Menuju konten utama

Serangan Udara Israel Tewaskan 24 Warga Palestina di Gaza

Sedikitnya 146 orang warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Gaza dalam kurun waktu 24 jam per Sabtu (17/5/2025) di tengah negosiasi Israel & Hamas.

Serangan Udara Israel Tewaskan 24 Warga Palestina di Gaza
Posisi Tank Israel selatan di perbatasan dengan Jalur Gaza, memperlihatkan tank-tank dan buldoser Israel dikerahkan saat asap mengepul di atas bangunan-bangunan yang hancur di Gaza selama pemboman Israel pada 17 Mei 2025. (Foto oleh Jack GUEZ / AFP)

tirto.id - Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 24 warga Palestina di tenda pengungsian yang berada di Khan Younis, bagian selatan Gaza. Hal itu berdasarkan keterangan otoritas terkait, Minggu (18/5/2025) waktu setempat.

Mengutip laporan Reuters, Minggu (18/5/2025) pagi, serangan yang menyasar Khan Younis itu membunuh perempuan dan anak-anak, melukai puluhan orang lainnya, serta membakar beberapa tenda. Kabar terakhir, negosiasi antara Hamas dan ISrael di Qatar tidak mengalami perkembangan signifikan.

Israel dan Hamas pun memutuskan untuk melanjutkan perundingan soal gencatan senjata pada Sabtu (17/5/2025) di Qatar. Perundingan ini dilakukan di tengah peningkatan serangan pengeboman Israel di Gaza yang dilaporkan menewaskan ratusan orang dalam 72 jam terakhir.

Sebagaimana dilaporkan pula oleh Reuters, Sabtu (17/5/2025), otoritas kesehatan Palestina mencatat sedikitnya 146 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir, ratusan lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit, serta banyak yang masih tertimbun di bawah reruntuhan dalam serangan di hari ketiga agresi Israel yang dimulai Kamis (15/5/2025) pagi waktu setempat.

"Sejak tengah malam, kami telah menerima 58 jenazah, sementara sejumlah besar korban masih tertimbun di bawah reruntuhan. Situasi di dalam rumah sakit sangat buruk," ujar Direktur Rumah Sakit Indonesia, yang terletak di Gaza Utara, Marwan Al-Sultan, dikutip dari Reuters.

Pihak otoritas kesehatan Palestina juga menyatakan, sebagian besar korban tewas pada hari Sabtu berada di kota-kota di tepi utara wilayah itu, termasuk Beit Lahiya dan kamp pengungsi Jabalia, serta di kota selatan Khan Younis. Dilaporkan, sebanyak 459 orang dilaporkan terluka di wilayah tersebut.

"Gaza Utara sedang mengalami kampanye pemusnahan yang sistematis," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, menyerukan para pemimpin Arab di KTT Baghdad untuk menghentikan agresi dan memastikan pengiriman bantuan.

Israel menyatakan sedang memobilisasi pasukannya untuk merebut lebih banyak wilayah di Gaza dalam kampanye baru yang dinamakan "Operasi Kereta Perang Gideon" seiring dengan kunjungan Presiden AS, Donald Trump, ke Timur Tengah minggu ini. Tak hanya itu, Israel juga diketahui telah menghentikan seluruh pasokan ke Gaza sejak awal Maret lalu.

Taher Al-Nono, penasihat media untuk kepemimpinan Hamas, mengatakan kepada Reuters bahwa putaran baru pembicaraan tidak langsung dengan delegasi Israel dimulai pada hari Sabtu (17/5/2025) di Doha, membahas semua isu "tanpa prasyarat".

"Delegasi Hamas menyampaikan posisi kelompoknya dan menekankan perlunya mengakhiri perang, pertukaran tahanan, penarikan Israel dari Gaza, dan mengizinkan bantuan kemanusiaan serta semua kebutuhan rakyat Gaza masuk kembali ke wilayah itu," ujarnya.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan pada 5 Mei 2025 lalu bahwa Israel sedang merencanakan serangan besar terhadap Hamas. Kabinet keamanannya menyetujui rencana yang mungkin mencakup perebutan seluruh wilayah Gaza dan pengendalian distribusi bantuan.

Pemerintah Israel mendeklarasikan untuk memberantas kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, yang menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 dengan membunuh 1.200 orang dan menyandera 250 orang. Kampanye militer Israel menghancurkan kantong pengungsian, memaksa mayoritas warga meninggalkan rumahnya, dan membunuh 53.000 orang warga berdasarkan laporan otoritas kesehatan Gaza.

Baca juga artikel terkait KONFLIK GAZA

tirto.id - Politik
Sumber: reuters
Reporter: Alfitra Akbar
Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Andrian Pratama Taher