tirto.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 50 aksi Initial Public Offering (IPO) bisa digelar di pasar modal Indonesia tahun depan.
Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) juga dibidik untuk bisa mencapai Rp14,5 triliun pada 2026, atau meningkat dibandingkan target RNTH sebesar Rp13,25 triliun dalam revisi Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2025.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan target RNTH tahun 2026 tersebut ditetapkan secara konservatif, mengingat realisasi RNTH telah mencapai Rp16,46 triliun per 24 Oktober 2025.
“Dari hasil forecast modeling, kita melihat bahwa peningkatan signifikan transaksi harian (tahun 2025) baru terjadi tiga bulan terakhir. Jadi, kita masih melihat perlu sustainability atas rata-rata transaksi yang tiga bulan terakhir,” ujar Iman seperti dikutip Antara, Rabu (29/10/2025).
Ia melanjutkan, penetapan target RNTH tahun 2026 juga berkaca dari tren penurunan inflasi maupun tingkat suku bunga di tingkat global, serta kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintahan baru.
“Yang kita lihat bahwa BI (Bank Indonesia) mempertahankan suku bunga dan The Fed target di meeting terakhir akan menurunkan suku bunga,” ujar Iman.
Lebih lanjut, BEI menargetkan penambahan sebanyak 2 juta investor baru pada 2026, atau sama dengan target pada tahun sebelumnya. Per 24 Oktober lalu, telah terdapat lebih dari 4,2 juta investor baru atau tumbuh 28 persen year to date (ytd) dibandingkan akhir tahun 2024. Dus, jumlah investor di pasar modal Indonesia saat ini mencapai 19,1 juta investor.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































