Menuju konten utama

Kata Netanyahu Soal Gencatan Senjata Gaza, Tak Akan Terjadi?

Berikut ini pernyataan Benjamin Netanyahu soal usulan gencatan senjata terhadap Gaza. Benarkah tak akan terjadi?

Kata Netanyahu Soal Gencatan Senjata Gaza, Tak Akan Terjadi?
Warga Palestina mencoba menarik seorang gadis keluar dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabaliya, Jalur Gaza utara, Rabu, 1 November 2023. (AP Photo/Abed Khaled)

tirto.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyatakan pada hari Sabtu, 1 Juni 2024, bahwa tidak akan ada gencatan senjata permanen di Jalur Gaza hingga Hamas berhasil dihancurkan.

Penegasan ini menimbulkan keraguan mengenai bagian penting dari proposal gencatan senjata yang disusun oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

"Syarat Israel untuk mengakhiri perang tak berubah, penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, pembebasan seluruh sandera dan memastikan Hamas tak lagi jadi ancaman bagi Israel," ucap Netanyahu seperti dikutip dari Reuters.

Sebelumnya tentara Israel menyerang Rafah pada Sabtu (1/6/2024), atau selang beberapa jam usai Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengusulkan tiga tahap gencatan senjata permanen.

Rencana Gencatan Senjata

Pada Jumat, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memaparkan rencana tiga tahap yang menurutnya merupakan rencana Israel terkait konflik di Jalur Gaza. Rencana tersebut mencakup:

1. Gencatan Senjata Awal (Enam Minggu)

Proposal ini melibatkan gencatan senjata selama enam minggu, yang mencakup pertukaran tawanan dan peningkatan bantuan. Selama periode ini, fokus akan diberikan pada negosiasi menuju gencatan senjata permanen.

2. Gencatan Senjata Permanen dan Pemindahan Pasukan Israel

Setelah periode enam minggu, rencana akan beralih ke gencatan senjata permanen. Selain itu, pasukan Israel akan ditarik dari Jalur Gaza. Ini bertujuan untuk mengakhiri konflik secara berkelanjutan.

3. Rekonstruksi Besar-Besaran

Tahap terakhir adalah rekonstruksi wilayah Gaza yang telah mengalami kerusakan akibat konflik.

Hamas mengatakan akan menyambut baik setiap proposal yang “didasarkan pada gencatan senjata permanen” dan juga “penarikan total dari Jalur Gaza.”

Di sisi lain, pejabat Israel menyatakan bahwa rencana yang mereka setujui tidak termasuk gencatan senjata permanen.

Kata Netanyahu Soal Gencatan Senjata

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengeluarkan dua pernyataan yang bertentangan dengan Biden.

Pernyataan pertama memberi wewenang kepada para negosiator Israel untuk mengajukan proposal yang mengembalikan lebih dari 100 sandera yang masih berada di Gaza, sambil memungkinkan Israel melanjutkan perang hingga semua tujuan tercapai, termasuk penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.

Pernyataan kedua lebih tegas, menegaskan bahwa kondisi Israel untuk mengakhiri perang tetap sama: penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, pembebasan semua sandera, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman.

Meskipun gagasan bahwa Israel akan menyetujui gencatan senjata permanen sebelum syarat-syarat tersebut dipenuhi tampaknya “tidak mungkin,” situasi ini tetap kompleks dan memerlukan upaya lebih lanjut untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.

Serangan darat dan udara Israel telah menghancurkan wilayah Gaza, menyebabkan kelaparan yang meluas, dan menewaskan lebih dari 36 ribu orang, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dipna Videlia Putsanra