Menuju konten utama

Rumor IPO Superbank Mencuat, Manajemen Pilih Tak Berkomentar

Alih-alih menaggapi rencana IPO, kini manajemen Superbank sedang fokus untuk menjaga kinerja Perusahaan agar tetap kuat.

Rumor IPO Superbank Mencuat, Manajemen Pilih Tak Berkomentar
Layar menampilkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/10/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (27/10) ditutup melemah 154,57 poin atau 1,87 persen ke level 8.117,15. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU

tirto.id - PT Super Bank Indonesia atau Superbank enggan menanggapi kabar terkait rencana pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) yang senter terdengar bakal dilakukan pada 11 Desember 2024. Adapun, kabar ini terungkap setelah halaman depan prospektus awal Superbank tersebar ke publik.

“Superbank tidak memberikan komentar atas rumor atau spekulasi pasar,” ujar Juru Bicara Superbank, saat dihubungi Tirto, Jumat (7/11/2025).

Alih-alih menaggapi rencana IPO, kini manajemen Superbank sedang fokus untuk menjaga kinerja Perusahaan agar tetap kuat.

“Melalui solusi keuangan inovatif, pertumbuhan jumlah nasabah, serta kolaborasi dengan ekosistem terpercaya untuk mendorong pertumbuhan inklusif di Indonesia,” tambahnya.

Sama halnya dengan manajemen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, juga enggan menaggapi kabar terkait rencana IPO bank digital milik perusahaan kongsi Grab dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) ini. Bursa akan memberikan komentar mengenai proses calon perusahaan tercatat apabila regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengizinkan Superbank menyampaikan prospektus ringkas ke publik secara resmi.

“Terkait dengan Prospektus, merujuk pada Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.2 nomor 2 ayat a, terdapat larangan bagi pihak2 menyampaikan Prospektus Ringkas sebelum diterimanya pernyataan OJK, bahwa Emiten wajib mengumumkan Prospektus Ringkas sesuai dengan Formulir Nomor: IX.A.2-9 lampiran 9 tersebut,” kata Nyoman, dala keterangannya kepada awak media.

Sementara itu, dalam prospektus awal yang telah tersebar di publik, terungkap bahwa perkiraan masa penawaran awal akan dilakukan pada 17-24 November 2024, dengan perkiraan masa penawaran umum perdana saham dimulai pada 5-9 Desember 2025, sebelum IPO dilakukan pada 11 Desember 2025. Superbank akan menjalankan penawaran perdana terhadap 5,2 miliar lembar saham atau sekitar 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO.

Adapun, saham akan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga di kisaran Rp500-Rp1.030 per lembar saham. Melalui aksi korporasi ini, Superbank menargetkan dapat meraup dana segar senilai Rp5,36 triliun.

Baca juga artikel terkait IPO atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra