Menuju konten utama

Video Noel Bilang Korupsi Hukum Mati & Tolak Suap Viral Lagi

Video Immanuel Ebenezer tentang hukuman mati bagi koruptor & tolak suap viral di internet, berikut ucapan lengkapnya.

Video Noel Bilang Korupsi Hukum Mati & Tolak Suap Viral Lagi
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer bersama tersangka lainnya saat dihadirkan sebagai tersangka usai terjaring OTT KPK pada konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.

tirto.id - Video lama tentang pernyataan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel tentang hukuman mati bagi pelaku korupsi kembali viral di internet. Hal ini terjadi seiring terjaringnya Noel dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Noel ditangkap KPK dalam OTT yang dilakukan pada Rabu (20/8) malam. Ia diduga terlibat dalam dugaan kasus pemerasan pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kemenaker.

Pada Jumat (22/8), Ketua KPK, Setyo Budianto, mengumumkan bahwa Noel telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu dan kini ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) KPK Cabang Merah Putih, Jakarta Selatan.

"Penahanan kepada para tersangka untuk 20 hari pertama," tutur Setyo Budianto dalam konferensi pers pada Jumat.

Pernyataan Noel soal Koruptor Dihukum Mati & Tolak Suap yang Viral

Sebelum Immanuel Ebenezer menjabat sebagai Wamenaker dalam Kabinet Merah Putih, ia sempat secara terbuka mendukung hukuman mati kepada koruptor.

Hal ini ia sampaikan, misalnya, dalam acara "Indonesia Lawyer Club" pada 19 November 2021. Kala itu, Noel yang hadir sebagai Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan), memberikan komentar terkait diskursus hukuman mati bagi pelaku korupsi.

Ketika dipersilakan bicara, Noel tiga tahun lalu mengomentari kasus Menteri Sosial kala itu, Juliari Batubara, yang ditangkap KPK atas keterlibatannya dalam korupsi dana bansos.

"Kita melihat hari ini ada lagi menteri, yang di lingkaran presiden, yang bermain-main dengan persoalan ini [korupsi] lagi, dan ini menurut kami layak untuk dihukum mati," tutur Noel.

Menurut Noel tiga tahun yang lalu, Indonesia tidak bisa lagi berkompromi dengan pejabat yang memiliki kultur dan karakter koruptif.

"Bangsa ini seperti negara yang dimasuki para gangster," tuturnya.

Noel tiga tahun lalu itu menambahkan, negara tidak akan berjalan maksimal jika para pejabat korup masih berada di lingkaran kekuasaan.

"Saya harus mengesampingkan kekristenan saya [untuk] bicara soal hukuman mati karena sudah akumulatif dan muak," ujar Noel tiga tahun lalu.

Noel saat itu menuturkan, hukuman mati bagi koruptor adalah kebijakan yang dapat mencegah publik melakukan pembangkangan sosial karena muak melihat para pejabat—termasuk menteri—korupsi.

"Presiden harus berani ambil kebijakan, atau penegak hukum berani mengambil kebijakan, menyiapkan regu tembak untuk para pejabat-pejabat [korup] ini," tutur Noel tiga tahun lalu.

Selain ungkapannya tentang hukuman mati bagi koruptor, Noel juga viral di internet karena ucapannya ketika mengkritik praktik pemerasan pejabat kepada perusahaan swasta beberapa bulan lalu. Kritikan itu disampaikan Noel ketika menghadiri acara siniar "Bikin Terang" pada Juni 2025.

Dalam rentang waktu dua bulan sebelum digulung KPK karena pemerasan, Noel mengklaim secara terbuka bahwa para pelaku usaha di Indonesia menyukai kinerjanya di Kemenaker karena tidak melibatkan pemerasan.

"Saya kan tidak minta duit, lantas kita juga enggak mau meras dan sebagainya," kata Noel dua bulan lalu.

Noel dua bulan lalu itu kemudian mengkritik pejabat yang melakukan pemerasan kepada pelaku usaha yang tengah mengalami masalah, menekankan praktik pemerasan agar masalah tidak diproses hukum.

"Kadang-kadang kan, ada perusahaan ini salah, [pejabat] datangin, cincai-cincai minta duit [agar tidak dipermasalahkan]," kata Noel dua bulan lalu.

Dalam kesempatan itu, Noel dua bulan lalu itu juga mengklaim sempat menolak suap dengan nilai mencapai miliaran rupiah ketika menjabat sebagai Wamenaker.

"Kalau nawarin [suap], banyak sebenarnya, tapi gua enggak mau. Gua harus menjaga integritas," tutur Noel dua bulan lalu.

Akan tetapi, perkataan Noel dua bulan lalu itu justru tercermin dalam dirinya sendiri. Dalam kasus korupsi yang menjerat Noel belakangan ini, ia dijadikan tersangka karena diduga melakukan pemerasan kepada sejumlah perusahaan yang tengah memproses sertifikasi K3.

Eks Ketua Umum Jokowi Mania itu juga mencatatkan diri sebagai pejabat kementerian pertama di Kabinet Merah Putih yang terjaring OTT KPK dan tetapkan sebagai tersangka korupsi.

Video ucapan Noel tentang hukuman mati koruptor dan menolak suap, dapat disimak melalui tautan video berikut ini:

Link Video Ucapan Noel - ILC 2021

Link Video Ucapan Noel - Bikin Terang 2025

Baca juga informasi terkait kasus korupsi pemerasan sertifikasi K3 yang menjerat Wamenaker Immanuel Ebenezer melalui artikel-artikel Tirto.id lainnya di sini.

Baca juga artikel terkait OTT WAMENAKER atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan