tirto.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Danantara Indonesia untuk mendorong lighthouse company (perusahaan mercusuar) BUMN melakukan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna optimistis kontribusi dari perusahaan-perusahaan BUMN tersebut nantinya akan dapat membantu pendalaman pasar di bursa.
“Jadi harapan kita, harapan bursa, ada lighthouse-lighthouse yang nanti berasal dari State Owned Enterprise (BUMN),” ujarnya di Gedung BEI, seperti dikutip Antara, Kamis (7/11/2025).
Meski demikian, Nyoman mengungkapkan sampai saat ini belum ada perusahaan-perusahaan BUMN yang berada dalam pipeline (antrean) untuk menggelar IPO di pasar modal Indonesia.
“Saat ini, kalau teman-teman bertanya, belum ada,” ujar Nyoman.
Sebagai informasi, IPO lighthouse company merupakan aksi IPO dengan kriteria kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun serta free float sebesar 15 persen atau nilai kapitalisasi pasar free float lebih dari Rp700 miliar.
Per 29 Oktober 2025, BEI mengungkapkan terdapat tiga lighthouse company yang berada dalam pipeline (antrean) akan menggelar IPO di pasar modal Indonesia.
Secara keseluruhan, terdapat sebanyak 13 perusahaan berada dalam pipeline IPO, terdiri dari dua perusahaan beraset skala kecil di bawah Rp50 miliar, sebanyak enam perusahaan beraset skala menengah antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar, dan lima perusahaan aset skala besar di atas Rp250 miliar
Nyoman memproyeksikan mayoritas perusahaan yang berada dalam pipeline tersebut akan melaksanakan IPO pada 2025, seiring hanya dua perusahaan di dalam pipeline yang menggunakan laporan keuangan per Juli 2025, sementara sisanya menggunakan laporan keuangan di semester I- 2025.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































