tirto.id - Hong Kong baru saja mengalami serangan badai topan yang memicu peringatan cuaca tertinggi di wilayah tersebut. Aktivitas kota sempat terhenti akibat angin kencang dan hujan deras yang melanda sejak akhir pekan. Pemerintah sempat mengeluarkan sinyal peringatan No. 10 untuk mengantisipasi potensi bahaya.
Kini, kondisi secara umum mulai membaik seiring melemahnya sistem badai yang bergerak menjauhi kota. Semua peringatan resmi telah dicabut, dan warga perlahan kembali menjalani aktivitas seperti biasa. Meski begitu, cuaca diperkirakan masih akan labil dalam beberapa hari ke depan.
Topan tersebut meninggalkan sejumlah dampak ringan hingga sedang di berbagai area. Beberapa fasilitas umum terdampak, dan gangguan cuaca menyebabkan keterlambatan transportasi serta kerusakan infrastruktur ringan.
Peringatan T10 dan Kronologi Topan Wipha
Observatorium Cuaca Hong Kong mengeluarkan sinyal peringatan badai tropis T10 pada Minggu pagi (20/7/2025), level tertinggi dalam sistem peringatan badai di kota tersebut.
Sinyal ini menandakan angin berkecepatan rata-rata di atas 118 km/jam dan potensi kerusakan serius. Ini adalah pertama kalinya peringatan T10 dikeluarkan sejak Super Topan Saola pada 2023.
Peringatan No. 10 berlaku selama hampir tujuh jam sebelum diturunkan menjadi No. 8 pada sore harinya. Setelah itu, peringatan terus diturunkan bertahap menjadi sinyal No. 3 pada malam hari, lalu ke sinyal No. 1 menjelang dini hari.
Seluruh sinyal akhirnya dicabut pada pukul 05.10 Senin pagi (21/7/2025), menandai berakhirnya ancaman langsung dari topan.
Topan Wipha mengikuti lintasan yang cukup dekat dengan Hong Kong, melewati perairan selatan kota dengan kekuatan badai tropis kuat.
Meskipun tidak mendarat langsung, angin kencang dari dinding mata badai memicu peringatan level tertinggi. Observatorium menyebutkan bahwa kekuatan angin di beberapa wilayah setara dengan level topan penuh.
Pihak berwenang merespons cepat dengan menutup sekolah, menghentikan layanan transportasi, dan membuka tempat penampungan darurat. Sinyal T10 memicu pembatalan ratusan penerbangan dan gangguan besar pada mobilitas warga.
Meskipun dampaknya tergolong moderat dibanding badai besar sebelumnya, peringatan ini menunjukkan kesiapsiagaan sistem cuaca Hong Kong dalam menghadapi potensi bencana.
Jalur Angin Topan Wipha
Topan Wipha melintasi wilayah selatan Hong Kong dengan membawa angin kencang dan hujan deras yang meluas ke berbagai distrik.
Menurut data observatorium, wilayah seperti Cheung Chau, Ngong Ping, dan Pulau Waglan mencatat kecepatan angin setara topan. Curah hujan tinggi juga tercatat di sejumlah lokasi, dengan beberapa daerah menerima lebih dari 140 mm.
Jalur topan berdasarkan pemantauan badan meteorologi Jepang menunjukkan Wipha bergerak mendekati pantai Guangdong sebelum berbelok ke barat daya.
Pusat badai sempat berada sekitar 50-60 kilometer dari Hong Kong saat mencapai intensitas tertingginya. Setelah mendarat di daratan Tiongkok, sistem badai mulai melemah menjadi badai tropis parah.
Dampaknya di Hong Kong mencakup gangguan transportasi, pohon tumbang, dan kerusakan ringan pada infrastruktur. Lebih dari 700 laporan pohon tumbang diterima, serta puluhan orang mengalami luka ringan akibat cuaca ekstrem. Beberapa layanan publik, termasuk penerbangan dan feri, sempat dihentikan sebagai langkah pengamanan.
Selain itu, rencana transportasi juga berantakan karena Bandara Internasional Hong Kong melaporkan sekitar 500 penerbangan dibatalkan akibat badai, menyebabkan ribuan penumpang terlantar.
Sebanyak 400 penerbangan lainnya ditunda, membuat wisatawan dan pelancong bisnis terjebak tanpa kejelasan jadwal.
Ingin tahu lebih banyak soal cuaca ekstrem dan fenomena iklim lainnya? Kunjungi tautan di bawah untuk baca artikel Tirto.id lainnya!
Penulis: Satrio Dwi Haryono
Editor: Indyra Yasmin
Masuk tirto.id






































