Menuju konten utama

Apa Itu Bioenergi yang Menjadi Opsi Sumber Energi Terbarukan?

Bioenergi adalah salah satu alternatif energi terbarukan yang bisa dikembangkan di tengah krisis bahan bakar fosil. Lalu, apa saja manfaat bioenergi? 

Apa Itu Bioenergi yang Menjadi Opsi Sumber Energi Terbarukan?
Ilustrasi jenis bioenergi: briket. Petugas memasukkan sampah ke dalam mesin di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Banjarbendo, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (28/9/2021). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc.

tirto.id - Bioenergi merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat digunakan sebagai alternatif energi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh bioenergi di Indonesia meliputi biodiesel, biogas, dan bioetanol.

Energi fosil, seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam, menghadapi risiko kehabisan karena eksploitasi berlebihan. Oleh karena itu, pengembangan bioenergi sangat penting sebagai solusi mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengatasi dampak negatif bagi lingkungan.

Bioenergi diperoleh dari bahan organik yang menyimpan energi cahaya matahari dalam bentuk energi kimia.

Melansir dokumen terbitan Center for International Forestry Research bertajuk "Pengembangan Bioenergi di Indonesia" (2018), manfaat bioenergi salah satunya mendorong perekonomian lokal, regional, dan nasional. Namun, sebelum beranjak ke pembahasan lebih lanjut, apa yang dimaksud energi bioenergi?

Pengertian Bioenergi

Secara harfiah, istilah bioenergi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu bio dan energy. Bio mengacu pada makhluk hidup sedangkan energy merujuk pada sesuatu yang digunakan untuk kelangsungan hidup manusia.

Berdasarkan penjelasan secara leksikal di atas dapat disimpulkan, bioenergi adalah energi terbarukan yang berasal dari sumber biologis dan memiliki nilai guna bagi kehidupan manusia.

Bioenergi terbarukan dapat menghasilkan tiga bentuk energi, yakni listrik, bahan bakar transportasi, dan panas. Lantas, apa saja bahan penghasil bioenergi?

Bioenergi berasal dari organisme biologis atau bahan organik, termasuk kelapa sawit. Paling tidak, terdapat dua potensi energi yang dapat dihasilkan dari kelapa sawit, yaitu biodiesel dan biopower.

Jenis-Jenis Bioenergi dan Contohnya

Jenis bioenergi ada beberapa, yakni biofuel, biogas, dan biomassa. Berikut penjelasan masing-masing jenis bioenergi.

1. Biofuel

Biofuel yang dimaksud di sini termasuk biodiesel dan bioetanol. Bioetanol adalah bahan bakar yang digunakan untuk menggantikan bensin. Bioetanol berasal dari fermentasi gula dalam tanaman, seperti tebu atau jagung, yang dilanjutkan dengan proses destilasi. Dalam proses destilasi inilah diterapkan konsep pengambilan senyawa tertentu dengan target sesuai perbedaan titik didih.

Sementara itu, biodiesel adalah jenis biofuel yang berasal dari hewan atau tumbuhan sebagai energi alternatif ramah lingkungan. Biodiesel dihasilkan dari minyak tumbuhan jarak (Ricinus communis), minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil), dan minyak ikan. Biodiesel umumnya dicampurkan bersama minyak diesel. Perbandingan campurannya 2 persen (B2), 5 persen (B5), atau 20 persen (B20).

2. Biogas

Jenis bioenergi berikutnya ialah biogas, yang dihasilkan melalui proses dekomposisi organik oleh bakteri. Sebagai misal, gas metana yang dihasilkan dari limbah pertanian atau limbah organik rumah tangga.

Manfaat bioenergi jenis ini dapat menjadi alternatif LPG yang masih berbahan dasar bahan bakar fosil. Kotoran hewan ternak mengandung senyawa kimia. Setelah diproses dengan metode tertentu, ia akan mengeluarkan gas bio yang terdiri atas gas metan 60-70 persen, karbon dioksida 30-40 persen, dan sejumlah gas lain.

3. Biomassa padat

Biomassa merupakan bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Contoh bioenergi jenis biomassa padat ialah serpihan kayu, biobriket, dan residu pertanian.

Biomassa mirip dengan energi fosil yang berasal dari makhluk hidup. Biomassa dapat menghasilkan listrik, bahan bakar transportasi, dan panas. Contoh penggunaannya adalah pengolahan limbah tumbuhan menjadi bahan bakar atau pemanas.

Apa Manfaat Bioenergi dalam Kehidupan Sehari-hari

Merujuk pada materi Lokakarya Gasifikasi Biomassa Labtek X ITB (2010), bioenergi merupakan elemen penting dan arah strategis dalam upaya mencapai Millenium Development Goals (MDGs). Oleh karena itu, bioenergi menjadi sektor perekonomian yang paling berkembang di dunia.

Lalu apa manfaat bioenergi dalam kehidupan sehari-hari? Bioenergi memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. Sebagai sumber energi alternatif

Bioenergi dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memberikan alternatif yang berkelanjutan.

2. Mengolah limbah organik

Bioenergi dapat dihasilkan dari limbah pertanian, industri, dan rumah tangga, sehingga membantu mengurangi dampak lingkungan

3. Solusi masalah ketahanan energi

Di tengah keterbatasan energi fosil, Indonesia bisa memanfaatkan energi alternatif berupa bioenergi sebagai alternatif mengurangi tekanan kebutuhan energi.

4. Mengurangi dampak buruk gas efek rumah kaca

Bioenergi dapat dikatakan sebagai energi bersih lantaran proses produksinya sepenuhnya ramah lingkungan. Berdasarkan studi bertajuk "Indicators to support environmental sustainability of bioenergy systems" (2011), emisi karbon dari proses pembakaran bioenergi dapat diserap kembali ke dalam siklus karbon aktivitas pertanian.

5. Menjadi instrumen pengendalian harga komoditas

Sektor kelapa sawit di Indonesia bisa naik kembali. Itu bisa terwujud jika sawit bisa dikembangkan menjadi biodiesel.

6. Mendorong perekonomian lokal, regional, dan nasional

Manfaat bioenergi juga mencakup solusi atas dorongan pengembangan ekonomi lokal melalui pertanian.

Kelebihan Bioenergi

Manfaat bioenergi dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari dengan tingkatan sama dengan sumber energi tak terbarukan. Di samping itu, ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh bioenergi, yakni:

  • Bioenergi memiliki kelebihan menjadi alternatif menarik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim, sehingga dapat menjadi agen netralitas karbon.
  • Biomassa sebagai bahan baku bioenergi banyak tersedia.
  • Penggunaan bioenergi mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
  • Terjaminnya kontinuitas bahan bakar karena bioenergi dapat diproduksi secara berkelanjutan.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Fadli Nasrudin