tirto.id - Media sosial X tengah diramaikan dengan tagar #NBA_BOYCOTT dan #STOPTHISCOLLABORATION yang muncul sebagai bentuk protes warganet terhadap sikap NBA yang dianggap berpihak pada Israel.
Ramainya tagar tersebut bukan tanpa sebab. Setelah ditelusuri, protes bermula dari pernyataan resmi NBA pada Oktober 2023 yang menunjukkan solidaritas terhadap Israel di tengah konflik dengan Hamas.
Meski pernyataan itu sudah cukup lama dirilis, gelombang protes kembali menguat pada Mei 2025. Pemicunya adalah kolaborasi NBA dengan grup K-pop asal Korea Selatan, Enhypen, yang diumumkan melalui akun resmi keduanya.
Kolaborasi ini menuai respons negatif dari sebagian penggemar K-pop dan aktivis pro-Palestina. Mereka menilai kerja sama tersebut tidak sensitif terhadap situasi di Gaza dan menyayangkan keputusan Enhypen untuk terlibat.
Tagar #NBA_BOYCOTT dan #STOPTHISCOLLABORATION pun digunakan untuk menyuarakan kekecewaan dan mendorong boikot terhadap NBA. Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak NBA maupun Enypen terkait desakan tersebut.
Benarkah NBA Keluarkan Pernyataan yang Dukung Israel?
NBA bersama Asosiasi Pemain Bola Basket Nasional (NBPA) memang pernah merilis pernyataan yang menyuarakan dukungan terhadap Israel. Pernyataan itu diunggah ke laman resmi NBA pada Oktober 2023, menyusul eskalasi kekerasan di Gaza.
Dalam pernyataan singkat tersebut, NBA dan NBPA menyampaikan simpati kepada “warga Israel yang terdampak aksi teror.” Tak ada narasi yang menyebut soal Palestina, serangan udara ke Gaza, atau korban sipil dari pihak lain.
Pernyataan ini sempat menimbulkan kritik di kalangan publik, terutama karena dianggap tidak memuat posisi seimbang atas konflik. Namun, pada saat itu responsnya terbatas, tidak sebesar yang terlihat belakangan ini di media sosial.
Kenapa NBA Boycott Ramai Kembali?
Tagar #NBA_BOYCOTT dan #STOPTHISCOLLABORATION kembali menggema di media sosial Tagar NBA Boycott Ramai di Twitter usai munculnya unggahan promosi kolaborasi antara NBA dan grup idola asal Korea Selatan, Enhypen. Kolaborasi ini diumumkan secara resmi pada 14 Mei 2025 lewat akun @ENHYPEN, dan sontak mendapat sorotan tajam dari warganet.
Respons negatif datang dari sebagian penggemar K-pop dan aktivis pro-Palestina yang menilai kolaborasi tersebut tidak peka terhadap isu kemanusiaan. Mereka menyinggung kembali pernyataan resmi NBA pada Oktober 2023 yang menyatakan solidaritas terhadap Israel, di tengah konflik berkepanjangan yang telah menelan banyak korban sipil.
Seruan boikot terhadap NBA pun kembali menguat, kali ini menyeret nama Enhypen dalam pusaran kritik. Meski tidak secara langsung terlibat dalam pernyataan tersebut, grup ini dianggap memperkuat citra NBA di tengah ketegangan politik yang belum mereda.
Penulis: Hafizhah Melania
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Masuk tirto.id


































