tirto.id - Otoritas Israel mengecam keras Turki lantaran membela Palestina. Bahkan, Israel menyamakan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dengan mantan penguasa Irak, Saddam Husein.
Dalam pidatonya pada Minggu (28/7/2024), Erdogan mengungkapkan niat Turki untuk memasuki Tel Aviv guna membantu Palestina. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, merespons pidato itu dengan amarah dan menganggapnya sebagai ancaman bahkan serangan.
“Erdogan mengikuti jejak Saddam Hussein dan mengancam untuk menyerang Israel. Dia harus mengingat apa yang terjadi di sana dan bagaimana hal itu berakhir,” tukas Katz dikutip dari Reuters, Selasa (10/7/2024).
Kementerian Luar Negeri Israel juga mendesak NATO (North Atlantic Treaty Organization) mendepak Turki dari keanggotaan aliansi mereka. Tak hanya itu, Israel juga mengajak negara-negara anggota NATO untuk turut mengutuk Turki.
“Sehubungan dengan ancaman Presiden Turki Erdogan untuk menginvasi Israel dan retorikanya yang berbahaya, Menteri Luar Negeri Israel Katz menginstruksikan para diplomat untuk segera terlibat dengan semua anggota NATO, menyerukan kecaman terhadap Turki dan menuntut pengusirannya dari aliansi regional tersebut,” sebut Kementerian Luar Negeri Israel.
Tidak hanya itu, Israel Katz juga menyebut Turki sebagai markas HAMAS, Hizbullah, dan Houthi yang menjadi poros kejahatan terorisme bersama Iran.
Turki Bela Palestina, Sebut Israel Bakal Tamat Seperti NAZI
Murka Israel bermula ketika Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa Turki mungkin akan “memasuki” Israel seperti yang pernah dilakukannya di masa lalu di Libya dan Nagorno-Karabakh. Namun demikian, Erdogan tidak menjelaskan lebih lanjut intervensi seperti apa yang dimaksud.
Erdogan yang telah menjadi pengkritik keras serangan Israel di Gaza mulai membahas perang tersebut dalam sebuah pidato yang memuji industri pertahanan negaranya.
“Kita harus menjadi sangat kuat agar Israel tidak dapat melakukan hal-hal konyol terhadap Palestina. Sama seperti kita memasuki Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita mungkin akan melakukan hal yang sama terhadap mereka,” kata Erdogan.
“Tidak ada alasan mengapa kita tidak bisa melakukan ini. Kita harus kuat agar kita dapat mengambil langkah-langkah ini,” tambah Erdogan dalam pidato yang disiarkan di televisi.
Erdogan tampaknya merujuk pada tindakan Turki sebelumnya. Tahun 2020 lalu, Turki mengirim personel militer ke Libya untuk mendukung pemerintah kesepakatan nasional yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Mengenai kecaman Israel, pihak Turki tak tinggal diam dan membalas. Kementerian Turki menyebut bahwa Israel yang dipimpin Perdana Menteri Benyamin Netanyahu telah melakukan genosida dan bakal tamat seperti pemimpin NAZI Jerman di masa lampau, Adolf Hitler.
“Seperti halnya NAZI, yang melakukan genosida harus bertanggung jawab, demikian pula mereka (Israel) yang mencoba menghancurkan Palestina,” tulis Kementerian Luar Negeri Turki dilansir Al Jazeera.
“Kemanusiaan akan mendukung Palestina. Anda tidak akan bisa menghancurkan Palestina!” tegasnya.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Iswara N Raditya