tirto.id - Wakil Menteri Keuangan Suahazil Nazara memberi catatan atas serapan anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) yang baru mencapai Rp19,76 triliun atau 16 persen dari total Rp111,6 triliun hingga akhir September 2025.
Realisasi belanja tersebut juga merupakan yang terendah di antara 15 kementerian/lembaga (k/l) dengan anggaran terbesar di tahun ini.
"Beberapa K/L dengan anggaran besar, kita noted bahwa penyerapannya masih dibawah 50 persen. BGN per tanggal 30 September lalu adalah 16,9 persen," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTA edisi Oktober 2025, Selasa (14/10/2025).
Selain BGN, serapan anggaran yang masih di bawah 50 persen juga terjadi pada Kementerian Pekerjaan Umum, yakni Rp41,3 triliun atau 48,2 persen dari total belanja Rp85,7 triliun.
Selain itu, ada Kementerian Pertanian (Kementan) dengan realisasi yang baru mencapai Rp9 triliun atau 32,8 persen dari total anggaran Rp27,3 triliun.
Adapun secara keseluruhan, realisasi anggaran pemerintah pusat baru mencapai Rp800,9 triliun atau 62,8 persen dari outlook lapsem sebesar Rp1.275,6 triliun.
"Jadi kalau dia lihat di sini kita bisa lihat bahwa realisasi belanja KL sampai dengan September sudah mencapai 62,8 persen dari outlook," tuturnya.
Suahasil mengaskan, Kementerian Keuangan akan meminta k/l dengan serapan anggaran rendah untuk melakukan langkah-langkah optimalisasi pelaksanaan belanja, percepatan pelaksanaan kegiatan dan proyek, serta pengadaan barang dan jasa.
"Namun tetap melakukan monitoring rencana penggunaan dana dan mendorong pembayaran termin kegiatan sesuai dengan jadwal sesuai tata kelola dengan tetap memperhatikan efisiensi dan terus melakukan inventarisasi kendala untuk mitigasi," jelasnya.
Hal ini penting lantaran pemerintah memerlukan dorongan belanja negara di kuartal keempat 2025 untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. "Sambil kita terus juga terus mendorong efisiensi belanja di setiap kementerian dan lembaga," tandasnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id






































