Menuju konten utama

Tingkatan Sabuk Karate Beserta Arti dan Cara Mendapatkannya

Tingkatan sabuk karate ada tujuh, yang memiliki makna masing-masing. Berikut ini penjelasan urutan sabuk karate dan cara mendapatkan sabuk tertinggi.

Tingkatan Sabuk Karate Beserta Arti dan Cara Mendapatkannya
Dua karateka mengikuti pelatnas SEA Games 2019 di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta, Jumat (1/11/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc

tirto.id - Dalam olahraga karate terdapat beberapa tingkatan sabuk yang menggambarkan kemampuan seorang karateka (pemain karate). Urutan sabuk karate bisa bervariasi, tergantung gaya, sekolah, dan negara . Namun, secara umum, sabuk karate yang digunakan adalah putih, kuning, oranye, hijau, biru, cokelat, dan hitam.

Secara harfiah, karate atau karate-do terdiri atas tiga huruf kanji yaitu kara 'kosong'; te, artinya tangan atau seluruh bagian tubuh yang memiliki kemampuan; dan do 'jalan'. Dengan demikian, karate-do dapat diartikan sebagai suatu taktik yang memungkinkan seseorang membela diri dengan tangan kosong atau tanpa senjata.

Berbeda dengan pencak silat, karate merupakan seni bela diri tradisional yang berasal dari Okinawa, Jepang. Danardono, dalam artikel “Sejarah, Etika, dan Filosofi Seni Bela Diri Karate” yang diterbitkan di situs web resmi UNY, menuliskan bahwa karate merupakan turunan dari ajaran agama Buddha. Oleh karena itu, pemain karate juga mempelajari sikap rendah hati, lembut, keyakinan, kekuatan, dan percaya diri.

Danardono juga menjelaskan bahwa olahraga tradisional karate masuk ke Indonesia bukan melalui tentara Jepang. Seni bela diri ini dibawa oleh para mahasiswa Indonesia yang melakukan studi di Jepang.

Perkembangan karate di Indonesia bermula pada 1963. Ketika itu beberapa mahasiswa Indonesia seperti Baud AD Adikusumo, Mochtar, dan Karyanto, mendirikan dojo atau tempat latihan karate di Jakarta. Mereka yang berperan mengenalkan karate beraliran Shoto-kan untuk pertama kalinya di tanah air. Selanjutnya pada 10 Maret 1964, mereka membentuk wadah bernama Persatuan Olahraga Karate (PORKI)

Urutan Tingkatan Sabuk Karate dan Maknanya

Hampir sama dengan taekwondo, urutan sabuk karate terbagi menjadi beberapa macam sabuk warna, dengan tingkatan tertinggi sabuk hitam.

Urutan sabuk karate berwarna disebut dengan istilah Kyu. Kyu mencerminkan tingkat kemampuan karateka dan penguasaannya terhadap teknik-teknik dasar karate.

Sementara itu, sabuk yang paling tinggi di karate adalah sabuk hitam. Pemilik sabuk tertinggi dalam karate diberi gelar Dan atau Yudansha. Dengan kedudukan itu, mereka dianggap bisa menjadi instruktur dan pemimpin dalam dojo atau tempat latihan karate, serta bertanggung jawab membimbing juniornya dalam belajar karate.

Lantas, apa saja tingkatan karate berdasarkan warna sabuknya?

Secara umum, terdapat tujuh tingkat sabuk karate. Untuk memahami lebih lanjut tentang urutan sabuk karate, berikut ini informasi mengenai urutan tingkatan sabuk karate dan artinya, mulai dari yang terendah hingga tertinggi.

1. Sabuk putih

Sabuk putih merupakan tingkat terendah atau pemula dalam olahraga karate. Warna putih melambangkan bersih dan suci, yang menjadi simbol bahwa seorang karateka belum memperoleh banyak pengetahuan tentang karate.

2. Sabuk kuning

Urutan sabuk karate berikutnya yaitu sabuk kuning yang menunjukkan bahwa seorang karateka mulai memahami prinsip dan teknik dasar karate awal. Pemain karate dengan sabuk ini sudah mampu menjaga jarak aman saat bertemu lawan. Warna kuning pada tingkatan ini melambangkan sinar matahari yang memiliki makna bahwa karateka siap menyambut hari baru.

3. Sabuk oranye

Tingkatan sabuk oranye dalam karate menunjukkan kemajuan kemampuan dalam memahami prinsip dan teknik dasar bela diri karate. Sabuk oranye memiliki arti penyebaran cahaya ke seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa karateka siap memperluas pengetahuannya ke tingkat berikutnya.

4. Sabuk hijau

Urutan sabuk karate berwarna hijau mewakili gambaran tentang tanaman yang terus bertumbuh saat terkena sinar matahari. Karateka dengan sabuk hijau sudah menguasai teknik dasar. Karateka yang telah menggunakan sabuk hijau harus bisa menguasai ilmu karate secara lebih detail.

5. Sabuk biru

Urutan sabuk karate yang berikutnya adalah sabu biru, yang melambangkan langit dan samudera. Pemilik sabuk biru dianggap sudah semakin dalam memahami karate. Pada tingkatan ini, karateka harus sudah mampu mengendalikan teknik dan emosinya.

6. Sabuk cokelat

Sabuk cokelat pada karate melambangkan tanah yang berdampingan dengan bumi. Pemain karate dengan sabuk ini sudah berada pada tingkatan yang matang sehingga memiliki sikap rendah hati dan menghargai semua yang berpartisipasi dalam belajar ilmu karate.

7. Sabuk hitam

Sama seperti pencak silat dan judo, sabuk yang paling tinggi di karate adalah sabuk hitam. Warna hitam melambangkan keteguhan serta rasa percaya diri yang tinggi. Karateka dengan sabuk hitam diharapkan dapat memberikan pengajaran kepada para karateka di bawahnya. Meski sabuk hitam sudah dalam tingkatan paling tinggi namun karateka harus tetap berlatih untuk terus memperdalam teknik dan materi.

Cara Mendapatkan Tingkat Sabuk Paling Tinggi dalam Karate

Untuk mencapai tingkatan tertinggi dalam karate, karateka harus melewati serangkaian tahapan yang ketat dan memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan masing-masing sekolah karate.

Proses untuk mendapatkan sabuk hitam membutuhkan dedikasi, latihan keras, dan kesabaran yang tinggi. Sebagian besar dojo menggunakan metode waktu dan ujian bagi seorang murid yang akan meningkatkan kemampuannya, terlebih untuk sabuk hitam.

Periode waktu ujian kenaikan sabuk bagi karateka cenderung berbeda-beda di setiap dojo. Semakin tinggi tingkatan sabuknya, semakin lama waktu yang dibutuhkan sebelum ia menempuh ujian peningkatan sabuk berikutnya.

Berikut ini langkah-langkah atau cara mendapatkan tingkat sabuk paling tinggi dalam karate:

1. Mulailah dari tingkatan sabuk putih

Pemula tidak bisa serta-merta langsung naik ke tingkatan tertinggi karate. Orang yang belajar karate pertama kali bakal mengenakan sabuk putih.

Pada tahap ini, karateka pemula akan belajar teknik dasar karate. Karateka dengan sabuk ini minimal perlu belajar secara aktif selama tiga bulan untuk memahami dasar-dasar karate.

2. Naik ke tingkatan lebih tinggi

Setelah berhasil melewati sabuk putih, karateka harus terus meningkatkan kemampuannya untuk mendapatkan sabuk kuning, oranye, hijau, dan biru.

Setelah mencapai sabuk biru, lanjutkan untuk mencapai sabuk cokelat. Lalui semua level sabuk berwarna untuk menuju tingkatan sabuk hitam dalam karate.

3. Lakukan latihan dengan konsisten

Hampir tidak mungkin seorang karateka bisa mencapai sabuk hitam dengan hanya berlatih sekali dalam seminggu. Ingatan otot tidak bertahan selama tujuh hari sehingga minimal lakukan latihan dua kali dalam seminggu.

Latihan ini perlu dilakukan secara disiplin dan konsisten sebab jalan untuk mendapat sabuk hitam masih sangat panjang, terutama bagi pemula. Rata-rata dibutuhkan waktu sekitar empat hingga lima tahun untuk mencapai sabuk hitam.

4. Ujian tingkatan sabuk hitam

Setelah melalui semua tingkatan sabuk warna, lakukan ujian untuk mencapai tingkatan sabuk hitam. Pada tahap ini, karateka akan diuji mulai dari pengetahuan, keterampilan, dan kemampuannya dalam karate. Bila dinyatakan lulus, karateka dapat melanjutkan perjalanan menuju tingkatan sabuk hitam yang lebih tinggi.

5. Terus belajar dan berlatih

Meski telah mencapai tingkatan sabuk hitam karate, bukan berarti perjalanan dalam meningkatkan kemampuan karate Anda telah selesai. Anda harus terus belajar dan berlatih untuk mengembangkan keterampilan serta pengetahuan dalam seni bela diri karate. Hanya dengan kesabaran dan dedikasi tinggi tingkatan sabuk paling tinggi dalam karate dapat tercapai.

Baca juga artikel terkait KARATE atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin