Trump dalam pidatonya kepada rakyat dari Gedung Putih dikutip dari BBC, Minggu (22/6/2025).
Israel awalnya menyerang Iran awal bulan ini, sementara Amerika dan Iran sedang dalam pembicaraan nuklir. Trump mendesak Iran untuk melanjutkan negosiasi.
Tampil bersama Wakil Presiden JD Vance, Menteri Pertahanan Pete Hegseth dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Trump membanggakan keberhasilan misi tersebut.
"Fasilitas pengayaan nuklir Iran telah sepenuhnya dan sepenuhnya dihancurkan," kata Trump.
"Iran, pengganggu Timur Tengah, sekarang harus berdamai. Jika tidak, serangan di masa mendatang akan jauh lebih besar dan jauh lebih mudah,” lanjut Trump.
Trump belum mengatakan secara pasti kerusakan apa yang disebabkan oleh serangan yang terjadi di tengah malam itu. Pengeboman itu menandai pertama kalinya sejak Revolusi Iran tahun 1979 bahwa AS mengirim pasukan ke Iran untuk menyerang fasilitas-fasilitas di dalam negeri.
Dengan menggunakan "bom penghancur bunker", GBU-57A Massive Ordnance Penetrator, AS menyerang Fordo, Natanz, dan Esfahan di tengah malam waktu setempat.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pemerintahan Trump telah memberitahunya tentang serangan itu.
"Presiden Trump dan saya sering mengatakan: 'Perdamaian melalui kekuatan.' Pertama-tama datanglah kekuatan, kemudian datanglah perdamaian. Dan malam ini, presiden Trump dan Amerika Serikat bertindak dengan sangat kuat,”kata Netanyahu dalam sambutannya setelah pengeboman.
Konflik itu berkobar pada tanggal 13 Juni ketika Israel mengejutkan Iran dengan serangan terhadap target nuklir dan militer dalam upaya untuk menghancurkan kemampuan nuklir Iran.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan ratusan roket dan pesawat nirawak ke Israel, kata pejabat militer. Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia (HRANA) - organisasi hak asasi manusia yang berpusat di Washington yang telah lama memantau Iran - mengatakan 657 orang sejauh ini telah tewas. Iran telah membalas dengan serangan rudal terhadap Israel, menewaskan sedikitnya 24 orang.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Intan Umbari Prihatin