Menuju konten utama

8 Teknologi Energi Terbarukan Masa Kini dan Manfaatnya

Artikel berikut ini akan membahas mengenai energi terbarukan masa kini dan manfaat, beserta contoh teknologinya.

8 Teknologi Energi Terbarukan Masa Kini dan Manfaatnya
Lokasi Rumah Belajar Bukit Keker yang ada di Desa Banjar Nyuh, Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali, yang sejak dua tahun terakhir mulai masif menggunakan ragam energi terbarukan, salah satu energi surya. FOTO/Dok I Gede Sugiarta.

tirto.id - Indonesia adalah salah satu negara yang memberikan perhatian pada penerapan teknologi energi terbarukan. Pemerintah telah membuat regulasi agar energi baru terbarukan (EBT) semakin dikembangkan. Apa saja energi terbarukan di Indonesia yang memiliki potensi besar diterapkan?

Pengembangan energi terbarukan diatur melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) disebutkan bauran energi primer nasional pada 2025 ditargetkan memiliki kontribusi sebesar 17 persen.

Contoh teknologi energi terbarukan yang digarap Pemerintah Indonesia memiliki komposisi bahan bakar nabati 5%, panas bumi 5%, lalu biomassa, nuklir, air, surya, serta angin 5%. Terakhir, batu bara masih dipergunakan tapi dicairkan dengan komposisi 2%.

Langkah yang telah diambil untuk mewujudkan kontribusi energi primer terbarukan sebanyak 17 persen tersebut cukup beragam. Pemerintah berupaya menambah kapasitas listrik melalui Pembangkit Listrik Mikro Hidro menjadi 2,846 MW pada 2-25, kapasitas terpasang biomassa 180MW pada 2020, kapasitas terpasang angin (PLT Bayu) 0,97GW di 2025, surya 0,87GW pada 2024, lalu nuklir 4,2GW di 2025.

Potensi energi terbarukan di Indonesia masih melimpah. Jika digarap lebih luas lagi maka kebutuhan energi yang berkesinambungan bisa diwujudkan.

Apa yang Dimaksud Teknologi Energi Terbarukan?

Teknologi energi terbarukan adalah teknologi yang memanfaatkan sumber daya alam yang bisa diperbarui dalam menghasilkan energi. Energi terbarukan disediakan oleh alam dalam jumlah melimpah sehingga tidak perlu khawatir akan kehabisan bahan baku. Alhasil energi pun bisa didapatkan kapan pun.

Mencuatnya wacana energi terbarukan muncul karena sumber energi tidak terbarukan atau energi fosil makin menipis stoknya. Di sisi lain, dampak teknologi energi terbarukan pada lingkungan lebih ramah ketimbang energi fosil.

Dampak buruk energi fosil seperti memunculkan gas-gas berbahaya sebagai residu oksidasi seperti CO2, SO2, dan NO2. CO2 atau karbondioksida memicu efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.

SO2 dan NO2 menjadi senyawa sumber deposisi asam yang jika jatuh ke Bumi bersama hujan menyebabkan hujan asam yang merusak. Kerusakan akibat dua zat tersebut seperti mengganggu keseimbangan nutrisi tanah, memburuknya kualitas air, masalah kesehatan, dan lainnya.

Kehadiran energi terbarukan akan meminimalisasi dampak buruk dari energi fosil. Pemanfaatannya juga lebih mudah dan lebih ekonomis dari sisi pembiayaan.

Apa Saja Contoh Teknologi Energi Terbarukan dan Manfaatnya?

Teknologi energi terbarukan yang dikembangkan di Indonesia setidaknya ada 8 jenis yang bahan bakunya melimpah. Daftar sumber energi tersebut yaitu:

1. Biomassa

Biomassa adalah sumber energi terbarukan yang berasal dari bahan biologis. Contohnya yaitu organisme hidup atau yang belum lama mati seperti kayu, limbah, hingga alkohol. Indonesia memiliki Pembangkit listrik tenaga biomassa di Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.

2. Panas Bumi

Potensi panas Bumi atau geothermal di Indonesia sangat besar yang tersimpan di dalam Bumi. Meski demikian, pemanfaatannya masih terkendala teknologi untuk mengeksploitasinya yang berada di sekitar lempeng tektonik. Pembangkit listrik yang memanfaatkan panas bumi bisa ditemukan di PLTP Sibayak (Sumatra Utara), PLTP Dieng (Jawa Tengah), PLTP Lahendong (Sulawesi Utara), hingga PLTP Salak (Jawa Barat).

3. Surya

Surya atau matahari adalah sumber energi terbarukan yang melimpah. Energi didapat dari radiasi dan panas yang dipancarkannya. Matahari telah dimanfaatkan untuk energi listrik di PLTS Karangasem (Bali), PLTS Solor Barat (NTT), PLTS Raijua, PLTS Nule, hingga diterapkan di perumahan dan perkantoran untuk mendukung kelistrikan lokal.

4. Gelombang laut

Gelombang laut bisa diubah menjadi energi terbarukan dengan memanfaatkan tekanan saat naik-turun gelombang. Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi lautan, potensi energi dari gelombang laut cukup besar. Namun, manfaat teknologi energi terbarukan baru berada di tahap pengembangan.

5. Angin

Angin digunakan untuk menggerakkan kincir yang nantinya mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Pemanfaatan energi ini sudah ada di Indonesia dan dapat ditemukan di PLT Bayu Samas, Bantul.

6. Air

Teknologi energi terbarukan dari air banyak dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Sama seperti kincir angin, energi kinetik dari aliran air diubah menjadi listrik melalui generator. Pembangkit listrik tenaga air yang ada di Indonesia di antaranya ada di PLTA Singkarak (Sumatra Barat), PLTA Gajah Mungkur (Jawa Tengah), PLTA Larona (Sulawesi Selatan, hingga PLTA Karangkates (Jawa Timur).

7. Biofuel

Biofuel adalah bahan bakar hayati yang dihasilkan dari berbagai bahan organik. Bentuknya bisa padat cair, hingga gas. Bahan baku biofuel dari tanaman dengan kandungan gula dan atau minyak nabati tinggi seperti sorgum, tebu, kelapa sawit, ganggang, dan jarak.

8. Pasang surut laut

Kondisi pasang surut air laut bisa dimanfaatkan sebagai teknologi energi terbarukan Momen yang diperlukan dalam hal ini yaitu perbedaan tinggi rendah air laut sewaktu pasang surut, dan arus pasang surut terutama pada selat kecil. Potensi sumber energi terbarukan tersebut belum dikembangkan.

Baca juga artikel terkait ENERGI TERBARUKAN atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno