Menuju konten utama

Siapa Perdana Arie Veriasa & Kenapa Ditangkap Polisi?

Siapa sebenarnya Perdana Arie Veriasa? Mengapa ia ditangkap polisi? Berikut penjelasan lengkap, latar belakang, dan perkembangan kasus terkini.

Siapa Perdana Arie Veriasa & Kenapa Ditangkap Polisi?
Pengunjuk rasa berjalan di dekat mobil polisi yang dibakar saat aksi di Polda D.I Yogyakarta, Jumat (29/8/2025). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa.

tirto.id - Staf BEM UNY Perdana Arie Veriasa ditangkap polisi pada Rabu (24/9). Perdana awalnya dipanggil Polda DIY sebagai saksi dalam kerusuhan demo yang digelar di depan Polda DIY pada Jumat (29/8/2025).

Dalam akun Instagram Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (BEM UNY), kabar mengenai penangkapan Perdana Arie Veriasa dikonfirmasi.

“Rabu, 24 September 2025, pada sore hari kawan kami Perdana Arie Veriasa ditangkap dengan semena-mena oleh aparat di kediaman rumahnya di Kalasan. Ditangkap karena bersuara, ditangkap karena berjuang untuk kebenaran, oleh aparat yang mencoba mengkriminalisasi dan merebut hak berekspresinya,” tulis @bem_uny.

Siapa Perdana Arie Veriasa dan Kejanggalan dalam Penangkapannya

Perdana Arie Veriasa adalah seorang staf BEM UNY. Perdana adalah koordinator Bidang Sosial dan Politik di BEM UNY.

Ia ikut dalam demonstrasi mahasiswa di depan Polda DIY pada 29 Agustus lalu. Dalam demo yang berakhir ricuh itu, polisi sempat memukul mundur massa dengan menembakkan gas air mata.

Perdana sempat mengalami kejang karena terlalu banyak menghirup gas air mata. Hal itu diungkapkan oleh Ketua BEM UNY, Rajesh Singh.

Rajesh mengungkapkan kejanggalan dalam penangkapan Perdana. Kejanggalan pertama adalah Perdana dijemput paksa saat berada di rumahnya di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY bukan dengan beberapa polisi melainkan puluhan polisi.

Saat itu, Perdana ditetapkan sebagai saksi dalam kerusuhan demo 29 Agustus tersebut. Namun, tiba-tiba statusnya berubah menjadi tersangka. Perdana pun dibawa ke kantor polisi dalam keadaan tangan terborgol.

Kejanggalan selanjutnya adalah saat melakukan penjemputan paksa, polisi tidak menunjukkan adanya surat resmi penangkapan. Ini mengindikasikan dugaan penangkapan tidak resmi.

“Mereka juga tidak ditunjukkan surat-surat, apakah itu surat pemanggilan untuk saksi atau surat untuk penangkapan. Tahu-tahu sudah ditangkap aja kemudian dibawa ke Polda,” ujar ayah Perdana, Thomas Oni Veriasa.

Selain menjemput paksa Perdana, Polisi juga menyita beberapa barang pribadi milik Perdana yakni kartu identitas, ponsel, laptop, buku, dan satu unit sepeda motor.

Seorang aktivis Jogja lainnya bernama Muhammad Fakhrurrazi atau akrab disapa Paul juga ditangkap oleh Polda Jatim.

Sama seperti Perdana, Paul juga dijemput paksa di kediamannya di Jalan Kalasan, Yogyakarta. Hal ini terjadi selang tiga hari dari penangkapan Perdana yaitu pada Sabtu (28/9).

Polisi juga mengamankan beberapa barang Paul seperti buku-buku dan juga beberapa peralatan elektronik. Paul diketahui adalah alumni Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII).

Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Polda DIY maupun Polda Jatim atas penangkapan dua aktivis mahasiswa di Jogja tersebut.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Prihatini Wahyuningtyas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Prihatini Wahyuningtyas
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra