tirto.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali memberikan sinyal lampu hijau mengenai kembali beroperasinya bus Trans Metro Dewata (TMD) di jalan-jalan Provinsi Bali. Jumlah bus yang akan mengaspal nantinya adalah sebanyak 75 unit, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang menggunakan 105 unit bus.
“Kita lagi percepat. Mudah-mudahan tanggal 18 (April) itu sudah bisa. Langsung enam koridor kita buka lagi semua. Rutenya yang terakhir dimulai di bulan Agustus 2024, itu memang rutenya sudah matang,” kata Kepala Dishub Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta, kepada wartawan di Kantor Gubernur Bali, Kamis (10/04/2025).
Koridor-koridor tersebut tersebar di empat wilayah Provinsi Bali, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan. Koridor 1 akan meliputi Sentral Parkir Kuta hingga Terminal Pesiapan Tabanan (PP), sementara koridor 2 meliputi Terminal Ubung hingga Bandara Ngurah Rai.
Sementara itu, koridor 3 melayani Terminal Ubung hingga Sanur (PP), Koridor 4 dari Terminal Ubung hingga Sentral Parkir Monkey Forest (PP), sedangkan Koridor 5 dari Sentral Parkir Kuta menuju Politeknik Negeri Bali dan ke Titi Banda (PP). Terakhir, Koridor 6 akan melayani Sentral Parkir Kuta menuju Bandara dan ke Sentral Parkir Nusa Dua (PP).
Samsi juga mengungkap bahwa terdapat sistem tunggu yang baru untuk TMD. Rencananya, TMD akan beroperasi dengan waktu tunggu yang lebih sempit di pagi dan sore hari karena digunakan masyarakat untuk pergi bekerja. Sementara itu, siang hari akan lebih renggang karena jumlah armada yang beroperasi akan dikurangi.
“Ini untuk masyarakat, terutama untuk mengurangi kendaraan pribadi supaya kita mulai menggunakan bus. Bahkan karyawan provinsi nanti kita minta untuk atur, supaya semua punya aplikasinya (aplikasi TMD), mempersiapkan naik bus,” tutur Samsi.
Di sisi lain, Pemprov Bali baru saja mendapatkan hibah berupa sepuluh unit bus listrik dari Korea Selatan. Total hibah yang didapatkan berjumlah Rp75 miliar, meliputi bus berjenis Hyundai County Electric Vehicle sepanjang delapan meter dan charging system. Bus yang dapat mengangkut 30 orang tersebut diperkirakan akan mengaspal di awal tahun 2026 karena masih disesuaikan dengan kondisi jalan Bali.
“Ini akan dioperasikan untuk Trans Sarbagita, diprioritaskan untuk jalur-jalur yang ramai, seperti di Kampus Udayana, kemudian juga ke Tanah Lot, ke Ubud. Warnanya merah, kombinasi hitam dan putih, seperti tridatu,” beber Koster di Kantor Gubernur, Kamis (10/4/2025).
Politikus PDI Perjuangan tersebut mengeklaim bahwa Korea Selatan melihat Bali sebagai provinsi yang menerapkan kebijakan ramah lingkungan, serupa dengan kebijakan yang tengah dikembangkan di Korea. Landasannya adalah Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih dan Pergub Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
“Di Indonesia, baru dilihat Bali yang menerapkan kebijakan ramah lingkungan. Makanya diberikan hadiah. (Korea Selatan) berharap komitmen (Bali) jalan terus ke depan. Pemerintah Korea akan mendukung penuh dan diharapkan pilot project ini berhasil. Harus berhasil,” tegasnya.
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Andrian Pratama Taher