Menuju konten utama

Update Serangan Israel ke Doha, Respons Qatar, & Jumlah Korban

Israel serang Qatar pada 9 September 2025, simak update situasi, jumlah korban, dan alasan Netanyahu menyerang Doha.

Update Serangan Israel ke Doha, Respons Qatar, & Jumlah Korban
Peta Qatar. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Israel melancarkan serangan ke ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa (9/9) sore waktu setempat. Serangan tersebut menargetkan para pemimpin senior Hamas.

Qatar merespons dengan cepat, menyebut Israel berperilaku "ceroboh" dan melanggar hukum internasional setelah serangan tersebut juga mengenai permukiman sipil di kota itu.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menargetkan mereka yang "bertanggung jawab langsung atas pembantaian brutal 7 Oktober".

Update Serangan Israel di Doha pada 9 September

Ledakan terdengar dan asap terlihat mengepul di atas ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa sore.

Rekaman menunjukkan asap mengepul dari bagian kompleks yang rusak parah di sebelah pom bensin Woqod di Jalan Wadi Rawdan, dekat distrik West Bay Lagoon di utara pusat kota Doha.

Menurut militer Israel, Israel melakukan "serangan presisi" yang menargetkan para pemimpin senior Hamas di Qatar dengan menggunakan "amunisi presisi".

Media Israel melaporkan operasi tersebut melibatkan 15 jet tempur Israel, yang menembakkan 10 amunisi ke satu target.

Qatar telah menjadi tuan rumah untuk pertemuan politik Hamas sejak 2012 dan telah memainkan peran kunci dalam memfasilitasi negosiasi tidak langsung antara Hamas dan Israel sejak 7 Oktober.

Rekaman yang disiarkan Al Jazeera menunjukkan serangan itu terjadi di kompleks diplomatik Doha, tepatnya di serangkaian gedung yang menampung sayap politik Hamas.

Seorang pejabat Mesir mengatakan serangan itu terjadi ketika ada pertemuan para pejabat Hamas untuk membahas suatu perundingan.

Israel telah lama mengancam akan menyerang para pemimpin Hamas di mana pun mereka berada. Meskipun sering menyambut baik peran Qatar sebagai mediator, bersama Mesir, Israel juga menuduh negara Teluk itu tidak memberikan tekanan yang cukup terhadap kelompok tersebut.

Netanyahu secara terbuka mengklaim serangan tersebut, dengan mengatakan: "Israel yang memulainya, Israel yang melakukannya, dan Israel bertanggung jawab penuh."

Militer Israel mengatakan mereka menggunakan "amunisi presisi dan intelijen tambahan" dalam serangan itu, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Tidak langsung jelas bagaimana serangan itu dilakukan.

Jumlah Korban Serangan Israel di Doha

Hamas mengatakan anggota delegasi negosiasi yang menjadi sasaran, semua dalam kondisi selamat. Namun, Hamas mengatakan enam orang lainnya, termasuk seorang pejabat keamanan Qatar, tewas.

Menurut Hamas, mereka yang tewas adalah:

  • Humam Al-Hayya (Abu Yahya) - putra kepala negosiator al-Hayya
  • Jihad Labad (Abu Bilal) - direktur kantor al-Hayya
  • Abdullah Abdul Wahid (Abu Khalil)
  • Moamen Hassouna (Abu Omar)
  • Ahmed Al-Mamluk (Abu Malik)
  • Kopral Badr Saad Mohammed Al-Humaidi - pasukan keamanan internal Qatar
"Kami mengonfirmasi kegagalan musuh untuk membunuh saudara-saudara kami dalam delegasi negosiasi," demikian pernyataan Hamas, dikutip BBC.

Sebelumnya dalam sebuah unggahan di X, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan bahwa "penting dan tepat" untuk menargetkan pimpinan Hamas, dan kemudian mengecam Khalil al-Hayya, kepala negosiator Hamas dan pemimpin Gaza, tanpa mengonfirmasi bahwa ia merupakan target langsung.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada media Israel bahwa al-Hayya adalah salah satu yang menjadi target, begitu pula Zaher Jabarin, pemimpin Tepi Barat yang diasingkan.

Respons Qatar Terhadap Serangan Israel

Dilansir BBC, Pemerintah Qatar bereaksi dengan geram, menyebut serangan itu sembrono dan pengecut, serta pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum dan norma internasional.

"Meskipun Negara Qatar mengutuk keras serangan ini, negara menegaskan bahwa tidak akan menoleransi perilaku sembrono Israel ini dan gangguan keamanan regional yang terus berlanjut, maupun tindakan apa pun yang menargetkan keamanan dan kedaulatannya," demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Qatar.

Pernyataan kemarahan serupa datang dari seluruh dunia Arab. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengutuk "pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Qatar ini".

Baca juga artikel terkait ISRAEL atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Flash News
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Iswara N Raditya