Menuju konten utama

Angin Monsun: Pengertian, Penyebab Kemunculan dan Jenisnya

Penyebab kemunculan angin monsun adalah gerak semu matahari terhadap bumi secara periodik. Berikut penjelasan lengkapnya beserta jenis-jenis angin monsun.

Angin Monsun: Pengertian, Penyebab Kemunculan dan Jenisnya
Ilustrasi Cuaca. foto/istockphoto

tirto.id - Angin monsun adalah angin yang berhembus melalui skala regional dalam cakupan benua. Fenomena ini disebut juga angin musim. Sesuai penjelasan di laman BMKG, arah angin monsun minimal 120 derajat dan terjadi dalam jangka enam bulan sekali.

Penyebab Kemunculan Angin Monsun

Kemunculan angin monsun disebabkan oleh gerak semu matahari terhadap bumi secara periodik di belahan bumi utara dan selatan. Situasi ini memicu kontras tekanan dan suhu antara benua dan samudera. Selama ini, ada dua angin monsun yang berdampak ke wilayah Indonesia, yaitu monsun timur dan monsun barat.

Jenis Angin Monsun

1. Angin monsun barat

Angin monsun barat bertiup dari arah barat hingga barat laut. Angin ini muncul pada setiap Oktober sampai April. Kemunculan angin monsun barat adalah indikator terjadinya musim hujan di wilayah Indonesia.

Dikutip dari Jurnal Sains dan Teknologi Modifikasi Cuaca (2016), di setiap periode Oktober hingga Februari, posisi matahari berada di langit belahan bumi selatan. Kondisi tersebut mengakibatkan belahan bumi selatan, khususnya Australia, lebih banyak memperoleh panas matahari daripada benua Asia.

Oleh karena itu, benua Australia bertemperatur tinggi dan tekanan udaranya rendah. Sebaliknya, benua Asia yang mendapatkan lebih sedikit sinar matahari, memiliki temperatur rendah dan tekanan udara tinggi.

Dampak perbedaan temperatur dan tekanan udara itu adalah adanya pergerakan angin dari benua Asia ke benua Australia. Angin dari benua Asia biasanya akan dibelokkan oleh gaya Coriolis saat melintasi Khatulistiwa. Proses ini menyebabkan kemunculan angin monsun barat.

Karena melewati Samudera Pasifik, Samudera Indonesia dan Laut Cina Selatan, angin monsun barat ini membawa banyak uap air. Pergerakan angin monsun barat ke wilayah Indonesia kemudian menyebabkan curah hujan tinggi terutama di wilayah barat.

2. Angin monsun timur

Sedangkan angin monsun timur bergerak dari arah timur hingga tenggara di setiap periode April sampai Agustus. Pada periode ini, posisi matahari bergeser ke langit belahan bumi Utara.

Akibatnya, temperatur belahan bumi Utara, khususnya Benua Asia, menjadi tinggi dan tekanan udaranya rendah. Kondisi sebaliknya terjadi di Benua Australia yang tak mendapatkan banyak sinar matahari sehingga temperatur kawasan ini rendah dan tekanan udaranya tinggi.

Perbedaan temperatur dan tekanan udara tersebut memicu pergerakan angin dari benua Australia ke Benua Asia melalui Indonesia, yang disebut angin monsun timur.

Angin ini tidak banyak membawa uap air karena hanya melewati laut kecil dan jalur sempit, seperti Laut Timor, Laut Arafuru, dan sebagian selatan Papua serta Nusa Tenggara. Oleh karena itu, pergerakan angin monsun timur biasanya menjadi pertanda datangnya musim kemarau di wilayah Indonesia.

Baca juga artikel terkait MUSIM HUJAN atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ibnu Azis