Menuju konten utama

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kemenangan Trump

Trump yang berasal dari Partai Republik diperkirakan akan mengubah banyak kebijakan moneter AS.

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kemenangan Trump
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersiap menghadiri rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10/2024). Rapat tersebut membahas program kebijakan subsidi pemerintah. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU

tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mulai mewaspadai dampak yang mungkin ditimbulkan dari terpilihnya Donald J. Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS). Menurutnya, pada minggu ini simpang siur kabar terpilihnya kembali Trump telah memberikan sentiment yang cukup kuat pada pasar keuangan global.

Setelah sempat menguat pada Oktober 2024 dengan rata-rata di level Rp15.200 per dolar AS, rupiah terpantau cenderung melemah dalam minggu ini.

Overall nilai tukar kita mengalami koreksi 2,68 persen. Kalau dibandingkan dengan banyak negara-negara yang lain, baik negara G7 maupun G20, Indonesia relatif masih cukup baik dari sisi nilai tukar,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers November 2024 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2024).

Kanada, misalnya, mengalami depresiasi mata uang hingga 4,46 persen, Filipina terdepresiasi 5,69 persen, atau Korea Selatan yang mata uangnya turun 6,79 persen.

Namun, kemarin sebetulnya sampai dengan Oktober mengalami penurunan yang cukup baik,” imbuhnya.

Terpilihnya Trump yang berasal dari Partai Republik juga diperkirakan akan mengubah banyak kebijakan moneter AS. Hal ini lantas berpotensi menimbulkan reaksi sesaat atau langsung dari pasar.

Beberapa hal yang diwaspadai adalah soal dampak kebijakan penurunan pajak korporasi. Namun, pada saat yang sama, ekspansi belanja akan terjadi seiring dengan kemenangan Trump.

Kenaikan-kenaikan dari tarif impor terhadap negara-negara yang berdagang dengan Amerika terutama terhadap RRT (Republik Rakyat Tiongkok) juga diantisipasi. Kemudian, antisipasi terhadap bagaimana dampak terhadap masalah keamanan dan perang di berbagai kawasan di dunia,” sambung Sri Mulyani.

Selain itu, dari sisi kebijakan mitigasi dampak perubahan iklim, Trump juga dinilai akan membuat kebijakan yang jauh berbeda dengan Biden. Hal inilah yang kemudian bakal mengubah tren global terkait isu perubahan iklim dan energi.

Satu hal yang sangat berbeda adalah Presiden Trump dari sisi isu perubahan iklim sangat berbeda dibandingkan Biden dari Partai Demokrat, di mana Trump, untuk penurunan CO2 terutama dari energi [fosil] itu berbeda atau tidak mengikuti seperti yang dilakukan Biden,” jelas Ani.

Ini tentu akan memberikan dampak terhadap minyak dunia maupun terhadap tren ke depan pada isu-isu yang terkait climate change maupun energi,” sambungnya.

Baca juga artikel terkait PASAR KEUANGAN atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Fadrik Aziz Firdausi