tirto.id - Demonstrasi besar hingga menyebabkan belasan orang meninggal dunia terjadi di Nepal sejak Senin, 8 September 2025. Perdana Menteri dan Presiden Nepal memilih mundur dan saat ini Nepal diatur oleh militer. Apakah masih ada demo hari ini, Kamis, 11 September 2025?
Demonstrasi yang diprakarsai oleh anak-anak muda yang menyebut mereka sebagai Gen Z ini awalnya memprotes kebijakan Pemerintah Nepal yang memblokir 26 sosial media karena dianggap tidak mematuhi regulasi di negara tersebut.
Setelah pemerintah akhirnya membuka kembali akses ke berbagai platform medsos tersebut, demonstrasi masih tetap berlangsung. Kali ini mereka menyoroti dugaan korupsi para pejabat hingga meminta dibentuknya tim khusus untuk mengusut para Nepo Kids atau Nepo Babies, anak-anak pejabat yang dianggap mendapatkan kemudahan dan kekayaan dari orang tua mereka.
Update Situasi Nepal Hari Ini 11 September, Apakah Demo Masih Ada?
Setelah PM Nepal Sharma Oli menyampaikan pengunduran dirinya pada Selasa, 9 September lalu, beberapa menteri dalam kabinet pemerintahan juga memutuskan untuk mundur.
Tak hanya Perdana Menteri dan para menteri, Presiden Nepal, Ram Chandra Poudel juga mengikuti jejak Sharma Oli untuk turun dari jabatannya.
Dengan mundurnya PM dan Presiden, maka terjadi kekosongan kekuasaan di Nepal. Hal ini membuat militer Nepal turun tangan untuk menangani masalah ini termasuk menertibkan massa.
Agar gelombang protes tidak semakin besar dan juga meluap, militer Nepal memberlakukan jam malam dan rutin melakukan penjagaan di titik-titik utama di Ibukota Nepal, Kathmandu.
Dilaporkan AP News, militer Nepal terpaksa mengambil alih penjagaan di pusat negara itu karena menilai Polisi sudah tidak dapat mengendalikan massa.
Beberapa pasukan bersenjata memeriksa kendaraan yang berlalu lalang di Kathmandu. Tentara Nepal juga meminta masyarakat untuk tetap berada di rumah sampai diputuskan pemerintahan baru di Nepal.
Sushila Karki Dipercaya Jadi Perdana Menteri Sementara Nepal?
Kosongnya kursi kepemimpinan di Nepal memunculkan satu nama yakni Sushila Karki yang disebut cocok untuk menjadi perdana menteri sementara di Nepal.
Nama Sushila Karki pertama diusulkan oleh perwakilan para pengunjuk rasa saat bertemu dengan pejabat militer di markas besar militer di Kathmandu untuk membahas pemimpin transisi.
Sushila Karki adalah Ketua Mahkamah Agung di Nepal. Dalam perjalanan kariernya, Sushika karki dikenal memiliki reputasi anti korupsi, independen, dan juga pernah memutuskan beberapa kasus penting yang membuatnya mendapat perhatian publik.
Sosok Sushila Karki dipandang tepat untuk menangani pemerintahan Nepal yang dianggap penuh dengan para koruptor.
Sharma Oli sendiri setelah memutuskan mundur dari jabatannya, tidak diketahui dimana ia berada saat ini. Ada yang mengatakan jika Oli melakukan perjalanan ke luar negeri menghindari konflik di negaranya.
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Masuk tirto.id


































