tirto.id - Negara Nepal mengalami berbagai perubahan pasca demonstrasi yang terjadi pada pekan lalu. Update Nepal terkini mencakup pelantikan Perdana Menteri Nepal, pembubaran parlemen hingga evakuasi warga asing.
Pada awalnya, penyebab demo Nepal adalah tuntutan untuk menghapus praktik korupsi pemerintahan. Aksi ini menyebabkan masyarakat, sebagian besar Gen Z, membludak di daerah Kathmandu.
Kerusuhan di Nepal pun memuncak pada Selasa (9/9) lantaran adanya pembatasan akses media sosial. Semenjak hari itu, banyak pejabat Nepal yang mengundurkan diri dari bangku pemerintahan.
Daftar Kondisi Nepal Terbaru Hari Ini
Demonstrasi dan kerusuhan di Nepal menyebabkan beberapa pejabat turun dari posisinya. Di antaranya PM Nepal KP Sharma Oli, Presiden Nepal Ram Chandra Poudel, dan menteri-menteri lain.
Kini, unjuk rasa tersebut juga berimbas pada pelantikan PM Nepal baru dan pembentukan kabinet pemerintahan interim. Berikut informasi mengenai kabar Nepal terkini.
1. Perdana Menteri Baru Nepal Dilantik
Mengutip laporan India Today, Gen Z Nepal sempat mengadakan pertemuan pada Rabu (10/9) untuk mengusung PM baru. Mereka mengusulkan nama Sushila Karki untuk jadi Perdana Menteri Nepal.Sushila Karki pun resmi menjabat sebagai Perdana Menteri Sementara mulai Jumat (12/9). Eks Ketua Mahkamah Agung Nepal sekaligus PM perempuan pertama di negara tersebut dilantik oleh Presiden Poudel.
Pelantikannya sebagai Perdana Menteri diklaim menginspirasi anak perempuan dan kaum perempuan. Bahkan, UNICEF Nepal menjadikannya sebagai pengingat terkait pentingnya hak anak di pusat pemulihan.
UNFPA, UN Women, dan UNDP mendukung tampuk kepemimpinan Sushila Karki. Berdasarkan laporan media sebagaimana dilansir dari laman PBB, Karki akan menggelar pemilihan umum (pemilu) dalam kurun waktu 6 bulan.
2. Parlemen Nepal Dibubarkan
Demonstrasi yang terjadi sejak Senin (8/9) lalu di Nepal menyebabkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dibubarkan. Pengumuman terkait pembubaran parlemen Nepal ini diperoleh dari kantor presiden.Mengutip laporan Reuters, Presiden Poudel resmi membubarkan parlemen dan merekomendasikan pengadaan pemilu. Langkah ini termasuk ke dalam agenda pelantikan PM Nepal baru.
Selain itu, pembubaran juga dilakukan demi meredam kondisi perpolitikan negara dan demonstrasi yang tegang. Kesepakatan bubarnya DPR Nepal pun menjadi jawaban final bagi partai besar dan demonstran.
Poudel membubarkan DPR Nepal pada Jumat (12/9). Pembubaran tersebut resmi berlaku beberapa jam pasca pelantikan Sushila Karki, tepatnya mulai pukul 23.00 waktu lokal Nepal.
3. Pemerintah Interim Nepal Membentuk Kabinet
Sebagaimana dilaporkan The New York Times pada Jumat (12/9) lalu, Presiden Nepal akan membentuk kabinet dalam beberapa hari. Dalam periode ini, pembatasan terhadap masyarakat mulai melonggar.Setelah 275 anggota parlemen bubar, Nepal berencana mengadakan pemilu pada 5 Maret 2026 mendatang. Di bawah pemerintahan interim, kabinet akan bertugas menjalankan pemilihan tersebut.
Dikutip dari Al Jazeera, kenaikan PM Karki disambut oleh Perdana Menteri India Narendra Modi. Ia memberikan ucapan selamat kepada Perdana Menteri Perempuan pertama Nepal tersebut.
"India berkomitmen penuh untuk perdamaian, kemajuan, dan kemakmuran saudara-saudari Nepal," tulisnya di akun Instagram.
Pemerintah negara India pun mengharapkan agar PM Karki dapat menciptakan stabilitas dan perdamaian. Pihaknya juga menerangkan bahwa mereka akan terus menjalankan kerja sama demi kesejahteraan kedua bangsa.
4. Korban Protes Nepal Dinyatakan "Martir"
Melansir Indian Express, Sushila Karki selaku Perdana Menteri Sementara Nepal menganggap korban demo sebagai martir. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Sekretaris Utama Nepal Ek Narayan Aryal.Pemerintah Nepal mengakui bahwa para pengunjuk rasa Gen Z yang tewas adalah martir. Sesuai laporan The Kathmandu Post, pihak korban akan diberikan kompensasi senilai 1 juta rupee Nepal.
Bukan hanya itu, para korban luka-luka yang sedang di rumah sakit mendapatkan biaya perawatan gratis. Untuk menerapkan program ini, Karki telah mengunjungi beberapa rumah sakit di Kathmandu pada Sabtu (13/9) lalu.
5. Warga Negara Asing Dievakuasi di Nepal
Kerusuhan di Nepal yang memanas pada Selasa pekan lalu menyebabkan warga negara asing (WNA) dievakuasi. Misalnya ada puluhan warga negara Indonesia (WNI) yang telah dipulangkan.Berdasarkan keterangan Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), sudah ada 57 WNI yang pulang ke tanah air per hari Sabtu (13/9) lalu.
Langkah evakuasi ini dilanjutkan pada beberapa hari berikutnya, yaitu 14, 15, dan 18 September. Sesuai penjelasan Judha Nugraha, semua WNI yang mengantongi dokumen WNA kunjungan singkat di Nepal akan kembali ke Indonesia.
Berita Internasional terbaru tentang Nepal, Palestina hingga Prancis dapat dilihat melalui tautan sebagai berikut:
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Syamsul Dwi Maarif
Masuk tirto.id


































