Menuju konten utama

Mengenal Arti dan Sifat Psikologi dari Warna Primer

Merah memiliki gelombang terpanjang di antara warna-warna lain yang disebabkan karena ia adalah warna yang kuat.

Mengenal Arti dan Sifat Psikologi dari Warna Primer
Ilustrasi warna. foto/istockphoto

tirto.id - Warna adalah elemen yang dominan dan aspek relatif dalam desain maupun kehidupan. Persepsi manusia terhadap warna melibatkan sisi psikologi manusia. Selain itu, warna diketahui bisa memberikan pengaruh terhadap psikologi, emosi, serta cara bertindak manusia.

Makna yang muncul dalam pikiran manusia terhadap warna melibatkan proses sensasi dan persepsi yang kompleks. Setiap warna akan menghantarkan gelombang energi yang berbeda dan memberikan efek yang berbeda pula.

Melansir laman Psyline, menyebutkan keberadaan warna tidak semata-mata hasil alamiah. Kesan terbentuk saat mata memproses warna yang bermakna dan dimaknai oleh manusia. Carl Gustav Jung, seorang psikolog ternama dari Swiss menggunakan warna sebagai alat penting dalam psikoterapinya.

Carl meyakini warna memiliki makna, potensi, dan kekuatan untuk memengaruhi orang-orang. Beberapa warna juga berimbas pada produktivitas manusia, emosi, hingga perubahan suasana hati seseorang.

Melansir laman Colour Affectada empat warna primer psikologis dan masing-masing dari warna tersebut berhubungan dengan tubuh, pikiran, emosi, dan keseimbangan esensial antara ketiganya. Keempat warna tersebut adalah merah, biru, kuning, dan hijau.

Berikut adalah sifat psikologis dari warna-warna tersebut dilansir dari Colour Affect:

1. Merah

Merah memiliki gelombang terpanjang di antara warna-warna lain yang disebabkan karena ia adalah warna yang kuat. Warna merah efektif dalam menangkap perhatian. Oleh karenanya, ia digunakan dalam lampu lalu lintas di seluruh dunia.

Efeknya bersifat fisik yang merangsang dan meningkatkan denyut nadi. Selain itu, warna merah kerap diartikan sebagai simbol keberanian pada umumnya memberi kesan bahwa waktu berlalu lebih cepat.

Kesan positif warna merah yaitu keberanian, kehangatan, energi, kelangsungan hidup dasar, pertarungan atau pelarian, stimulasi, kejantanan, dan kegembiraan.

Kesan negatif warna merah yaitu pembangkangan, agresi, dampak visual, ketegangan.

2. Biru

Biru diasumsikan dengan intelektualitas. Ia merupakan warna pikiran dan memiliki kemampuan untuk menenangkan. Warna-warna biru akan memengaruhi diri manusia secara mental.

Warna yang khas dengan langit ini akan merangsang pikiran menjadi lebih jernih dan lebih ringan. Tidak hanya itu, warna ini dapat membantu pikiran untuk lebih berkonsentrasi.

Kesan positif warna biru yaitu kecerdasan, komunikasi, kepercayaan, efisiensi, ketenangan, logika, kesejukan, dan refleksi.

Kesan negatif warna biru yaitu dingin, menyendiri, kurang emosi, dan tidak ramah.

3. Kuning

Kuning identik dengan kesan emosional. Ia memiliki panjang gelombang yang relatif panjang dan merangsang. Berbeda pada merah yang merangsang secara fisik, warna bunga matahari ini berimbas pada emosi manusia.

Dalam ilmu psikologis, warna kuning adalah warna yang paling kuat. Ia akan mengangkat semangat dan harga diri. Tidak hanya itu, warna kuning berpengaruh besar terhadap rasa optimisme diri.

Kesan positif warna kuning yaitu optimis, kepercayaan diri, harga diri, ekstraversi, kekuatan emosional, keramahan, dan kreativitas.

Kesan negatif warna kuning yaitu irasional, ketakutan, kerapuhan emosional, depresi, kecemasan.

4. Hijau

Hijau diasosiasikan sebagai keseimbangan. Saat mata melihat suatu benda yang berwarna hijau, mata tidak memerlukan penyesuaian terhadap apapun. Hal tersebut dikarenakan warnanya yang menenangkan.

Kesan positif warna hijau yaitu harmoni, keseimbangan, penyegaran, universal, istirahat, pemulihan, kepastian, kesadaran lingkungan, dan kedamaian.

Kesan negatif warna hijau yaitu kebosanan, stagnasi, kebodohan, dan kelemahan.

Warna digunakan sebagai pengobatan

Beberapa budaya kuno seperti Mesir dan Cina kerap mempraktikkan pengobatan yang memanfaatkan warna-warna sebagai pengobatan. Upaya itu disebut sebagai kromoterapi yang terkadang disebut sebagai terapi cahaya atau korologi.

Dilansir dari Very Well Mind, praktik tersebut hingga sekarang masih dilakukan sebagai pengobatan holistic atau alternatif. Dalam perawatannya, warna-warna yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

- Merah untuk merangsang tubuh dan pikiran, serta meningkatkan sirkulasi.

- Kuning dianggap merangsang saraf dan memurnikan tubuh.

- Oranye digunakan untuk menyembuhkan paru-paru dan meningkatkan tingkat energi.

- Biru dipercaya bisa menenangkan penyakit dan mengobati rasa sakit.

- Indigo atau violet yang digunakan untuk mengurangi masalah kulit.

Baca juga artikel terkait ARTI WARNA atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari