Menuju konten utama

10 Buku Puisi Rekomendasi: Aan Mansyur hingga Wiji Thukul

Jika kamu sedang mencari bacaan yang menyentuh hati sekaligus menggugah pikiran, daftar 10 buku puisi terbaik ini bisa jadi teman istimewa dalam perjalanan.

10 Buku Puisi Rekomendasi: Aan Mansyur hingga Wiji Thukul
Ilustrasi Membaca Puisi. foto/Istockphoto

tirto.id - Puisi tak pernah mati. Di tengah gegap gempita media sosial dan bacaan instan, puisi tetap menjadi ruang sunyi tempat banyak orang mencari makna, ketenangan, bahkan perlawanan. Ia hadir dalam bentuk paling ringkas, namun mampu menyimpan perasaan yang dalam dan ledakan imajinasi yang luas.

Jika kamu sedang mencari bacaan yang menyentuh hati sekaligus menggugah pikiran, daftar 10 buku puisi terbaik ini bisa jadi teman istimewa dalam perjalanan batinmu.

Buku yang berisi kumpulan puisi juga merupakan semacam “pelepas dahaga” di tengah kondisi kehidupan yang terkadang tidak pasti.

Artikel ini akan mengulas beberapa buku puisi pilihan yang sangat cocok dinikmati di waktu senggang. Kekosongan di jam istirahat, di halte saat menunggu bus, hingga akhir pekan bisa dipenuhi syair-syair yang menggugah.

Rekomendasi Buku Puisi Terbaik

Dikutip dari beberapa sumber, berikut 10 rekomendasi buku puisi Indonesia terbaik yang bisa Anda baca.

1. Nyanyian Akar Rumput (Wiji Thukul)

Nyanyian Akar Rumput

Nyanyian Akar Rumput. foto/gramedia

Nyanyian Akar Rumput (2014) karya Wiji Thukul merupakan rekomendasi buku puisi terbaik pertama. Dalam buku antologi ini, terdapat delapan bab berbeda yang dibagi dalam buku setebal 248 halaman.

Secara umum, tema bahasan yang diangkat dalam sederet puisi yang ada di buku ini mengisahkan tentang para buruh dan kehidupan sosial golongan menengah ke bawah yang kerap terpinggirkan.

2. Melihat Api Bekerja (M. Aan Mansyur)

Melihat Api Bekerja
Melihat Api Bekerja. foto/goodreads

Buku kumpulan puisi berikutnya ialah Melihat Api Bekerja (2018) karya penyair kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, M. Aan Mansyur.

Dilengkapi dengan ilustrasi apik hampir di seluruh halaman, buku puisi ini memuat 54 puisi yang membahas topik atau peristiwa yang cukup relevan sehingga pembaca, khususnya yang berminat pada dunia sastra, akan merasa dekat.

Namun demikian, bagi pembaca awam yang belum terbiasa membaca karya puisi, mungkin akan sedikit mengalami kendala untuk memahami makna dalam buku ini.

3. Ballada Orang-Orang Tercinta (WS Rendra)

Ballada Orang-Orang Tercinta (1957) karya WS Rendra merupakan rekomendasi buku puisi Indonesia yang mustahil untuk dilewatkan.

Buku puisi ini diterbitkan setelah WS Rendra mendapatkan penghargaan Hadiah Sastra Nasional dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (BMKN) pada 1955/1956 silam.

Dalam antologi ini, Anda akan menemukan 19 puisi berisi tokoh-tokoh yang memiliki sifat kepahlawanan, serta sejumlah kisah yang menceritakan soal perjuangan, pengorbanan, dan penderitaan.

4. Aku Ini Binatang Jalang (Chairil Anwar)

Siapa yang tidak kenal dengan Chairil Anwar? Penyair terkemuka kelahiran 1922 ini telah melahirkan puluhan karya yang menginspirasi lapisan generasi. Salah satu karyanya, Aku Ini Binatang Jalang (1986), juga termasuk rekomendasi puisi yang bagus.

Bertemakan romansa dan kematian, buku “wajib” ini memuat 82 puisi dan sajak yang ditulis Chairil Anwar dalam rentang waktu 1942 hingga 1949.

5. Hujan Bulan Juni (Sapardi Djoko Damono)

Hujan Bulan Juni
Hujan Bulan Juni. foto/goodreads

Berikutnya, buku kumpulan puisi yang bisa Anda baca ialah Hujan Bulan Juni (1994) karya Sapardi Djoko Damono. Di dalamnya, terdapat setidaknya 102 puisi pilihan yang ditulis oleh sang penyair kondang dalam rentang waktu 1964 hingga 1994.

Hujan Bulan Juni juga diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Jepang, dan bahasa Mandarin. Tidak hanya ditulis dalam bentuk antologi puisi, judul yang sama juga digunakan oleh pengarang dalam novel ciptaannya.

6. Baju Bulan (Joko Pinurbo)

Baju Bulan (2013) karya Joko Pinurbo juga bisa menjadi referensi. Ditulis dalam rentang waktu 1991 hingga 2012, buku ini berisi 60 puisi yang lahir dari tangan dingin Jokpin, sapaan akrab sang penyair.

Secara umum, tidak ada tema khusus yang diangkat dalam setiap karya puisinya. Tebal buku yang tipis dan ringan menjadikan Baju Bulan cocok untuk menemani aktivitas sehari-hari.

7. Celana (Joko Pinurbo)

Seperti sebelumnya, Celana (1999) juga merupakan buku yang berisi kumpulan puisi karya Joko Pinurbo.

Karya ini seperti sebuah petualangan yang membawa pembaca melintasi beragam tema, membuka sisi-sisi kehidupan yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.

Setiap katanya mengungkap konflik dalam rumah tangga, kisah-kisah wong cilik, dan setiap titik kehidupan yang sering kali terlupakan.

8. O, Amuk, Kapak (Sutardji Calzoum Bachri)

Sutardji Calzoum Bachri dikenal sebagai pelopor puisi mantra di Indonesia. Hal ini ditandai dengan penggunaan kata-kata yang kuat dan ritmis, serta eksplorasi makna yang mendalam.

Karya-karyanya tidak hanya sekadar permainan kata, namun juga mengandung pemikiran filosofis dan refleksi atas kehidupan.

Karya O, Amuk, Kapak (1981) ini merupakan gabungan dari tiga kumpulan puisi sebelumnya, yaitu O (1973), Amuk (1977), dan Kapak (1979).

9. Dalam Sajak (Sitor Situmorang)

Lahir di Samosir, Sumatra Utara pada 1923, Sitor Situmorang tidak hanya dikenal sebagai wartawan, namun juga sastrawan kaliber Indonesia.

Salah satu karyanya, Dalam Sajak (1955), merupakan antologi berisi sajak-sajak eksperimental Sitor Situmorang. Buku puisi terbaik ini juga memuat salah satu sajaknya yang paling terkenal, yakni “Malam Lebaran”, yang hanya terdiri dari empat kata.

10. Aku Ingin Jadi Peluru (Wiji Thukul)

Aku Ingin Jadi Peluru
Aku Ingin Jadi Peluru. foto/goodreads

Terakhir, rekomendasi buku puisi terbaik yang bisa Anda baca ialah Aku Ingin Jadi Peluru (1993) karya Wiji Thukul.

Sebagai seorang penyair dan aktivis, puisi-puisinya lantang menyuarakan kritik sosial dan politik pada masa Orde Baru.

Secara umum, Aku Ingin Jadi Peluru mengangkat tema-tema penindasan, ketidakadilan, dan perlawanan terhadap kekuasaan otoriter.

Demikian 10 rekomendasi buku puisi terbaik beserta ulasan singkatnya yang bisa Anda baca di waktu luang.

Baca juga artikel terkait PUISI atau tulisan lainnya dari Muhammad Faisal Akbar

tirto.id - Edusains
Kontributor: Muhammad Faisal Akbar
Penulis: Muhammad Faisal Akbar
Editor: Yulaika Ramadhani