Menuju konten utama

Sri Mulyani Prihatin, Sebut Para Penjarah Seperti Berpesta

Sri Mulyani menyoroti bagaimana tindakan penjarahan kini diperlakukan seperti pesta tanpa moral dan akal sehat.

Sri Mulyani Prihatin, Sebut Para Penjarah Seperti Berpesta
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor LPS, Jakarta, Senin (28/7/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/nz

tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap maraknya aksi penjarahan yang terjadi saat kerusuhan akhir Agustus lalu, termasuk di rumah pribadinya.

Sri Mulyani menyoroti bagaimana tindakan penjarahan kini diperlakukan seperti pesta tanpa moral dan akal sehat.

"Bagi penjarah, rumah dan barang-barang tersebut hanyalah sekadar target operasi. Para penjarah seperti berpesta," tulis Sri Mulyani dikutip dari akun instagramnya @smiindrawati Rabu (3/9/2025).

Ia menyinggung bagaimana peristiwa penjarahan bahkan diliput media dan disebar secara sensasional di media sosial, lengkap dengan wawancara kepada pelaku.

“Dapat barang apa, Mas?” dijawab ringan, pelaku dengan nada sedikit bangga tanpa rasa bersalah.

Respons tersebut, menurut Sri Mulyani, mencerminkan hilangnya rasa bersalah dan empati, serta menunjukkan betapa kerusuhan itu telah menggerus nilai-nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Tak peduli rasa luka yang tergores dan harga diri yang dikoyak yang ditinggalkan," ucapnya.

Rumah Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, sempat menjadi sasaran aksi penjarahan oleh sekelompok massa pada Minggu (31/8/2025) dini hari.

Dari sejumlah barang dijarah, ada satu lukisan bunga karya milik Sri Mulyani yang begitu berkesan baginya.

Dalam unggahan reflektifnya, Sri Mulyani mengungkap makna mendalam di balik lukisan tersebut. Ani sapaan akrabnya, menggambarkan rasa kehilangan yang lebih luas dari sekadar sebuah karya seni.

“Lukisan bunga itu bagi penjarah pasti dibayangkan bernilai sekadar seperti lembaran uang. Lukisan Bunga yang saya lukis 17 tahun lalu adalah hasil dan simbol perenungan serta kontemplasi diri, sangat pribadi," tulis Ani dikutip dari akun Instagram @smiindrawati, Rabu (3/9/2025).

Ani mengibaratkan lukian bunga itu seperti rumah tempat anak-anak tumbuh dan bermain. Lukisan itu sangat pribadi dan menyimpan kenangan tak ternilai harganya.

Dalam tangkapan layar dibagikan di akun instagramnya, lukisan bunga itu dibawa pergi oleh seorang pria berjaket merah dan helm hitam. Ia tampak terlihat tenang saat memanggul kanvas besar tersebut keluar dari rumah pribadi Ani.

"Lukisan Bunga itu telah raib lenyap seperti lenyapnya rasa aman, rasa kepastian hukum dan rasa perikemanusiaan yang adil dan beradab di bumi Indonesia," ujarnya.

Baca juga artikel terkait SRI MULYANI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Insider
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Hendra Friana