Menuju konten utama

Penyebab Cuaca Ekstrem Juli 2025, Sampai Kapan, & di Kota Mana?

Cuaca ekstrem melanda Indonesia Juli 2025! Ketahui penyebabnya, wilayah terdampak, dan prediksi sampai kapan hujan deras serta angin kencang berlangsung.

Penyebab Cuaca Ekstrem Juli 2025, Sampai Kapan, & di Kota Mana?
Sejumlah wisatawan terpercik air laut saat bersantai di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (12/6/2025). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.

tirto.id - Cuaca ekstrem terjadi di beberapa kota pada bulan Juni 2025 dan menimbulkan pertanyaan tentang penyebabnya. Sempet beredar kabar, fenomena Aphelion merupakan penyebab utama dari cuaca dingin dan hujan lebat pada musim kemarau. Namun hal itu sudah dibantah oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Peringatan dini tentang datangnya banjir rob di beberapa daerah di Indonesia pada Juli tentu bukan hal yang biasa. Sebab bulan Juni hingga September, Indonesia umumnya memasuki musim kemarau atau musim panas.

Hingga saat ini, hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga lebat masih kerap terjadi di beberapa kawasan di Tanah Air. Musim hujan yang berkepanjangan ini menjadi salah satu perubahan cuaca yang telah diprediksi oleh BMKG.

Penyebab Cuaca Ekstrem Juli 2025

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan dalam rilis resmi di laman jika penyebab cuaca ekstrem yang ada di Indonesia di bulan Juli tahun ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer.

Meskipun Madden-Julian Oscillation (MJO) berada di fase 2 (Samudra Hindia) yang secara klimatologis kurang mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia, dinamika atmosfer lain yang masih aktif tetap dapat memicu pertumbuhan awan konvektif dan hujan.

Selain dinamika atmosfer, curah hujan tinggi bulan ini juga dipengaruhi oleh angin Monsun Australia yang lemah. Angin kering dari Australia tidak terlalu kuat bertiup ke Indonesia yang mengakibatkan udara di wilayah Indonesia bagian selatan, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara tetap lembab dan mendukung terbentuknya awan hujan.

Gelombang Mixed-Rossby Gravity (MRG) juga diperkirakan menimbulkan gangguan cuaca di wilayah selatan Sumatera, perairan barat daya Lampung, dan Jawa bagian barat, yang dapat memperkuat potensi hujan di daerah tersebut.

Angin kencang dengan kecepatan angin hingga di atas 25 knot berpotensi menimbulkan gelombang tinggi, sehingga perlu diwaspadai bagi pelaku pelayaran dan nelayan.

Perkiraan Cuaca 8-14 Juli 2025

Berikut perkiraan cuaca untuk periode 8-14 Juli 2025 menurut BMKG:

Periode 8-10 Juli 2025

  • Siaga (hujan lebat): Jawa Barat, dan Maluku.
  • Angin Kencang: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku.

Periode 11-14 Juli 2025

  • Siaga (hujan lebat): Aceh, Nusa Tenggara Barat, dan Papua Pegunungan.
  • Angin Kencang: Aceh, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua Selatan.
Imbauan BMKG terkait cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi di Indonesia pekan ini:

  1. Waspada terhadap perubahan cuaca yang sangat cepat dan signifikan, khususnya pada skala harian
  2. Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
  3. Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
  4. Tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu pada periode musim kemarau.
  5. Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
  6. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web https://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

Baca juga artikel terkait INFO CUACA atau tulisan lainnya dari Prihatini Wahyuningtyas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Prihatini Wahyuningtyas
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra